Benang Daging - Bahan Utama dan Kreativitas dalam Dunia Kerajinan dan DIY
Mungkinkah benang operasi menyebabkan infeksi?
Meski begitu, benang multifilamen lebih berisiko memicu infeksi daripada benang monofilamen. Ini disebabkan benang yang lebih tebal sehingga lebih sulit melewati jaringan saat penjahitan.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Risiko ini tentu akan sangat kecil bila prosedur dilakukan oleh dokter ahli atau profesional terlatih di bidangnya.
Hal yang umumnya menyebabkan infeksi ialah ketika pasien tidak merawat luka operasi dengan benar.
Selain itu, lakukan perawatan lain yang dokter Anda rekomendasikan untuk menjaga luka jahitan tetap steril dan lekas sembuh.
Kriteria Benang Jahit yang Bagus dan Lainnya
Kemudian Ada beberapa kriteria benang jahit yang bagus dan paling kuat menurut pengalaman kami. Oleh karena itu kita harus paham akan hal ini.
- Memiliki warna yang cerah tetapi tidak kusam
- Tidak mudah putus tetapi kuat
- Permukaan halus sehingga tidak berbulu
- Tahan terhadap abrasi sehingga tahan dari panas jarum
Jadi Kualitas benang yang bagus tentu akan membuat hasil jahitan menjadi rapih dan kuat. Halus, tidak berbulu dan warna yang tidak kusam kemudian tahan terhadap panas jarum merupakan ciri ciri benang terbaik untuk menjahit. Oleh karena itu pemilihan kualitas benang harus lebih jeli.
Selanjutnya Pemilihan kualitas benang yang baik menjadi syarat mutlak bagi para penjahit. Oleh karena itu kita wajib mencari info mengenai jenis jenis benang jahit yang di rekomendasikan oleh banyak penjahit senior.
Kemudian untuk type kain tertentu tidak semua benang jahit cocok untuk di gunakan. Oleh karena itu mari kita pahami jenis benang jahit dan kegunaanya untuk masing masing type kain.
Ragam jenis benang operasi
Jarum dan benang operasi tentu berbeda dengan benang biasa yang sering Anda temui. Dokter akan memilih benang yang sesuai dengan luka, bagian tubuh, dan jenis operasi yang dilakukan.
Berikut ini ialah pembahasan tentang jenis benang operasi berdasarkan penyerapan, struktur, dan bahan pembuatnya.
1. Berdasarkan penyerapannya dalam tubuh
Secara umum, benang operasi bisa dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yakni benang jahit yang bisa diserap ( absorbable ) dan yang tidak bisa diserap ( non-absorbable ).
Benang absorbable
Hal ini disebabkan oleh enzim yang berada dalam jaringan tubuh bisa mengurai benang ini secara alami. Jenis benang ini biasanya dipakai untuk jaringan dalam tubuh.
Benang non-absorbable
Kegunaan dari jenis benang ini umumnya untuk menjahit jaringan tubuh bagian luar, termasuk yang tingkat kesembuhannya lebih lambat.
2. Berdasarkan struktur bahan
Bahan benang jahit medis juga dapat dibedakan berdasarkan struktur bahannya, yang terdiri dari benang monofilamen dan benang multifilamen.
Benang monofilamen
Jenis benang ini terdiri dari satu utas. Benang monofilamen lebih mudah menembus jaringan tubuh karena ketebalannya yang cenderung tipis.
Keunggulan lain dari benang ini ialah permukaannya yang rata dan halus. Ini membuat mikroba sulit berkembang dan risiko infeksi lebih rendah.
Benang multifilamen
Jenis benang ini terdiri dari beberapa utas. Benang multifilamen tersusun dari beberapa benang kecil yang dikepang bersama.
Biasanya jenis benang ini memiliki karakteristik lebih kuat, tetapi juga cukup berisiko menyebabkan infeksi luka operasi karena lebih tebal.
3. Berdasarkan bahan pembuatannya
Benang jahit operasi juga dapat dibagi jadi dua kelompok berdasarkan bahan mentah pembuatannya, yaitu alami dan sintetis.
Memilih Benang Jahit yang tepat
Bahan jahitan dinilai sesuai dengan diameter untaian jahitan. Sistem penilaian menggunakan huruf "O" yang diawali dengan angka untuk menunjukkan diameter material. Semakin tinggi angkanya, semakin kecil diameter untaian jahitan.
Saat ini kebanyakan jarum jahit sudah melekat pada benang jahit. Jarum dapat memiliki banyak fitur berbeda.
Perbedaan fitur ini bisa dilihat dari berbagai ukuran dan apakah jarum tersebut memiliki tepi yang bulat atau dengan tepi yang tajam.
Jarum yang lebih besar dapat menutup lebih banyak jaringan dengan setiap tusukan, sementara jarum yang lebih kecil cenderung digunakan pada daerah-daerah seperti wajah untuk mengurangi kemungkinan pembentukan bekas luka.
Benang jahit digunakan oleh dokter untuk menjahit luka atau luka lecet. Ada banyak jenis bahan jahitan yang tersedia.
Selain itu, ada banyak teknik jahitan yang dapat digunakan. Dokter Anda akan memilih bahan jahitan dan teknik yang tepat untuk digunakan sesuai dengan kondisi Anda.
Tanyakan dengan dokter Anda mengenai pertanyaan apapun yang ingin Anda tanyakan mengenai prosedur menjahit atau teknik menjahit sebelum menjalani prosedur tersebut.
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda? (1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.
Jenis-Jenis Suture
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, suture memiliki beberapa jenis. Jenis benang operasi dibedakan berdasarkan kemampuan menyerap, untaian serat, bahan pembuat, dan kegunaannya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasannya.
1. Berdasarkan Kemampuan Menyerapnya
Berdasarkan kemampuan menyerapnya, suture dibagi menjadi dua jenis. Yaitu absorbable dan non absorbable suture.
Secara fisik, kedua jenis benang tersebut dapat Anda bedakan. Absorbable suture biasanya memiliki warna kecoklatan. Sedangkan non absorbable suture memiliki warna kehitaman.
a. Absorbable Suture
Absorbable suture merupakan benang operasi yang bisa terurai dengan aman di dalam tubuh. Jenis benang ini akan terurai seiring berjalannya waktu dan tidak akan meninggalkan bekas jahitan. Absorbable suture terbuat dari bahan alami dan buatan.
Contoh absorbable suture benang alami yaitu catgut chromic dan benang operasi plain. Catgut chromic dan benang operasi plain sama-sama terbuat dari kolagen sapi dan domba.
Kedua jenis benang operasi tersebut dapat terserap oleh jaringan. Bedanya, catgut chromic dapat terserap dalam kurun waktu 90 hari, sedangkan benang operasi plain dapat terserap dalam kurun waktu 70 hari.
Benang catgut chromic memiliki ukuran yang cukup tebal. Oleh karena itu, benang ini lebih cocok untuk menjahit luka di bagian tubuh yang tertutup. Benang ini kurang cocok untuk menjahit luka di bagian wajah atau anak kecil.
Selain absorbable suture bahan alami, ada juga absorbable suture benang buatan. Jenis benang ini terbuat dari bahan sintetis, misalnya polyglactin, polyglycapron, dan polydioxanone.
Benang ini memiliki daya ikat 2 hingga 3 minggu. Untuk proses penyerapannya, benang ini membutuhkan waktu selama 90 hingga 120 hari.
b. Non Absorbable Suture
Non absorbable suture merupakan benang yang terbuat dari material yang tahan terhadap enzim penyerapan. Oleh sebab itulah, jenis benang ini bisa bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun.
Tags: dari benang