Explorasi Kreatif - Memahami Keindahan "Banner Rumah Jahit" dalam Dunia Kerajinan dan DIY
Tips Memulai Usaha Jahit
Usaha jahit bisa dibilang memiliki risiko yang sangat kecil bahkan tidak ada.
Kalaupun usaha jahit kamu sepi dan berniat untuk menutupnya, kamu masih bisa menjual kembali mesin jahit beserta peralatannya.
Namun, hal ini tentu tidak akan terjadi jika kamu memulai usaha jahit dengan kiat-kiat berikut ini.
1. Pastikan Kamu Memang Ahli Menjahit
Sebelum membuka usaha jahit, sebaiknya pastikan dulu bahwa kamu memang sudah ahli di bidang menjahit.
Ahli menjahit bukan hanya sekedar bisa memakai mesin jahit, tetapi kamu juga harus bisa membuat berbagai model pakaian.
Karena nantinya kamu harus bisa menjahit pakaian sesuai keinginan pelanggan.
Jika kamu merasa perlu meningkatkan keahlian, saat ini banyak tersedia kursus menjahit yang bisa kamu ikuti.
Berbagai keahlian yang akan dipelajari seperti pengambilan ukuran pakaian, membuat pola, cara memotong kain, berbagai teknik menjahit, dan lain sebagainya.
Selain itu, kamu juga bisa mencari berbagai tutorial menjahit di Youtube agar keahlianmu semakin mantap.
2. Hasilkan Jahitan yang Bagus
Usaha jahit yang dimulai dari rumah memang hanya menargetkan para tetangga sebagai konsumen.
Namun, usaha jahit kamu bisa dikenal banyak orang jika hasil jahitan kamu bagus.
Orang yang mengetahui hasil jahitan kamu biasanya akan ikut mempromosikan jasa jahit kamu kepada saudara atau kenalan mereka.
Bisa saja kamu akan mendapatkan pesanan seragam arisan ibu-ibu RT, atau seragam sekolah saat penerimaan siswa baru sekolah tiba.
Apalagi jika ada pelanggan yang berprofesi sebagai guru atau pegawai instansi pemerintah.
Mungkin kamu akan mendapat permintaan untuk menjahitkan seragam resmi, seragam olahraga, atau seragam lainnya.
3. Melakukan Promosi
Lalu kamu bisa mempromosikan usaha kamu dari mulut ke mulut kepada tetangga, saudara maupun kenalan kamu.
Kamu juga bisa meletakkan selebaran atau brosur di tempat-tempat yang strategis.

Cara Mengembangkan Usaha Jahit
Dengan banyaknya orderan, tentu kamu tidak akan sanggup menyelesaikannya sendiri tepat waktu. Maka kamu bisa mulai mencari karyawan untuk membantu kamu.
Selain itu, kamu juga perlu mulai menambah mesin jahit beserta perlengkapannya agar lebih komplit.
Dengan bantuan karyawan dan peralatan yang mendukung, usaha jahit kamu bisa menyelesaikan lebih banyak orderan.
Dengan begitu, usaha jahit yang kamu jalankan bisa terus berkembang dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Jika dirasa rumah kamu sudah tidak bisa menampung usaha ini, maka kamu bisa menyewa tempat usaha atau kios.
Carilah tempat yang strategis dan mudah dilihat banyak orang. Biaya sewa tempat ini memang tidaklah murah.
Namun, usaha jahit ini akan cepat berkembang dengan mengikuti tips mengembangkan usaha jahit berikut ini.
1. Mengikuti Trend Fashion
Para pengusaha jahit pakaian banyak yang sukses karena mampu mengikuti perkembangan fashion terbaru.
Untuk mengikuti trend fashion tidaklah sulit, kamu bisa memanfaatkan teknologi internet dengan mudah.
Melalui internet, kamu bisa mengetahui berbagai model pakaian terbaru yang sedang disukai masyarakat.
Jangan pernah merasa puas dengan model pakaian yang kamu buat saat ini. Perkembangan fashion terbilang cukup cepat.
Industri pakaian dituntut terus berkembang memunculkan banyak model pakaian terbaru.
Jika hanya mengandalkan fashion lama, maka akan dipastikan pelanggan kamu akan lari ke tempat lain yang lebih inovatif.
2. Memperluas Relasi
Jika sebelumnya pelanggan kamu hanya keluarga, saudara, tetangga, atau kenalan, maka saat ini adalah waktunya kamu memperluas relasi.
Rajinlah melakukan promosi saat kamu bertemu dengan siapapun dan dalam acara apapun.
Bisa juga bertemu dengan sesama penjahit untuk saling berbagi pengalaman dan mungkin nantinya berminat untuk bekerja sama.

Pengalaman
Berbekal komitmen unutk memelihara amanah dan kepuasan konsumen, order dan pelanggan yang kami tangani sejauh ini merasa cukup puas terbukti sejak tahun 2006 sampai saat ini tidak beralih dan bahkan terus bertambah, alhamdulillah. Diantarnya sbb:.
A. Seragam Sekolah dan Kampus
1. TKIT / SD / SMP Baitul Maal Tangerang 2. TK Al Anwar Tangerang 3. TPA Nurul Iman Tangerang 4. STAN jakarta 5. Univ. Mustopo Beragama Jakarta 6. Yayasan AULIA Tangerang 7. TK Al Anshori Tangerang 8. TK Bintang Kecil Pondok Aren 9. TK Bintang Kecil Parung 10. TK An Nur Ciledug 11. PGSD Padang 12. TK Matahari Tangerang 13. TK Insan Kamil Bengkulu 14. SD Cordova 15. SMP Aulia 16. SMK 15 Jakarta Selatan 17. STIK Adzkia Padang 18. Britis Amirican Tobaco / BAT 19. Binacharaka 20. SMTK Setia NIAS 21. SMA Kristen Salatiga | 22. TK My Litle Hause 23. SETIA Jakarta 24. SMTK Setia Ngabang 25. STELLA MARIS International School 26. TK/SD Tunas Global 27. AKBID Amanah Husada Malang 28. STIKES Palopo 29. Universitas Lambung Mangkurat 30. Universitas Maritim Ali Haji Riau 31. Seragam Hope International School 32. Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta 33. Universitas Al Azhar Indonesia 34. SMK N 9 Pandeglang 35. Politeknik Cilegon 36. Politeknik Aceh 37. TK Strada 38. SD Tarasalvia 39. Sekolah Bunda Mulia 40. SMA Global Mandiri 41. SMK Budi Mulia 42. TK Bina Kasih |
B. Seragam Perusahaan
C. Busana Lain
20. Mokloon ( Menjahitkan ) Pakaian D’ Lerek Chany Han
21. Mokloon ( Menjahitkan ) Pakaian Designer Ellen Darsono
22. Mokloon ( Menjahitkan ) Pakaian Merk Manet
23. Busana Muslim anak Hilya
24. Busana Muslim dewasaCerah
Cara Memulai Bisnis Konveksi
Bisnis konveksi ini memiliki beberapa tingkatan, yaitu konveksi kecil, menengah, dan besar.
Sebagai awalan, mulai saja dengan menjalankan konveksi kecil terlebih dahulu.
Berikut ini adalah tips memulai bisnis konveksi agar bisa bersaing dengan kompetitor.
1. Menentukan Jenis Produk
Yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis konveksi yaitu menentukan jenis produk yang diproduksi.
Bisa berupa pakaian pria atau wanita, orang dewasa atau anak-anak, jenis kaos atau kemeja.
Tentukan juga apakah produk kamu untuk keperluan kasual, formal, seragam, atau perayaan.
Usahakan memilih jenis produk yang paling banyak dipakai oleh masyarakat.
Kamu bisa menyediakan lebih dari satu jenis produk untuk menarik banyak pelanggan dari berbagai kalangan.
Dengan begitu kamu akan dapat membangun branding dan bisnis konveksi kamu bisa cepat dikenal masyarakat.
2. Mempersiapkan Modal
Strategi dalam menjalankan bisnis menentukan besarnya modal yang kamu keluarkan.
Strategi tersebut ada dua, yaitu memproduksi langsung (ready stock) dan pra-pemesanan (pre order).
Jika kamu menerapkan ready stock, tentu saja modal yang dibutuhkan lebih besar.
Karena kamu harus mengeluarkan biaya terlebih dahulu untuk membeli berbagai bahan.
Sedangkan pada strategi pre order, konsumen akan membayarkan sebagian atau keseluruhan dari harga pakaian sebagai tanda jadi pemesanan.
Selanjutnya biaya yang diterima dari konsumen bisa dipakai untuk membeli bahan.
Untuk perintis bisnis konveksi bisa menggunakan strategi ini, karena modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
Selain itu, besarnya modal juga dipengaruhi oleh banyaknya peralatan yang akan dibeli, jumlah pegawai, dan juga promosi.
3. Mempersiapkan Lokasi
Untuk lokasi bisnis konveksi sebenarnya tidak perlu tempat yang strategis. Yang terpenting adalah luas sehingga mampu menampung banyaknya peralatan dan banyaknya produk yang dihasilkan.
Tags: jahit rumah