... 5 Bahan Baku Benang Terbaik untuk Proyek Jahitan DIY Anda

"Bahan Baku Benang - Rahasia Produksi dan Kualitas Unggul"

Bahan pembuat benang operasi

Perbedaan benang operasi yang jadi daging dan tidak ini didasarkan pada bahan pembuatnya, sebagian bisa diserap tubuh dan lainnya tidak.

Setiap jenis benang terbuat dari bahan yang berbeda, baik alami maupun sintetis.

1. Bahan benang yang bisa diserap (absorbable)

Jenis benang medis ini biasanya digunakan untuk menjahit bagian paling dalam dari sayatan. Meski begitu, benang ini juga bisa dokter gunakan pada permukaan kulit.

Berikut ini merupakan bahan-bahan pembuat benang yang bisa diserap tubuh.

Serat usus (gut)

Benang monofilamen alami ini berasal dari serat dinding usus hewan, seperti sapi, kambing, dan domba. Ini digunakan untuk menjahit jaringan lunak bagian dalam tubuh.

Akan tetapi, benang dari serat usus tidak digunakan untuk operasi kardiovaskular dan sistem saraf. Pasalnya, benang ini bisa memicu reaksi buruk yang lebih besar dan berisiko menyebabkan komplikasi operasi .

Polydioxanone (PDS)

Benang monofilamen sintesis ini bisa digunakan untuk memperbaiki luka jaringan lunak, seperti untuk perut atau jantung bayi dan anak-anak.

Poliglecaprone (Monocryl)

Benang monofilamen sintetis ini digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak yang terbuka. Namun, bahan ini tidak boleh digunakan untuk operasi kadiovaskular atau sistem saraf.

Jenis benang ini paling sering digunakan untuk menutup luka kulit agar bekasnya tidak terlihat.

Poliglaktin (Vicryl)

Benang multifilamen ini biasanya digunakan untuk memperbaiki luka robek tangan atau wajah.

Benang ini juga tidak boleh digunakan untuk prosedur penjahitan bagian kardiovaskular atau sistem saraf.

2. Bahan benang yang tidak dapat diserap (non-absorbable)

Semua jenis bahan benang jahit yang tidak dapat diserap biasanya dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak, termasuk untuk prosedur kardiovaskular dan sistem saraf.

Jenis-jenis Jahitan

Berbicara soal benang jahit sudah pasti berhubungan juga dengan jenis jahitannya juga. Sudahkah Anda mengetahui apa saja jenis-jenis jahitan yang ada dan biasa digunakan untuk menjahit pakaian terutama jika Anda ingin menjahit kaos?

1. Jahitan Rantai

Yang pertama adalah jahit rantai, seperti namanya, jahitan ini menghasilkan jahitan seperti rantai. Jahit rantai biasa digunakan untuk menjahit dari pundak kiri, pundak kanan, dan belakang leher. Dan biasanya menggunakan mesin jahit jarum dua rantai.

Sebenarnya, jahitan ini merupakan salah satu teknik jahitan yang digunakan untuk mempermudah pengerjaan kaos, saat ini pun jenis jahitan rantai ini dijadikan salah satu jenis jahitan yang dipilih untuk pembuatan kaos yang berkualitas, karena dilihat dari hasilnya cukup rapi dan juga berbeda memberikan kesan yang unik.

2. Jahitan Obras

Selanjutnya adalah jahitan obras, jahit obras adalah salah satu jenis jahitan yang dihasilkan oleh mesin high speed, fungsinya untuk menggabungkan dua potongan menjadi satu.

Jahitan ini biasanya digunakan untuk menggabungkan antara rib (kerah leher kaos) dengan potongan bagian badan, potongan badan satu dengan yang lain, dan juga potongan badan dengan potongan tangan.

Untuk jenis jahit obras tersedia mesin yang menggunakan 3 benang, 4 benang, dan 5 benang, dan menggunakan 1 atau 2 jarum. Secara umum kaos yang baik biasanya menggunakan jenis jahit obras dengan 4 benang dan 2 jarum.

Pada kaos jahitan obras ini digunakan untuk menggabungkan bagian-bagian kaos seperti lengan dengan badan dan rib dengan bagian badan kaos.

Apa Itu Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang menjadi bagian selama proses produksi akan tetapi tidak menjadi bahan utama dalam pembuatan sebuah produk. Bahan ini berfungsi sebagai pelengkap bahan baku, meningkatkan efisiensi, menambah nilai produk, dan menjaga keamanan proses produksi suatu barang.

Seringkali, banyak orang yang menyamakan bahan penolong dengan bahan baku tidak langsung. Padahal, kedua bahan ini sangat berbeda baik dari segi karakteristik maupun fungsinya.

Agar lebih memudah memahami perbedaan bahan penolong dengan bahan baku tidak langsung, mari kita simak uraian contoh di bawah ini.

Katakanlah Anda memiliki perusahaan yang memproduksi lemari dan membutuhkan keberadaan bahan baku tidak langsung dan bahan penolong. Bahan baku tidak langsung dalam pembuatan lemari misalnya paku dan lem. Meski terlihat kecil dan sepele, akan tetapi tanpa kedua item tersebut, Anda tidak akan bisa memproduksi lemari. Yang pada akhirnya menghambat jalannya proses produksi.

Sementara itu, contoh bahan pendukung produksi lemari adalah kaca. Sebenarnya, tanpa pengadaan kaca, Anda tetap bisa memproduksi lemari. Namun, kaca akan berguna untuk menambah nilai dan harga jual lemari.


Tags: benang bahan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia