... Ayah Quill: Panduan Langit dalam Dunia DIY dan Seni Sulam

"Penjaga Galaksi - Ayah Quill"

3. Nebula jadi pemimpin Knowhere dan Drax membantu Nebula mengasuh anak-anak

Saat perpisahan, Drax tadinya hampir mau mengikuti Mantis. Namun, Nebula meminta Drax tetap tinggal di Knowhere untuk membantu mengurus anak-anak kecil yang mereka selamatkan dari High Evolutionary. Soalnya, Drax satu-satunya anggota Guardians of the Galaxy yang bisa memahami bahasa yang digunakan anak-anak kecil tersebut.

4. Mantis berkelana untuk mencari jati dirinya

Selain Peter dan Gamora yang memutuskan pergi ke jalannya masing-masing, enggak disangka Mantis juga memilih hal yang sama. Bersama dengan Abilisks yang dia jinakkan di kapalnya High Evolutionary, Mantis memutuskan berkelana seorang diri tanpa dampingan satu pun anggota Guardians of the Galaxy. Ketika Mantis memutuskan berkelana, Drax awalnya bersikeras untuk ikut bersama Mantis.

Mantis jelas tidak mau Drax ikut bersamanya. Soalnya, Mantis benar-benar ingin mandiri dalam berkelana mencari jati dirinya. Mantis merasa selama hidupnya dia selalu bergantung kepada orang lain. Drax akhirnya setuju dengan permintaan Nebula untuk tetap tinggal di Knowhere dan Mantis langsung memulai petualangan solonya.

5. Rocket, Groot, Kraglin, dan Cosmo membentuk tim baru dengan tambahan anggota baru

Walau Peter, Nebula, Drax, dan Mantis memutuskan mundur, bukan berarti Guardians of the Galaxy bubar begitu saja. Sebelum Peter kembali ke Bumi, dia menyerahkan posisi pemimpin Guardians of the Galaxy kepada Rocket. Yap, Rocket kini resmi menjadi pemimpin baru Guardians of the Galaxy untuk petualangan ke depannya.

Pada adegan mid credit Guardians of the Galaxy Vol. 3, terungkaplah siapa saja anggota yang tergabung dalam tim yang dipimpin oleh Rocket. Groot, Kraglin, dan Cosmo ternyata memutuskan untuk tetap bersama Rocket. Lalu, tim yang dipimpin oleh Rocket mendapatkan tiga anggota baru, yaitu Adam Warlock, Phyla-Vell, dan Blurp. Mereka bahkan sudah memulai misi baru mereka pada adegan mid credit film ini.

Itulah penjelasan nasib dari tiap anggota Guardians of the Galaxy yang ditampilkan pada akhir film ketiganya. Ngaku, deh, siapa yang dibuat sedih ketika beberapa anggota memilih jalannya masing-masing pada akhir film?

Adam Warlock

Adam Warlock merupakan makhluk kosmik yang dibuat secara artifisial di Bumi oleh Enclace. Dia mengalami rekayasa genetika agar lebih sempurna.

Adam Warlock adalah pemimpin Infinity Watch sekaligus anggota Guardians of the Galaxy yang punya kemampuan sihir kosmik. Sosoknya dibutuhkan, salah satunya untuk mengalahkan Phalanx.

Menjadi bagian dari Guardians of the Galaxy, Adam menggunakan kemampuannya untuk memperbaiki kerusakan pada kontinum ruang-waktu. Karakter ini dibekali kekuatan manusia super berupa kecepatan, daya tahan, stamina, kemampuan untuk memanipulasi energi kosmik, dan keabadian.

Jika bicara tentang keseluruhan anggota Guardian of the Galaxy, jumlahnya akan lebih dari sepuluh. Hanya saja, nama-nama di atas sangat identik dengan sekelompok manusia super tersebut. Lantas, di antara mereka, siapa yang jadi jagoanmu? Atau adakah jagoan lain yang tidak ada dalam artikel ini? Share, yuk!

Kecerdasan yang luar biasa

dok. Marvel Studios/Guardians of The Galaxy

Ahli Taktik dan Strategi: Ego mampu menghadapi situasi bahaya atau konflik saat dia menggunakan kecerdasannya yang luar biasa untuk menangani situasi tersebut.

Karisma Besar: Untuk rencana besarnya, Ego sampai memiliki anak dari berbagai ras alien di seluruh semesta. Agar dapat melakukan ini, ia memiliki karisma besar yang membuat sosoknya mudah disukai. Beberapa pasangannya, seperti ibu Peter Quill sang Star-Lord, masih menganggap Ego sebagai malaikat di akhir hayatnya.

Kalau melihat salah satu adegan di filmnya, Ego sepertinya memang sengaja mengatur penampilan dan sifatnya sesuai fantasi tertentu lawan bicaranya, sehingga ia menjadi sosok yang ideal dan memikat. Untuk satu orang ia bisa menjadi kekasih yang menawan, untuk orang lain ia bisa menjadi figur ayah yang selalu didambakan.

2. Ayahnya berbeda antara versi komik dan MCU

Buat kamu nonton film Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017) pastinya tahu bahwa Star-Lord adalah anak dari Ego the Living Planet yang merupakan supervillain. Hal ini terjadi karena Ego berkeliling alam semesta untuk memproduksi anak Celestials, termasuk ke Bumi, tempat iabertemu dengan ibunya Peter Quill. Sang Star-Lord pun menjadi satu-satunya anak Ego dengan kemampuan Celestial.

Pada ending filmnya, kita pun bisa melihat momen pertarungan antara Star-Lord melawan ayahnya yang ingin memusnahkan sejumlah planet. Menariknya, sosok ayah Star-Lord antara versi MCU dengan komiknya ternyata cukup berbeda. Sebab, dalam versi komiknya, Star-Lord adalah anak dari J’Son yang merupakan pemimpin dari sebuah ras alien bernama Spartax Empire.

Meski merupakan karakter yang berbeda dengan Ego, J’Son juga digambarkan sebagai seorang villain yang ingin mencoba untuk mengendalikan Peter Quill agar patuh terhadap perintahnya. Bahkan, J’Son sampai tega melawan sejumlah anggota Guardians hanya agar anaknya patuh terhadapnya.


Tags: quill galaxy guardian

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia