Menguasai Seni Jahit - Panduan Lengkap Bahasa Inggris Menjahit untuk Pemula
Garis Lurus pada Alat Jahit
Bahkan pemula yang mengembangkan teknik menjahit tahu bahwa menjahit apa pun memerlukan jarum dan benang.
Untuk proyek mudah, seperti melakukan hemming pada rok atau celana panjang, itulah yang Anda butuhkan.
Namun, jika Anda berniat mengekspresikan diri pada jahitan Anda, atau Anda mengharapkan karir di pembuatan pakaian, Anda tentu akan perlu mempeluas tembolok peralatan menjaht Anda.
Berikut daftar setiap perlengkapan menjahit dasar yang harus dimiliki.
- Bermacam-macam jarum jahit, dengan ukuran beragam
- threader jarum mungkin akan sangat berguna juga
- spul mengeluarkan benang dari bagian bawah kain.
- Anda juga harus membeli bantal jarum pentul, penting untuk menyimpan jarum pentul berserakan yang suka bersembunyi di karpet dan menusuk kaki Anda ketika berjalan.
- Anda mungkin juga suka bekerja dengan rotary cutter dan gunting zig zag, yang meninggalkan potongan zig zag
Apa yang Anda ketahui tentang sejarah menjahit?
Sejarah [ sunting | sunting sumber ]
Pelopor pola siap pakai yang dijual secara komersial adalah Ebenezer Butterick dari Massachusetts, Amerika Serikat. Pada tahun 1863, Butterick dan istri menciptakan pola komersial dalam berbagai ukuran. Sebelum ada kertas pola dari Butterick, pola hanya tersedia dalam satu ukuran, dan penjahit harus membesarkan atau mengecilkan pola sesuai ukuran badan pemakai. [3] Pola kertas dari Butterick menjadi sangat populer pada tahun 1864. [4]
Aenne Burda dan majalah mode Burda Moden memopulerkan pola siap pakai di Jerman. Sejak tahun 1952, Burda mulai menerbitkan pola pakaian. Setiap bulan Januari dan Juli, Burda menerbitkan katalog terpisah berisi pola siap pakai untuk lebih dari 600 model pakaian dewasa dan anak-anak. [5] Selain berisi informasi langkah demi langkah yang mendetail tentang cara menjahit pakaian, pola-pola tersebut juga dirancang untuk dipahami mulai dari penjahit pemula hingga penjahit berpengalaman. [5]
Di Jepang, sistem So-En dari Bunka Fashion College dan sistem Dressmaking dari Dressmaker Jogakuin (sekarang Dressmaker Gakuin) mendominasi metode menggambar pola. [6] Hingga tahun 2005, majalah So-En diterbitkan sebagai majalah yang memuat pola baju dan cara menjahit pakaian. Pesaingnya adalah majalah Dressmaking yang pertama kali terbit tahun 1949, namun berhenti terbit sejak Mei 1993. [7]
Pengembangan pola dasar [ sunting | sunting sumber ]
Pecah pola (pecah model, bahasa Inggris: pattern drafting) adalah proses mengubah pola dasar menjadi pola yang sesuai dengan model busana. Caranya antara lain dengan memindahkan lipit, memotong, menyambung, atau memanjangkan dan memendekkan (menambahkan atau mengurangi ukuran) pada bagian-bagian tertentu pada pola dasar.
Pola dasar rok, misalnya, dapat diubah menjadi pola rok berbagai macam model. Pola dasar rok yang dikurangi lebar bagian bawah akan menjadi pola rok span. Begitu pula halnya dengan jenis-jenis pakaian yang lain. Bagian bawah pola dasar celana panjang bila dipendekkan hingga beberapa sentimeter di atas lutut akan menjadi pola celana bermuda.
Sebelum kain digunting, potongan-potongan pola disusun di atas kain. Garis-garis seperti batas kampuh atau garis kupnat dijiplak ke atas bagian buruk kain dengan memakai rader dan karbon jahit. Kapur jahit dipakai untuk menuliskan tanda-tanda sementara di atas kain yang tidak dapat dibuat memakai rader.
Terjemahan dari "sew" ke dalam Indonesia dalam konteks, memori terjemahan
If we get some big leaves and sew them together with stem twine. Jika kita dapatkan daun besar dan mengikatnya dengan kulit kayu.Regarding that hypocritical system of worship practiced by the Pharisees, he said: “Nobody sews a patch of unshrunk cloth upon an old outer garment, for its full strength would pull from the outer garment and the tear would become worse.”
Berkenaan sistem ibadat munafik yang dipraktikkan orang-orang Farisi tersebut, ia berkata, ”Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.”
Sew some extra fairy wings on for Emily's recital, she's doing it. Menjahit pakaian untuk resital Emily, ia lakukan.Women work in the sewing division of a factory in Phnom Penh, Cambodia’s capital. Women constitute about 90 percent of the workforce in Cambodia’s garment industry, which produces for many international apparel brands.
Pengungkapan publik seperti ini amat penting di sektor pakaian, sebab industri ini terus-menerus bergulat dengan praktik sub-kontrak sembunyi-sembunyi.
Now, there will be a test this Friday where you will be asked to showcase your mucho sewing skills with a traditional Mexican poncho.
When alone at home, fill your time with creative things, such as sewing, doing odd jobs or repairs, or reading.
Sewaktu sendirian di rumah, isi waktu Anda dengan hal-hal kreatif, seperti menjahit, melakukan pekerjaan ini-itu atau perbaikan, atau membaca.
With their guidance, patience, and encouragement, I entered a dress in a sewing contest when I was 14, and I actually won a prize!
Dengan bimbingan, kesabaran, dan dorongan semangat mereka, saya membuat baju dalam kontes menjahit ketika saya berusia 14 dan menjadi juara!
Perbedaan Regular dan Irregular Verb
Meskipun sama-sama kata kerja, namun tentunya regular verb dan irregular verb sanat berbeda. Terutama dalam bentuk past tense-nya.
Regular verb adalah kata kerja beraturan, di mana bentuk dasar (verb 1), bentuk lampau (verb 2), dan bentuk partisip sempurna (verb 3) tidak mengalami perubahan bentuk yang signifikan. Pada verb 2 dan verb 3, cukup menambahkan akhiran “-ed” atau “-d” pada verb 1.
Sedangkan Irregular verb adalah kata kerja di mana bentuk verb 1, 2, dan 3 mengalami perubahan bentuk atau tidak sama sekali.
Untuk irregular verb 1, 2, dan 3 yang memiliki perubahan kata, biasanya mengalami perubahan bentuk kata berdasarkan waktunya. Dalam perubahan kata menurut waktunya, ada tiga bentuk perubahan, yaitu base form , past tense , dan past participle .
Tags: jahit