Kecantikan dalam Karya Seni - Eksplorasi Kerajinan Pasar Lokal melalui Sulaman dan DIY
15 Ide Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal
Sebagai berikut adalah beberapa ide wirausaha produk kerajinan untuk pasar lokal yang mudah dibuat dan bisa dijadikan sebagai bahan referensi :
1. Jam dinding dari stik es krim
Produk pertama yang bisa menjadi ide wirausaha produk kerajinan untuk pasar lokal adalah jam dinding. Adapun bahan yang digunakan sangat unik, yaitu dari stik es krim.
2. Pot bunga dari botol plastik
Contoh produk kerajinan berikutnya yang mudah dibuat, tapi menghasilkan karya menarik dan indah adalah pot bunga. Bizzie bisa membuatnya dari botol plastik yang dibentuk dengan berbagai desain menarik.
3. Tempat tisu dari koran bekas
Selanjutnya, bizzie juga bisa membuat tisu dari koran bekas yang digulung dan disatukan membentuk kotak. Tinta dan tulisan yang ada di dalam koran dijadikan sebagai corak menarik dan unik.
4. Lampu hias dari sendok plastik
Sendok plastik yang sudah digunakan bisa dimanfaatkan menjadi lampu hias yang menarik. Dengan diwarnai cat kuning, sendok plastik yang disusun ini bisa dibuat bentuk nanas dan didalamnya bizzie bisa menambah lampu agar menjadi lampu hias.
5. Pohon hias dari botol plastik
Produk kerajinan botol plastik tidak hanya digunakan untuk celengan atau pot bunga saja, namun bizzi juga bisa membuat menjadi pohon hias yang indah. Bizzie bisa memotong botol plastik menjadi beberapa bagian kecil menyerupai daun dan menggabungkannya menggunakan lem. Sehingga, bisa membentuk pohon hias.
6. Lampion Hias
Salah satu dekorasi rumah yang sering bizzie temukan di pasaran lokal adalah lampion hias. Jadi, produk ini bisa menjadi ide wirausaha produk kerajinan untuk pasar lokal.
7. Murah
Ide wirausaha produk kerajinan untuk pasar lokal berikutnya yang bernilai seni tinggi adalah mural. Kerajinan yang satu ini bisa bizzie pasang dimanapun, mulai dari cafe, rumah dan kantor.
8. Kerajinan dari Kain Flanel
Salah satu bahan baku yang murah adalah flanel. Seperti yang diketahui, bahwa kain satu ini bisa dimodifikasi menjadi berbagai kerajinan indah. Misalnya, bizzie membuat bros bentuk bunga, boneka, dompet dan hiasan lainnya dari flanel yang dijahit.

Nilai Ekspor Kerajinan
Data menyebutkan bahwa produk dari industry kerajinan mengalami kenaikan jumlah ekspor sebanyak 24,87%. Hal ini dikemukakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) pada Agustus 2021. Produk-produk hasil tangan Indonesia ini mengalami peningkatan di berbagai negara di belahan dunia.
Peningkatan terbesar terjadi dari negara Amerika Serikat yang berkontribusi sebesar 44,4% diijuti oleh Malaysia sebesar 12,6%, Jepang dengan 7,8%, dan Belanda sebesar 3,7%. Peningkatan ini banyak dikarenakan adanya stimulus ekonomi dari pemerintah Amerika Serikat untuk memulihkan ekonominya. Sehingga, masyarakat didorong untuk mengonsumsi barang dan jasa.
Sehingga, mengakibatkan permintaan atas produk kerjainan dari Indonesia juga meningkat. Walaupun naik, HIMKI mengaku bahwa ini belum optimal. Masih banyak peluang untuk membesarkan ekspor produk kerajinan. Peningkatan nilai ekspor ini perlu juga ditingkatkan kualitas produk agar para importir memesan kembali produknya dan menjadikan lebih banyak lagi produk yang akan diekspor.
Walaupun pandemic belum berakhir, produk kerajinan ini sangat diminati oleh masyarakat luar negeri. Sebagai contoh, produk kerajinan Indonesia mencatatkan nilai ekspor selama Januari-Mei 2021 ke Jepang sebanyak 10,32 juta dolar. Keadaan ini memberikan angin segar kepada para pengrajin di seluruh Indonesia terutama para pengrajin UKM.
Produk yang paling digemari di Jepang adalah topi renda dan penutup kepala lainnya yang sangat unik khas Indonesia yang nilai ekspornya sendiri mencapai 4,15 juta dolar. Kerajinan lainnya juga turut serta dalam memberikan kontribusi ekspor sepert bingkai kayu sebesar 2,18 juta dolar, keranjang rotan sebesar 562 ribu dolar, keranjang anyaman berbahan tumbuhan sebesar 435 ribu dolar, dan wig sintesis sebsesar 423 ribu dolar.
Pada produk batik sendiri terjadi kenaikan ekspor selama semester satu 2020 yaitu meningkat sebesar 19% dari semester satu 2019 atau setara 17,99 juta dolar. Data menyembutkan bawha terjadi penurunan tran pada ekspor batik dari tahun ke tahun. Pada 2015 ekspor batik mencapai US$ 185,04 juta, lalu menurun di 2016 menjadi US$ 156,03 juta dan 2017 merosot ke US$ 73,79 juta. Berikutnya 2018 ekspor batik US$ 52,33 juta dan 2019 naik tipis menjadi US$ 54,36 juta.

Tags: kerajinan artikel