Berapa Meter Benang yang Dibutuhkan untuk Satu Gulung Kasur?
Rumus Menghitung Kebutuhan Konsumsi Benang
Untuk menentukan konsumsi benang ada rumus standar. Dalam rumus tersebut kamu akan mendapatkan faktor pengali sesuai dengan jenis mesin dan kelas jahitan. Untuk menentukan konsumsi benang, Kamu hanya perlu mengalikan panjang jahitan dengan faktor tersebut. Dengan demikian, seseorang dapat memperkirakan total kebutuhan benang untuk membuat pakaian.
Berikut adalah 2 metode perhitungan konsumsi benang yang dipakai oleh suplier benang, Coats!
Metode Pertama
Metode pertama adalah dengan mengukur jumlah aktual benang yang dikonsumsi dalam panjang tertentu pada sebuah jahitan. Menghitung kebutuhan benang yang dipakai dengan metoda penirasan benang pada panjang tertentu, seam dan stitch yang ditentukan (s) kemudian dikalikan dengan panjang jahitan (p) kemudian tambahkan dengan allowance sebesar 15%
Total Konsumsi Benang = s (cm) x p (cm) + 15% Allowance
Metode Kedua
Metode yang kedua adalah dengan menggunakan rasio konsumsi kebutuhan benang yang dikalikan dengan panjang jahitan yang dipakai.
Total Konsumsi Benang (cm)= (Panjang Jahitan (cm) x Rasio) x % benang
Kamu bisa lihat rasio kebutuhan benang dengan metode Coats melalui tabel berikut:
Kelas Stitch | Jenis Mesin | Total Pemakaian Benang (cm) | % Benang Jarum | % Benang Looper atau Benang bawah |
---|---|---|---|---|
301 | Lockstich | 2,5 | 50% | 50% |
101 | Chainstitch | 4,0 | 100% | – |
401 | 2 Thread Chainstitch | 5,5 | 25% | 75% |
304 | Zig-Zag Lockstitch | 7,0 | 50% | 50% |
503 | 2 Thread Overlock | 12,0 | 55% | 45% |
504 | 3 Thread Overlock | 14,0 | 20% | 80% |
512 | 4 Thread Safety stitch | 18,0 | 25% | 75% |
516 | 5 Thread Safety stitch | 20,0 | 20% | 80% |
406 | 3 Thread Covering stitch | 18,0 | 30% | 70% |
602 | 4 Thread Covering stitch | 25,0 | 20% | 80% |
605 | 5 Thread Covering stitch | 28,0 | 30% | 70% |

Cara Menghitung Kebutuhan Benang Untuk Pembuatan Pakaian
Dalam industri garment dan konveksi efisiensi material sangat penting dalam menunjang kelangsungan bisnis perusahaan. Karena hampir 80% biaya produksi merupakan biaya pembelian material, sehingga diperlukan adanya manajemen perhitungan kebutuhan material yang akurat. Tidak terkecuali dengan benang, menghitung kebutuhan konsumsi benang jahit yang tepat tentu akan membuat belanja material lebih efisien.
Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menghitung kebutuhan benang untuk kebutuhan produksi pakaian kamu.

Butuh berapa meter kain untuk membuat cardigan?
Model cardigan pendek bawah lutut
Jika lebar kain 1,15 meter, maka cardigan pendek bawah lutut ukuran S-M membutuhkan kain 1,5 meter.
Jika lebar kain 1,15 meter, maka cardigan pendek bawah lutut ukuran L-XL membutuhkan kain 2 meter.
Bila lebar kain 1,5 meter, maka cardigan pendek bawah lutut ukuran S-M membutuhkan kain 1 meter.
Bila lebar kain 1,5 meter, maka cardigan pendek bawah lutut ukuran L-XL membutuhkan kain 1,5 meter.
Model cardigan panjang
Jika lebar kain 1,15 meter, maka cardigan pendek bawah lutut ukuran S-M membutuhkan kain 2,5 meter.
jika lebar kain 1,15 meter, maka cardigan pendek bawah lutut ukuran L-XL membutuhkan kain 3 meter.
Bila lebar kain 1,5 meter, maka cardigan pendek bawah lutut ukuran S-M membutuhkan kain 2 meter.
Bila lebar kain 1,5 meter, maka cardigan pendek bawah lutut ukuran L-XL membutuhkan kain 2,5 meter.

Jenis-Jenis Meteran Gulung
Terdapat tiga jenis meteran gulung yang berbeda berdasarkan bahan pembuatannya:
1. Meteran Kain
Meteran kain terdiri dari campuran kain linen yang lentur dan anyaman kawat tembaga atau kuningan. Keunggulan utama dari jenis ini adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai bentuk benda yang diukur, karena fleksibilitasnya yang tinggi. Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Meteran kain cenderung mudah rusak, akurasi pengukurannya relatif rendah, dan kemampuan perluainya cukup besar.
2. Meteran Baja
3. Meteran Baja Aloy
Baja aloy merupakan hasil dari gabungan antara baja dan nikel. Sebagai hasil dari perpaduan ini, meteran baja aloy memiliki kualitas yang lebih unggul daripada baja konvensional. Karakteristik utama dari meteran ini adalah daya tahan yang luar biasa, ketahanan terhadap karat, ketidakpekaannya terhadap perubahan suhu, dan tingkat perluainya yang sangat rendah. Selain itu, meteran ini juga menawarkan tingkat akurasi pengukuran yang paling tinggi dibandingkan dengan dua jenis meteran gulung sebelumnya.
Dalam memilih jenis meteran gulung yang sesuai, perlu mempertimbangkan karakteristik masing-masing jenis dan kebutuhan pengukuran yang akan dilakukan.

Cara Menggunakan Meteran Gulung
Menggunakan meteran gulung bisa menjadi langkah yang akurat dan membantu dalam pengukuran benda atau ruang. Berikut adalah panduan langkah demi langkah dalam menggunakan meteran gulung :
Namun, ada kendala utama yang mungkin kalian hadapi saat menggunakan meteran gulung, yaitu kurangnya perlengkapan yang memastikan bahwa pita meteran benar-benar tegak lurus. Ini dapat mempengaruhi akurasi pengukuran kalian. Jika posisi pita meteran miring atau tidak sejajar dengan benda yang diukur, hasil pengukuran bisa menjadi tidak akurat dan lebih panjang dari seharusnya. Oleh karena itu, diperlukan latihan dan pengalaman yang lebih banyak untuk memperoleh estimasi yang semakin akurat dalam penggunaan meteran gulung.
Baca Juga : Pengertian Desil : Rumus dan Cara Menghitung Desil Secara Lengkap
Tags: benang