Seni Merajut Bahasa Inggris - Membentangkan Benang Merah dalam Karya DIY
Alasan Mempelajari Idiomatic Expression
Ada beberapa alasan, yang sebenarnya menjadi motivasi dalam mempelajari tentang Idiomatic Expression bahasa inggris, antara lain :
Meningkatkan Kemampuan
Jika berbicara mengenai belajar Idiomatic Expression, maka jangan langsung berharap untuk menghafal seluruh jenis idiom yang ada. Penggunaan bahasa Inggris pada native speaker, sama dengan penggunaan bahasa Indonesia pada kita di keseharian. Bayangkan saja, setiap hari dan setiap musimnya, pasti ada perubahan kalimat, penambahan kata-kata, perubahan tren bahasa. Nah, bayangkan ada berapa banyak kata yang berubah ataupun ditambahkan dalam waktu satu tahun saja? Inilah yang terjadi pada Idiomatic Expression bahasa inggris juga. Jika ingin menghafalnya, maka akan sangat banyak sekali penambahan jenis idiom tiap waktunya. Karena salah satu cara terbaik untuk mengenalnya adalah dengan terus memperbaharui materi pembelajaran bahasa inggris yang dimiliki.
Nah, inilah yang kemudian menyebabkan mengapa mempelajari Idiomatic Expression bahasa inggris dan artinya ini sangat mendukung perkembangan bahasa inggrismu, karena dengan mengetahui makna dari tiap-tiap idiom, sangat membantumu meningkatkan pemahaman mengenai konteks kalimat, percakapan, tren, dan keadaan sosial dimana idiom tersebut digunakan. Ini berarti kamu juga secara kontinyu mempelajari bahasa Inggris, untuk mengikuti perubahan dan penambahan bahasa yang kemudian hadir.
Menunjang Sosialisasi
Bayangkan saja jika temanmu tengah ngobrol, dengan menggunakan idiom a dime in a dozen, yang berarti bahwa kejadian atau hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa-biasa saja. Jika kamu tak memahami maknanya, maka kamu akan kebingungan, apa yang dimaksudkan dengan a dime in a dozen ya? Ujung-ujungnya kamu akan bengong dan tak bisa menjawab percakapan yang dilakukan.
Memperbaiki Ekspresi
Kegunaan dari sebuah Idiomatic Expression bahasa inggris memang sebagai sebuah sarana ekspresi, yang menjelaskan situasi, yang biasanya tak bisa diungkapkan dengan kalimat-kalimat umum. Nah, sama juga perannya ketika membahas mengenai alasan mengapa kita harus mempelajarinya. Bayangkan ketika kamu sedang bergosip, dan kamu tengah terlibat percakapan seru. Kamu ingin membujuk kawanmu untuk menceritakan kisah atau berita tertentu. Namun kamu bingung apa yang harus disampaikan. Jika saat itu kamu tak familiar dengan idiom, maka kamu tak akan tahu bagaimana cara menggunakan ekspresi spill the tea! Atau spill the bean!
1. Kemudahan belajar
Apa yang terlintas dalam bayangan parents saat membayangkan pikiran seorang anak? Mungkin kanvas kosong, ya? Sebuah wadah kosong yang penuh antusias untuk diisi? Atau mungkin spons siap menyerap pengetahuan? Analogi-analogi ini memang sangat pas, bukan?
Sekarang, ada fakta menarik. Anak-anak yang lebih muda sebenarnya lebih mudah dalam mempelajari bahasa dibandingkan dengan mereka yang lebih tua. Bayangkan pikiran mereka seperti spons super penyerap yang dengan mudah menyerap suara baru, struktur, dan aturan dari suatu bahasa. Kemampuan otak anak untuk beradaptasi dan belajar sering disebut sebagai ‘plastisitas’. Proses ini begitu menarik, bukan?
Pada tahap ini, anak-anak bisa mencapai kefasihan dan terdengar lebih seperti penutur asli tanpa banyak usaha. Mungkin para orang tua bertanya-tanya, “Bagaimana mungkin hal itu terjadi?”
Dokter Patricia Kuhl, seorang ilmuwan neurologi terkenal dan co-direktur Institute for Learning & Brain Sciences di University of Washington, menjelaskan bahwa otak anak-anak lebih terhubung untuk belajar bahasa. Menurut penelitiannya, anak-anak belajar dengan mengamati, mendengarkan, dan menirukan suara dan kata-kata yang mereka dengar di sekitar mereka.
Dalam salah satu penelitiannya, ia menyadari bahwa bahkan bayi yang baru berusia enam bulan sudah bisa membedakan suara dari berbagai bahasa. Mereka pada dasarnya seperti “citizens of the world“, terbuka pada berbagai kemungkinan linguistik. Ketika mereka semakin tua dan lebih banyak terpapar dengan bahasa ibu mereka, mereka mulai mengkhususkan diri pada bahasa tersebut, sementara kemampuan mereka untuk mengenali dan menghasilkan suara bahasa asing secara perlahan menurun.
Namun, jika bahasa kedua seperti Bahasa Inggris diperkenalkan sejak dini, mereka dapat mempertahankan kemampuan bawaan ini dalam jangka waktu yang lebih lama, mencapai kefasihan dan pelafalan yang lebih mirip penutur asli.
Tags: benang