Apa Itu Benang Merah - Mengungkap Makna dan Kecantikan Dibalik Jahitan dan Karya DIY
Cara mendapatkan jumlah trombosit normal
Jumlah trombosit tidak normal yang dibiarkan berisiko memicu berbagai komplikasi atau bahaya pada kondisi kesehatan. Tubuh yang kekurangan jumlah keping darah dalam kasus yang parah akan mengalami perdarahan dalam, bahkan potensi perdarahan pada otak.
Sementara itu, kadar keping darah yang terlalu banyak di dalam tubuh dapat memicu komplikasi seperti serangan jantung, stroke, serta leukemia.
Tak perlu cemas dan panik dulu jika jumlah keping darah Anda tidak normal. Ada berbagai cara efektif dan mudah untuk mengembalikan jumlah trombosit. Tips yang paling penting adalah dengan mengonsumsi makan makanan yang bernutrisi tinggi.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral dapat membantu tubuh untuk menghasilkan jumlah trombosit normal. Di bawah ini beberapa nutrisi penting yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kadar keping darah normal.
1. Vitamin K
Vitamin K berperan penting untuk membantu proses pembekuan darah. Tanpa asupan vitamin K yang cukup, tubuh tidak bisa menghasilkan protein yang berguna untuk proses pembekuan darah.
Anda bisa mendapatkan asupan vitamin K dari sayuran berdaun hijau, seperti brokoli, bayam, sawi, selada, dan lobak. Vitamin K juga bisa diperoleh dari kacang-kacangan, seperti edamame, kedelai, dan kacang tanah.
2. Vitamin D
Selain membantu menguatkan tulang, otot, saraf, dan daya tahan tubuh, vitamin D juga penting untuk mendukung fungsi sumsum tulang yang memproduksi trombosit dan sel darah lainnya.
3. Vitamin B12
Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin ini dari suplemen. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen vitamin B12, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan keamanannya.
Awal Mula Mitos Teori Benang Merah
Mitos Cina
Benang merah merupakan bagian dari legenda Yue Lao, dewa perjodohan yang tinggal di bulan. Dikenal dengan gelar “Dewa Jodoh.”
Yue Lao bertugas menjodohkan manusia di dunia serta mengurus lika-liku percintaan mereka.
Dalam legenda ini, beliau mengikat benang merah yang tak terlihat di sekitar pergelangan kaki pasangan yang ditakdirkan untuk bersama.
Di sisi lain, dalam budaya Jepang, benang merah ini dikaitkan di jari kelingking.
Mitos Jepang
Sementara dalam mitos Jepang, cerita benang merah ini lebih kompleks karena berasal dari cerita rakyat tradisional.
Kisah dimulai dengan seorang anak lelaki yang berjalan di malam hari dan bertemu dengan seorang lelaki tua yang membawa sebuah buku pernikahan dan sebuah tas berukuran besar.
Sang lelaki tua mengatakan bahwa ia hanya perlu menggunakan benang merah dalam tas tersebut untuk mengikat dua orang yang ditakdirkan untuk menikah.
Awalnya, anak lelaki itu tidak percaya, namun ia dibawa oleh lelaki tua itu ke sebuah desa dan menunjukkan seorang gadis muda yang ditakdirkan untuk menjadi istri anak lelaki tersebut.
Meskipun awalnya anak lelaki itu menolak dan bahkan melempar sang gadis dengan batu, bertahun-tahun kemudian ia menikahi seorang gadis yang ternyata adalah gadis muda itu.
Saat mengangkat cadar pengantin, sang lelaki melihat luka di dekat alis gadis tersebut, yang ternyata berasal dari lemparan batu yang ia lakukan saat masih kecil.
Cerita tersebut membuat sang lelaki percaya bahwa itu adalah takdir, mengingatkan akan pertemuannya dengan lelaki tua yang ia temui di masa lalu.
Tags: benang