... 6 Tips Menangani Bekas Jahitan Operasi Caesar yang Mengeras: Solusi DIY untuk Masalah Jahitan yang Sulit

Seni Merenda - Mengatasi Kekakuan Jahitan Operasi Caesar dengan Kreativitas Jarum dan Benang

Jahitan operasi caesar mengeras

Untuk Bunda ketahui terlebih dahulu bahwa sayatan operasi caesar akan terasa cukup sakit setidaknya selama dua hingga tiga minggu pasca operasi. Dilansir The Bump, ada tiga tahap penyembuhan bekas luka operasi caesar:

Bekas luka hipertrofik menjadi tebal dan keras tetapi tidak melampaui tepi garis sayatan asli . Mengutip Cleveland Health, bekas luka hipertrofik adalah bekas luka meninggi yang tebal. Ini adalah respons abnormal terhadap penyembuhan luka di mana jaringan ikat ekstra terbentuk di area luka aslinya. Hasilnya adalah bekas luka yang timbul.

Biasanya, luka kecil di lapisan atas kulit akan sembuh dengan baik. Kulit baru terbentuk saat luka sembuh. Dengan luka yang lebih dalam (hingga lapisan dermis dan bagian bawah), tubuh merespons dengan membuat kolagen untuk memperbaiki luka. Kolagen lebih tebal dari bagian kulit lainnya.

Jaringan yang lebih tebal dan kurang fleksibel itu menjadi bekas luka. Kebanyakan bekas luka berbentuk datar. Namun, terkadang tubuh memproduksi kolagen ekstra sehingga menimbulkan bekas luka yang menonjol. Jenis bekas luka yang menonjol ini bisa berupa bekas luka hipertrofik atau keloid.

Apakah bekas jahitan caesar mengeras berbahaya?

Bila Bunda mengalami infeksi dari bakteri streptococcus, hal ini dapat menimbulkan erysipelas. Erysipelas sendiri merupakan salah satu jenis selulitis yang melibatkan sistem getah bening. Biasanya, erysipelas juga akan membuat luka caesar yang terinfeksi mengalami lesi kemerahan serta terlihat mengkilat dan menonjol.

Tak hanya itu, terdapat juga beberapa jenis bakteri lain yang bisa membuat luka bekas jahitan operasi caesar terinfeksi. Berikut adalah di antaranya, dilansir dari Medical News Today:

  • Ureaplasma urealyticum.
  • Staphylococcus epidermidis.
  • Enterococcus faecalis.
  • Escherichia coli.
  • Proteus mirabilis.

Dari bakteri-bakteri tersebut yang masuk ke dalam bekas jahitan, terdapat berbagai kemungkinan komplikasi yang dapat dialami oleh Bunda. Dalam kasus tertentu, komplikasi dari bekas jahitan caesar dapat menimbulkan:

1. Fasciitis nekrotikans

Fasciitis nekrotikans atau necrotizing fasciitis merupakan komplikasi infeksi parah dari bakteri streptococcus pyogenes yang akan merusak kulit dan jaringan di bawahnya. Tidak bisa diabaikan, komplikasi yang satu ini cukup berat dan fatal lho.

Bila Bunda mengalami komplikasi seperti ini, biasanya akan timbul demam dan nyeri yang cukup ekstrem. Seiring berjalannya waktu, rasa nyeri tersebut juga akan semakin parah. Bagi sebagian perempuan, mereka juga menyadari jaringan dan kulit mereka menjadi lebih merah dan mengeras di area bekas jahitan.

Meskipun demikian, komplikasi seperti ini jarang terjadi. Sehingga, Bunda tidak perlu terlalu khawatir ya.

2. Eviserasi

Eviserasi adalah sebuah komplikasi bila luka operasi caesar yang terkena infeksi terbuka dan membuat usus keluar melalui bekas jahitan tersebut. Ketika seorang Bunda mengalami komplikasi ini, maka diperlukan operasi kembali untuk memperbaikinya. Tentu, hal ini juga akan membuat waktu pemulihan semakin lama. Tak hanya itu, komplikasi ini juga dapat berujung fatal. Namun, kasus seperti itu jarang terjadi.

Ciri jahitan caesar robek

Pixabay/ElasticComputeFarm

Berikut ini beberapa ciri jahitan caesar robek akibat infeksi, hingga menimbulkan nanah:

  • Tubuh mengalami demam.
  • Mengalami nyeri perut atau kram.
  • Bekas jahitan mulai berwarna kemerahan.
  • Bekas jahitan caesar terasa bengkak dan mengeras.
  • Muncul nyeri pada beberapa bagian bekas jahitan.
  • Keluar nanah dari bekas jahitan.
  • Bekas jahitan operasi mengeluarkan darah.

Dokter Ngakan Ketut menambahkan jika ada juga kemungkinan muncul keputihan berbau busuk. Ini terjadi karena adanya infeksi pada organ kewanitaan atau yang disebut dengan endometritis.

Editors' Pick


Tags: jahit bekas caesar

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia