10 Kerajinan Cantik dari Limbah Anorganik untuk Hobi Sulam dan DIY
Contoh Kerajinan Limbah Keras, Teknik Pengolahan, dan Pengertiannya
Limbah keras dibagi menjadi dua, yakni limbah keras organik dan limbah keras anorganik. Bagaimana teknik pengolahannya menjadi kerajinan bernilai ekonomis?
tirto.id - Dari pengertiannya, limbah keras mengacu pada limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. Contoh limbah keras yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar adalah tulang hewan, pecahan kaca, hingga kaleng bekas.
Jika diolah dengan kreatif, limbah keras bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.
Masyarakat dapat mengolah ulang sampah sisa tersebut menjadi bahan kerajinan berdaya jual, baik itu menjadi produk niaga, atau sekadar usaha sampingan.
Pada dasarnya, limbah keras relatif sulit terurai atau hanya sebagian saja yang dapat terurai, itu pun memerlukan waktu relatif lama, bahkan hingga puluhan tahun.
Kemudian, dari pembagiannya, jenis limbah keras dibagi menjadi dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik.
Dengan mengetahui pengertian dan jenis limbah keras tersebut, individu yang tertarik memanfaatkannya dapat memilah limbah keras sesuai fungsi dan ketersediaan di lingkungan sekitar.
Selain itu, ia juga dapat memproyeksikan target sasaran konsumen yang kiranya potensial untuk membeli kerajinan limbah keras yang akan dibuat tersebut.
Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras
Produksi limbah yang terus meningkat setiap harinya menjadikan limbah menjadi salah satu sumber penyebab kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan proses yang dapat mengurangi produksi limbah sebagai sistem untuk menjaga lingkungan sekitar
Terdapat sebuah sistem dikenal dengan sebutan 3R (reuse, reduce, dan recycle) sebagai sistem untuk memanfaatkan limbah agar menjadi lebih berguna.
1. Reuse
Reuse dapat diartikan sebagai penggunaan kembali, artinya, limbah yang dihasilkan dipilih dan dipilah sehingga dapat memiliki manfaat lain. Sebagai contoh, pemanfaatan botol bekas untuk wadah minyak goreng, penggunaan kantong belanja yang dapat digunakan berulang kali, dan lain sebagainya.
2. Reduce
Reduce dapat diartikan dengan cara melakukan pengurangan penggunaan barang sekali pakai. Artinya, produksi limbah dapat ditekan dengan cara menggunakan barang yang dapat dilakukan berulang kali, seperti penggunaan baterai yang bisa diisi ulang.
3. Recycle
Recycle dapat diartikan sebagai pendauran limbah produksi menjadi barang yang berbeda. Sebagai contoh, mendaur ulang botol plastik menjadi sebuah keranjang.
Material
Material merupakan aspek krusial dalam kerajinan dari limbah anorganik. Beragam jenis material memberikan kemungkinan yang tak terbatas untuk menciptakan karya seni yang unik dan bermanfaat.
- Jenis Material Material yang umum digunakan antara lain plastik, logam, kaca, dan kertas. Setiap jenis material memiliki karakteristik dan kelebihannya masing-masing, sehingga pemilihan material disesuaikan dengan jenis kerajinan yang ingin dibuat.
- Sifat Material Selain jenisnya, sifat material juga perlu diperhatikan. Misalnya, plastik yang fleksibel cocok untuk kerajinan anyaman, sementara logam yang keras lebih cocok untuk kerajinan pahat.
- Ketersediaan Material Ketersediaan material juga menjadi faktor penting. Limbah anorganik yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar akan lebih mudah diolah menjadi kerajinan.
- Pengolahan Material Material limbah anorganik perlu diolah terlebih dahulu sebelum dijadikan kerajinan. Pengolahan ini dapat berupa pembersihan, pemotongan, atau penghalusan, tergantung pada jenis dan sifat material.
Dengan memahami aspek material secara mendalam, pengrajin dapat menciptakan kerajinan dari limbah anorganik yang berkualitas, estetis, dan bernilai guna tinggi.
Tags: kerajinan dari limbah organik