Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Kegiatan Menjahit? Panduan Aman untuk Hobi Sulaman dan DIY
Tidak boleh melakukan hubungan intim
Freepik/Racool_studio
Masyarakat Jawa juga masih percaya ‘pamali’ untuk melakukan hubungan seksual saat istri sedang hamik. Konon, hubungan intim dipercaya bisa mengganggu tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Tentu mitos ini tidak terbukti benar ya, Ma. Berhubungan seksual selama kehamilan masih diperbolehkan asalkan kondisi kandungan dalam keadaan baik dan sehat. Konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu agar kesehatan kehamilan lebih terjaga.
Nah, jadi itu dia beberapa pantangan suami saat istri hamil menurut adat Jawa. Kira-kira mitos mana yang paling sering Mama dengar?
Baca juga:
5 Jenis Pantangan Suami Saat Istri Hamil, Mitos atau Fakta?
sheknows.com
Apakah kamu familiar dengan beragam pantangan suami saat istri hamil?
Ya, di Indonesia, kepercayaan semacam itu memang masih sangat dipegang kuat oleh sebagian masyarakat.
Ada berbagai pantangan yang perlu dihindari suami saat istrinya hamil, sebagai contoh, saat istri hamil suami tidak boleh memancing ikan, tidak boleh mencukur rambut, tidak boleh menyakiti atau membunuh orang, atau malah pandangan yang percaya bahwa saat istri hamil suami sebaiknya tidak perlu meminta ‘jatah’ untuk melakukan aktivitas seks.
Namun pertanyaan, apakah semua ini memang fakta atau sekadar mitos belaka?
Tidak bisa dipungkiri, saat istri hamil, khususnya pada kehamilan pertama, tidak sedikit para suami yang merasa bingung dan khawatir.
Maka dari itu, tak heran jika ada pantangan-pantangan yang dibuat oleh masyarakat untuk menjaga ibu hamil yang sedang mengandung.
Namun sebenarnya, pandangan ini hanyalah mitos belaka.
Pasalnya, kondisi bayi terlahir cacat disebabkan oleh berbagai macam faktor, dan cacat lahir ini bisa mulai terjadi pada setiap tahap kehamilan.
Perlu dipahami juga bahwa cacat lahir bisa muncul karena faktor genetik, gaya hidup dan perilaku ibu hamil, penggunaan obat atau bahan kimia lain, infeksi selama kehamilan, atau kombinasi dari semua faktor ini.
Pantangan yang tersebar di masyarakat ini hanya dimaksudkan untuk mengingatkan agar para suami lebih hati-hati saat istri mengandung.
Mitos seputar ibu hamil yang menjahit
Beberapa orang percaya bahwa ibu hamil tidak boleh menjahit karena alasan berikut ini.
1. Bayi cacat lahir
Menjahit saat hamil dianggap bisa membuat bayi lahir dengan bibir sumbing. Bentuk cacat lahir pada wajah ini ditandai dengan munculnya celah pada mulut bayi.
Kelainan ini terjadi saat jaringan pembentuk bibir dan langit-langit mulut gagal menyatu dengan sempurna selama janin berkembang dalam kandungan.
Dikutip dari Mayo Clinic , beberapa faktor yang meningkatkan risiko cacat lahir ini antara lain:
- memiliki riwayat keluarga dengan bibir sumbing,
- mengidap diabetes gestasional atau gula darah tinggi saat hamil,
- mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil, hingga
- paparan zat saat hamil, termasuk dari rokok, alkohol, atau obat-obatan tertentu.
2. Proses persalinan yang sulit
Dalam dunia medis, persalinan yang terasa sulit atau macet disebut distosia ( dystocia ) , failure to progress , atau prolonged labor.
Kondisi ini membuat ibu hamil membutuhkan waktu lebih lama untuk bersalin, yakni sekitar 20 jam atau bahkan lebih.
Distosia tidak terjadi karena ibu hamil menjahit, melainkan karena faktor-faktor berikut ini.
- Postur tubuh ibu pendek atau kurang dari 140 sentimeter (cm).
- Usia ibu lebih dari 35 tahun saat hamil dan melahirkan.
- Usia kehamilan lebih dari 41 minggu.
- Ibu mengandung bayi kembar dua, tiga, atau bahkan lebih.
- Kelainan pada jalan lahir, seperti panggul sempit atau leher rahim sulit terbuka.
- Pengaruh psikologis dan obat-obatan tertentu yang melemahkan kontraksi.
Tahukah Anda?
Benang jahit biasa tentu berbeda dengan benang jahit operasi . Apabila benang jahit pakaian pada umumnya berbahan dasar katun, benang jahit operasi bisa terbuat dari bahan alami (sutera atau serat usus) maupun bahan sintetis (nilon).
Tags: jahit boleh