"Inovasi - Kombinasi Material Keramik dengan Material Lain yang Berkarakter!"
Karakteristik Bahan dan Proses Dalam Kerajinan Berbasis Media Campuran
Dalam proses pembuatan kerajinan berbasis media campuran, bahan yang digunakan seringkali jenisnya beragam dan bergantung pada sumber daya alam. Jenis bahan alam yang biasa digunakan berupa: kayu, keramik, logam, batu, serat, kulit, dan lain-lain. Sementara jenis bahan buatan yang biasa digunakan berupa: gips, plastik, fiberglass, dan lain-lain.
Setiap jenis bahan yang digunakan dalam kerajinan berbasis media campuran ini tentu saja memiliki karakteristik yang berbeda pada masing-masinya. Nah, sebelum dibuat menjadi karya kerajinan berbasis media campuran, maka akan lebih baik jika Grameds memahami akan sifat dari jenis-jenis bahan yang akan digunakan tersebut. Misalnya, ketika hendak menggunakan bahan logam, perhatikan apakah logam tersebut memiliki sifat yang mudah berkarat atau tidak.
Berikut ini adalah jenis dan karakteristik dari bahan dalam kerajinan berbasis media campuran.
1. Batu
Batu yang dimaksud dalam kerajinan berbasis media campuran ini bukanlah sembarang batu ya… Bahan batu ini biasanya berupa batu permata atau batu mulia dan batu akik. Batu permata atau batu mulia ini ternyata memiliki nama yang sesuai dengan alfabet dan diklasifikasikan menurut kekerasannya menggunakan Skala Mohs dengan tingkatan 1 hingga 10. Jenis batu permata yang paling diminati untuk kerajinan berbasis media campuran adalah yang berkristal, yakni berupa: berlian, zamrud, ruby, dan safir.
Sementara itu, untuk jenis batu akik biasanya yang populer untuk digunakan dalam kerajinan berbasis media campuran adalah jenis anggur, yakni berupa: biru langit dan kecubung yang berasal dari Lampung. Keanekaragaman bentuk, tekstur, dan warna batu yang menarik apabila dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti logam dan kayu, maka hasil akhirnya juga akan terlihat unik bahkan ketika dijual dapat dibandrol dengan harga fantastis!
Alat yang Digunakan Pada Kerajinan Batu
Biasanya, kerajinan berbasis media campuran yang menggunakan bahan dasar batu akan menggunakan alat khusus. Misalnya alat pahat, mesin pemotong batu, alat penghalus batu, gerinda, dan lainnya.
Jenis dan Karakteristik Kerajinan Berbasis Media Campuran
Kerajinan berbasis media campuran sangat beragam jenisnya, tergantung dari sumber daya alam yang ada di daerah masing-masing.
Jenis bahan baku alam yang bisa digunakan antara lain adalah batu, kayu, logam, kulit, serat, keramik, dll. Sementara bahan buatan meliputi plastik, fiberglass, gips, dll.
Setiap bahan memiliki karakteristiknya masing-masing sehingga sebelum dibuat menjadi kerajinan harus benar-benar memahami karakter bahan tersebut. Sebagai contoh keramik yang terbuat dari tanah liat, sifatnya mudah pecah sehingga harus dipadukan secara hati-hati dengan bahan lain.
Berikut ini adalah beberapa contoh bahan baku dan bahan tambahan yang bisa dipadukan untuk menghasilkan kerajinan berbasis media campuran:
1. Batu
Batu bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti batu permata, batu akik, batu giok, kristal dll. Masing-masing batu memiliki nilai estetikanya sendiri dan bisa dibuat menjadi berbagai macam kerajinan yang bernilai jual tinggi.
Berbagai macam bentuk, tekstur dan warna pada batu bisa dipadukan dengan bahan lainnya untuk menghasilkan produk kerajinan yang lebih menarik.
Salah satunya dipadukan dengan logam sehingga menghasilkan produk berupa cincin, lampu hias kristal, dll.
Contoh kerajinan berbasis media campuran dari batu adalah:
- Perhiasan seperti kalung, cincin, gelang dan anting yang memadukan batu permata dengan logam emas atau perak.
- Ornamen berupa ukiran batu dengan kombinasi pigura kayu untuk hiasan dinding.
2. Logam
Logam memiliki banyak jenis dengan karakteristiknya masing-masing, seperti emas, perak, tembaga, besi, titanium, dll. Logam bisa dipadukan dengan bahan lainnya seperti batu permata, kayu, plastik, dll.
Prinsip Kerajinan Berbasis Media Campuran
Ketersediaan bahan baku yang terbatas, bentuk kerajinan yang monoton dan kurang menarik menjadi permasalahan yang sering muncul dalam membuat sebuah kerajinan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasinya.
Meskipun gaya klasik memiliki penggemar sendiri, namun perubahan yang inovatif tetap perlu untuk dilakukan, salah satunya adalah dengan kerajinan berbasis media campuran.
Berikut ini adalah prinsip kerajinan berbasis media campuran yang perlu diketahui:
- Merupakan bentuk penggabungan dari berbagai macam bahan tanpa adanya reaksi kimia ketika proses penggabungan dilakukan. Seperti misalnya, menimbulkan proses pengikisan atau membuat bahan menjadi berkarat, dsb.
- Bahan yang digunakan sebagai media campuran terdiri dari berbagai jenis dan tidak hanya satu bahan saja. Banyaknya bahan campuran juga tergantung pada kebutuhan rancangan produk yang akan ada dibuat.
- Bahan yang digunakan bisa bersifat homogen atau heterogen. Misalnya bahan alam dengan campuran bahan alam, bahan buatan dengan bahan buatan, atau bisa juga bahan alam dengan bahan buatan. Adanya penggabungan tidak menimbulkan perubahan fisik seperti meleleh, dsb.
- Masing-masing bahan memiliki karakteristiknya sendiri yang akan membuat produk kerajinan memiliki fungsi dan nilai estetika lebih.
- Penggabungan bahan baku dan bahan lainnya harus bisa menyatu sehingga membentuk kesatuan produk yang harmonis.
Penciptaan produk baru membutuhkan rancangan yang tepat dengan mempertimbangkan bentuk yang diinginkan. Berikut ini adalah petunjuk sebelum merancang produk kerajinan berbasis media campuran:
![]()
Rancangan Dalam Kerajinan Berbasis Media Campuran
Dalam membuat kerajinan berbasis media campuran, tentu saja membutuhkan rancangan yang tepat supaya hasilnya sesuai dengan apa yang diinginkan. Nah, berikut ini adalah beberapa petunjuk sebelum melakukan perancangan produk dalam kerajinan berbasis media campuran, supaya hasilnya lebih unik dan artistik.
1. Stilasi
Dalam proses merancang kerajinan berbasis media campuran, dapat dilakukan dengan cara stilasi. Stilasi ini berupa menyederhanakan bentuk dengan mengurangi atau menambah bentuk pada produk kerajinan berbasis media campuran. Cara ini dapat dilakukan dengan mengamati terlebih dahulu produk asalnya, kemudian baru mengurangi bentuk yang dirasa berlebihan dan dapat juga menambah bentuk lain supaya hasilnya lebih artistik.
Dalam upaya stilasi atau menyederhanakan bentuk dengan mengurangi atau menambah bentuk pada kerajinan berbasis media campuran, dapat dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.
Nah dalam membuat kerajinan berbasis media campuran ini, cara stilasi ini dapat dilakukan terutama supaya produknya lebih menarik perhatian orang. Hal itulah yang disebut dengan kreatif, sebab hasil akhirnya berupa penciptaan bentuk baru yang berbeda dari contoh aslinya. Contoh cara stilasi ini dapat dilihat pada hiasan kepala penari Bali, yang mana dapat disederhanakan menjadi hiasan ruangan sekaligus kap lampu. Hiasan kepala penari Bali ini melewati proses stilasi dengan menggunakan perpaduan dari bahan logam, kayu, dan besi sebagai penyangganya.
2. Deformasi
Selain stilasi, ada juga cara deformasi dalam upaya membuat produk kerajinan berbasis media campuran ini. Deformasi adalah dengan mengubah bentuk produk kerajinan berbasis media campuran hingga terciptalah produk yang benar-benar baru. Dalam hal ini, biasanya perubahannya terjadi secara permanen. Perubahan bentuk dalam kerajinan berbasis media campuran ini sejatinya haruslah diimbangi dengan pengetahuan akan objek atau produk asalnya, supaya perubahan yang dilakukan dapat mendapatkan hasil yang maksimal.
![]()
Proses Pembuatan Keramik
Dalam proses pembuatan keramik ada 5 tahapan yang harus dilalui, yaitu sebagai berikut.
1. Pengolahan Bahan
Dalam tahapan ini para pengrajin akan mencampurkan bahan tanah liat dengan material yang lain termasuk air.
Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan, antara lain:
2. Pembentukan
Dalam proses pembentukan ini ada 3 teknik yang kerap digunakan diantaranya adalah:
Teknik pijit tekan (pinching) merupakan teknik yang paling populer dikalangan para pengarajin keramik. Pada teknik ini pembentukan badan keramik dilakukan secara manual.
Cara menggunakan teknik yaitu, tanah liat cukup dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
Teknik pilin (coiling) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Cara menggunakan teknik ini tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
Teknik lempengan (slabbing) adalah pembentukan badan keramik dengan cara membentuk lempengan rol. Lempengan kerap digunakan untuk membuat sebuah keramik yang berbentuk persegi/ silinder.
Teknik putar atau disebut juga teknik pilin merupakan proses pembentukan badan keramik menggunakan alat putar kaki (kickwheel).
Keramik yang dibuat menggunakan teknik putar biasanya menghasilkan bentuk yang simetris.
Pembuatan keramik menggunakan teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dibanding teknik lain.
Oleh karena itu diperlukan waktu yang tidak sebentar dalam melatih jari-jari agar terebntuk feeling dalam waktu membuat keramik.
Dalam teknik ini keramik tidak dibentuk secara langsung dengan tangan. Melainkan menggunakan bantuan cetakan yang dibuat dari gipsum.
![]()
Tags: kerajinan bahan yang