"10 Kerajinan Gerabah yang Menginspirasi"
Sentra kerajinan gerabah
Sapto Hudoyo seniman asal Yogyakarta, disebut-sebut sebagai orang yang membantu warga desa mengembangkan kerajinan di Kasongan pada 1970-an. Ia membina warga agar bisa membuat kerajinan yang lebih unik dan menarik sehingga bisa menambah nilai jual.
Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi Kasongan umumnya berupa guci dengan berbagai motif (burung merak, naga, bunga mawar dan banyak lainnya), pot berbagai ukuran (dari yang kecil hingga seukuran bahu orang dewasa), cendera mata, pigura, hiasan dinding, dan berbagai macam perabotan.
Seiring waktu, produk gerabah yang dihasilkannya menjadi lebih bervariasi, meliputi bunga tiruan dari daun pisang, perabotan dari bambu, topeng-topengan dan masih banyak yang lainnya.
Produk gerabah Kasongan di Bantul terus berkembang hingga kini dan mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas. Karena keunggulan kualitasnya itu, gerabah kasongan mampu menembus pasar ekspor hingga ke Eropa dan Amerika.
Teknik dalam Proses Pembuatan Gerabah
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain, yaitu kaolin. Tanah liat yang sudah siap kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau menggunakan alat putar.
Bentuk gerabah yang akan dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut saat digunakan. Ada gerabah yang digunakan untuk alat memasak seperti periuk dan belanga, ada yang digunakan untuk menyimpan air atau beras seperti tempayan, ada yang digunakan untuk menyimpan air minum seperti kendi, dan ada yang digunakan untuk hiasan seperti guci dan vas bunga.
Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik lempeng, teknik plat, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.
1. Teknik Lempeng (Slabing)
Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas.
2. Teknik Plat (Pinching)
Teknik plat (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara memplat tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses plat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Ambil segumpal tanah liat plastis.
- Tanah liat tersebut diulet-ulet dan diplintir-plintir dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang kamu inginkan.
- Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.
Proses Pembuatan Gerabah dari Tanah Liat dan Teknik Pembuatannya
Proses Pembuatan Gerabah yang merupakan keramik dibuat oleh para perajin tradisional. Gerabah dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu objek, yang umumnya menggunakan tangan. Secara umum, pengertian gerabah adalah salah satu jenis barang yang dibuat dari bahan khusus dan juga keahlian khusus. Gerabah juga dapat kita temukan dalam keseharian kita. Beberapa macam gerabah meliputi piring, kendi, guci, tempayan, anglo, kuali, celengan, dan pot.
Untuk mengetahui pengertian, contoh pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses pembuatan gerabah, mari simak penjelasan yang disajikan secara ringkas dalam artikel berikut.
Tags: kerajinan contoh