...
Merenung di tepian pantai, menghirup udara segar pegunungan, dan menikmati cita rasa kopi khas Lampung, provinsi di ujung Pulau Sumatera ini memang menawarkan keindahan alam yang tiada tara. Namun, jangan salah, di balik panorama alam yang memukau, tersembunyi kekayaan seni dan keterampilan kerajinan tangan yang luar biasa dari daerah Lampung. Di artikel ini, kita akan menyelami karya-karya unik yang menghiasi kehidupan sehari-hari masyarakat Lampung, dengan sentuhan gaya penulisan jurnalistik yang santai namun tetap informatif.
Belah Rotan: Sentuhan Alam dalam Kehidupan Sehari-hari
Angin sepoi-sepoi, dedaunan hijau, dan suara alam yang mengheningkan jiwa – inilah yang dihadirkan oleh kerajinan tangan belah rotan Lampung. Melalui keterampilan yang diturunkan secara turun temurun, warga Lampung berhasil menciptakan karya indah yang memukau mata.
Setiap benda yang terbuat dari rotan, mulai dari keranjang, meja, kursi, hingga tempat tidur, menjadi lebih bermakna dengan bumbu lokal. Belah rotan dari Lampung memiliki daya tarik yang unik dengan corak alaminya. Setiap helai rotan yang dijalin dengan hati-hati oleh para pengrajin lokal membawa nuansa alami yang tak tertandingi.
Tapis Lampung: Simbol Kebesaran dan Keanggunan
Tapis Lampung menggambarkan warisan budaya dan simbol kebesaran masyarakat Lampung yang terus hidup hingga kini. Kerajinan tangan ini dikenal dengan keindahan motifnya yang rumit dan keanggunan material yang digunakan.
Tapis diproduksi dengan menggunakan teknik tenun yang sangat rumit, dan setiap pengerjaannya membutuhkan dedikasi dan kesabaran yang tinggi. Menggunakan benang sutera berkualitas, pengrajin tapis dengan hati-hati menjalin kehidupan sehari-hari mereka menjadi karya seni yang tampak elegan.
Batik Lampung sendiri muncul karena gagasan salah satu penduduk Jawa yang lama menetap di Lampung yaitu Gatot Kartiko. Dengan ide kreatifnya dalam mengembangkan corak atau motif batik dari kain tenun, yaitu kain tapis dan siger.
Keberadaan batik lampung dikembangkan atas dasar bisnis yang menonjolkan ciri khas daerah dari kota lampung itu sendiri seperti halnya pada batik jember yang dibuat karena faktor bisnis yang dipadu dengan ciri khas kota tersebut.
Perkembangan batik lampung cukup pesat ketika mulai dikenakan oleh Mantan gubernut lampung bapak Sjachroedin Z.P. Batik lampung makin populer saat dikenakan oleh mantan presiden RI yang sangat mencintai batik indonesia yaitu bapak Susilo Bambang Yudhoyono ketika menghadiri acara HIMPI di Lampung.
Lampung memiliki beragam motif batik yang biasanya disesuaikan dengan ciri khas dari daerahnya, terutama daerah kota/kabupaten.
Beragam motif batik lampung ini menyiratkan nilai tersendiri yang diangkat dari kearifan budaya lokal daerahnya. beberapa motif batik lampung yang terkenal antara lain : motif siger, motif pohon hayat, motif gajah dan motif kapal. Berikut ulasannya.
Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno. Motif ini adalah simbol feminitas, kekuatan, dan keanggunan seorang wanita.
Bagi masyarakat Lampung, perempuan sangat terlibat dalam semua kegiatan, terutama dalam kegiatan rumah tangga. Di belakang kelembutan wanita, ada kerja keras, kemandirian, kegigihan, dan kualitas feminin.
Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah cagar alam yang dilindungi yang berfungsi sebagai pusat konservasi gajah.
Untuk komunitas Hindu, gajah melambangkan Airlangga, yang merupakan dewa kebijaksanaan dan pengetahuan.
Motif batik kapal ini melambangkan nelayan di daerah lampung. Gambar kapal yang seolah-olah sedang berlayar dan hiasan di sampingnya sangat indah. Motif ini menggambarkan ciri khas lampung.
Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan Islam, misalnya, Motif Hayat atau juga dikenal sebagai Pohon Kehidupan.
Motif pohon kehidupan memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Lampung. Pohon kehidupan menandakan Pohon Surga, kekuatan abadi, maskulinitas, dan simbol kehidupan. Motif ini biasanya dipakai sebagai sarung untuk wanita.
Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang berbeda dari gamelan Jawa. Motif batik ini dibuat sebagai upaya untuk mempromosikan alat musik lokal ke masyarakat luas. Motif gamolan dapat ditemukan di Lampung Barat dan Way Kanan.