... 1 Gulung Benang Kasur Berapa Meter: Panduan Lengkap untuk Pekerjaan Jahit dan DIY

Berapa Meter Benang yang Dibutuhkan untuk Satu Gulung Kasur?

Jenis-Jenis Meteran Gulung

Terdapat tiga jenis meteran gulung yang berbeda berdasarkan bahan pembuatannya:

1. Meteran Kain

Meteran kain terdiri dari campuran kain linen yang lentur dan anyaman kawat tembaga atau kuningan. Keunggulan utama dari jenis ini adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai bentuk benda yang diukur, karena fleksibilitasnya yang tinggi. Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Meteran kain cenderung mudah rusak, akurasi pengukurannya relatif rendah, dan kemampuan perluainya cukup besar.

2. Meteran Baja

3. Meteran Baja Aloy

Baja aloy merupakan hasil dari gabungan antara baja dan nikel. Sebagai hasil dari perpaduan ini, meteran baja aloy memiliki kualitas yang lebih unggul daripada baja konvensional. Karakteristik utama dari meteran ini adalah daya tahan yang luar biasa, ketahanan terhadap karat, ketidakpekaannya terhadap perubahan suhu, dan tingkat perluainya yang sangat rendah. Selain itu, meteran ini juga menawarkan tingkat akurasi pengukuran yang paling tinggi dibandingkan dengan dua jenis meteran gulung sebelumnya.

Dalam memilih jenis meteran gulung yang sesuai, perlu mempertimbangkan karakteristik masing-masing jenis dan kebutuhan pengukuran yang akan dilakukan.

Pengertian Rol Meter

Roll Meter adalah sebuah alat pengukur panjang yang dapat digulung, dengan rentang panjang mulai dari 5 hingga 50 meter. Roll Meter juga sering disebut sebagai Meteran atau dikenal dengan sebutan pita ukur. Alat ini umumnya terbuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang digunakan dalam Roll Meter adalah milimeter (mm) atau sentimeter (cm), kaki (feet), atau inci (inch).

Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam berbagai ukuran panjang, seperti 5 meter, 10 meter, 30 meter, hingga 50 meter. Pita ukur ini biasanya memiliki tanda pembagian pada interval 5 mm atau 10 mm.

Fungsinya adalah untuk mengukur jarak atau panjang suatu objek. Selain itu, Meteran juga bermanfaat untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan bahkan dapat digunakan untuk membuat lingkaran. Ujung pita Roll Meter dilengkapi dengan pengait dan dilapisi magnet agar lebih mudah digunakan saat melakukan pengukuran, serta pita tidak mudah lepas ketika sedang digunakan. Alat ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Keakuratan pengukuran dengan Roll Meter dapat mencapai hingga 0,5 mm.

Butuh berapa meter kain untuk membuat mukena?

Untuk membuat mukena dewasa ukuran standar, dibutuhkan kain 2,5 meter untuk atasan dan kain 1,5 meter untuk bawahan.

Sedangkan untuk membuat mukena dewasa ukuran jumbo, diperlukan kain sebanyak 2,75 meter untuk atasan dan 1,75 meter untuk bawahannya.

Berbeda dengan mukena dewasa, bahan untuk membuat mukena anak-anak dikelompokkan berdasarkan usianya.

Mukena anak-anak usia 0-2 tahun

Mukena anak-anak usia 0-2 tahun membutuhkan kain 0,75 meter untuk atasan dan kain 1 meter untuk bawahannya.

Mukena anak-anak usia 2-4 tahun

Mukena anak-anak usia 2-4 tahun memerlukan kain 1 meter untuk atasannya dan kain 1 meter untuk bawahannya.

Mukena anak-anak umur 4-6 tahun

Mukena anak-anak usia 4-6 tahun membutuhkan kain untuk atasan maupun bawahannya masing-masing sebanyak 1,25 meter atau 1,25 meter dikalikan dua.

Mukena untuk umur 8-10 tahun

Mukena anak-anak usia 8-10 tahun membutuhkan kain untuk atasan sebanyak 2 meter dan untuk bawahannya sebanyak 1,25 meter.

Rumus Menghitung Kebutuhan Konsumsi Benang

Untuk menentukan konsumsi benang ada rumus standar. Dalam rumus tersebut kamu akan mendapatkan faktor pengali sesuai dengan jenis mesin dan kelas jahitan. Untuk menentukan konsumsi benang, Kamu hanya perlu mengalikan panjang jahitan dengan faktor tersebut. Dengan demikian, seseorang dapat memperkirakan total kebutuhan benang untuk membuat pakaian.

Berikut adalah 2 metode perhitungan konsumsi benang yang dipakai oleh suplier benang, Coats!

Metode Pertama

Metode pertama adalah dengan mengukur jumlah aktual benang yang dikonsumsi dalam panjang tertentu pada sebuah jahitan. Menghitung kebutuhan benang yang dipakai dengan metoda penirasan benang pada panjang tertentu, seam dan stitch yang ditentukan (s) kemudian dikalikan dengan panjang jahitan (p) kemudian tambahkan dengan allowance sebesar 15%

Total Konsumsi Benang = s (cm) x p (cm) + 15% Allowance

Metode Kedua

Metode yang kedua adalah dengan menggunakan rasio konsumsi kebutuhan benang yang dikalikan dengan panjang jahitan yang dipakai.

Total Konsumsi Benang (cm)= (Panjang Jahitan (cm) x Rasio) x % benang

Kamu bisa lihat rasio kebutuhan benang dengan metode Coats melalui tabel berikut:

Kelas
Stitch
Jenis MesinTotal
Pemakaian
Benang
(cm)
% Benang
Jarum
% Benang
Looper atau
Benang
bawah
301Lockstich2,550%50%
101Chainstitch4,0100%
4012 Thread Chainstitch5,525%75%
304Zig-Zag Lockstitch7,050%50%
5032 Thread Overlock12,055%45%
5043 Thread Overlock14,020%80%
5124 Thread Safety stitch18,025%75%
5165 Thread Safety stitch20,020%80%
4063 Thread Covering
stitch
18,030%70%
6024 Thread Covering
stitch
25,020%80%
6055 Thread Covering
stitch
28,030%70%

Penutup

Dalam merangkum pembahasan dari empatpilar.com ini, penting untuk memahami betapa esensialnya alat seperti meteran gulung dalam kehidupan sehari-hari, terutama di bidang konstruksi dan desain. Pengertian meteran gulung bukan hanya sekedar alat ukur biasa, namun representasi dari inovasi dan kepraktisan dalam pengukuran.

Seperti halnya evolusi alat lainnya, meteran gulung adalah bukti bahwa kemajuan teknologi senantiasa memudahkan pekerjaan manusia dan meningkatkan presisi hasil kerja. Dengan pemahaman yang tepat tentang alat ini, kita dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan. Sebagai penutup, mari kita terus mengapresiasi dan memanfaatkan alat-alat sederhana namun berguna seperti meteran gulung untuk mencapai hasil yang lebih baik dan efisien.


Tags: benang

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia