Antibiotik untuk Luka Jahitan Bernanah - Solusi Terbaik untuk Merawat Jahitan Anda
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat luka bernanah
Adanya nanah pada luka tidak boleh dibiarkan begitu saja. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan infeksi pada luka yang parah bisa menyebabkan komplikasi yang berujung dengan kecacatan bahkan kematian.
Di bawah ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi jika luka yang mengeluarkan nanah bertambah parah.
1. Tetanus
Penyakit serius ini menyerang sistem saraf karena infeksi bakteri. Gejala khas dari tetanus adalah lockjaw atau trismus, yakni kekakuan pada otot rahang yang menyebabkan sulit membuka mulut.
Gejala lain yang menyertai di antaranya kejang otot sering di punggung, perut dan ekstremitas kejang otot tiba-tiba yang menyakitkan, kesulitan menelan, kejang, sakit kepala, demam dan berkeringat, atau perubahan tekanan darah.
Penyebab tetanus adalah infeksi bakteri Clostridium tetani pada luka terbuka. Awalnya bakteri yang masuk ke tubuh berkembang. Proses tersebut menimbulkan pelepasan racun yang disebut dengan tetanospasmin yang bisa merusak saraf yang mengontrol otot.
2. Gas gangrene
Luka bernanah yang tidak diobati bisa berakhir dengan gangren, yakni kematian jaringan akibat kurangnya aliran darah karena infeksi serius. Kondisi ini berisiko tinggi terjadi pada orang yang memiliki masalah pembuluh darah atau aliran darah, seperti diabetes.
Gas gangrene menimbulkan perubahan warna kulit menjadi kebiruan atau keunguan, yang diikuti dengan pembengkakan, keluar nanah berbau busuk, dan mati rasa.
3. Osteomyelitis
Infeksi yang semakin bertambah parah bisa menyebar ke jaringan lainnya pada tubuh lewat aliran darah, salah satunya tulang. Kondisi ini disebut dengan osteomyelitis.
Pada kebanyakan kasus, penyebab osteomyelitis adalah bakteri staphylococcus, jenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung. Orang dengan kondisi ini akan mengalami demam, nyeri hebat disertai pembengkakan pada tulang yang terinfeksi, dan tubuh lemah.
Ini Tanda-Tanda Luka Bernanah yang Berbahaya dan Penanganannya
Luka bernanah dapat terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Luka bernanah tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan karena bisa menghambat proses pemulihan dan bahkan memperparah luka. Luka bernanah bisa dikenali dengan keluarnya cairan berwarna kuning, putih kekuningan, ataupun kecokelatan. Cairan nanah biasanya terdiri dari sel darah putih, bakteri yang masih hidup atau sudah mati, dan jaringan luka. Munculnya nanah pada luka normal terjadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi.
- Aktif merokok
- Memiliki riwayat medis tertentu, seperti obesitas, diabetes, HIV/AIDS, dan kanker
- Mengonsumsi obat kortikosteroid
- Berusia lebih dari 65 tahun
Pibaksin Salep 10 gr
Pibaksin Salep merupakan obat luka bernanah lainnya yang termasuk dalam golongan obat keras. Obat ini mengandung 20 mg mupirocin yang bersifat antibiotik guna mengatasi infeksi kulit akibat bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes .
Kandungan obat tersebut bekerja dengan cara menghambat kerja enzim khusus yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Dengan begitu, bakteri akan berhenti tumbuh dan akhirnya mati.
Pibaksin Salep dapat digunakan dengan cara dioleskan pada area luka yang sudah dibersihkan, sebanyak 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Selain itu, penggunaan obat ini hanya dapat dilakukan maksimal selama 10 hari.
Sebelum menggunakan obat luka bernanah di atas, pastikan Anda membersihkan luka terlebih dahulu menggunakan larutan saline (NaCl 0,9%) atau air steril (aqua bidest) agar bakteri penyebab infeksi tidak makin menyebar.
Perlu diperhatikan bahwa ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak berusia kurang dari 2 tahun disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan berbagai obat luka bernanah tersebut.
Anda bisa juga melakukan pencegahan agar luka bernanah tidak menjadi makin parah dengan cara menjaga area luka tetap bersih dan kering, menghindari bertukar pakai barang pribadi dengan orang lain, seperti handuk atau pisau cukur, dan menghindari menyentuh atau mengorek luka dengan tangan yang kotor.
Bila Anda sudah menggunakan obat luka bernanah dan menerapkan tips pencegahan di atas tetapi luka bernanah tidak kunjung sembuh, menjadi makin parah, atau disertai demam serta kulit di sekitar luka tampak bengkak dan nyeri, jangan tunda pergi ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.
Tags: jahit untuk luka antibiotik