... Panduan Memilih Benang Jahit untuk Projek DIY Pakaian Anda

Seni Menjahit - Memilih Benang Terbaik untuk Pakaian Anda

Cara Mengetahui Ukuran Benang Jahit dan Lainnya

Metode penetapan ukuran benang jahit oleh kebanyakan perusahaan pemintalan benang adalah menggunakan Sistem Tex. Kemudian Tex adalah bobot dalam satuan gram per 1.000 meter benang atau benang tenun. Sehingga Semakin tinggi nilainya maka akan semakin kasar benang tersebut.

Kemudian satuan ukuran untuk benang sintetis dan benang campuran sintesis adalah Tiket Metric. Sehingga Semakin tinggi nomor, semakin halus benang.

Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat tabel konversi ukuran benang dan jarum jahit pakaian berikut.

Tabel Konversi Ukuran Benang dan Jarum Jahit

Ukuran TexTiket ASTiket MetricHitungan KatunJarum Singer**Jarum Metric**
18120, 100/8016060/29 – 1165 – 75
211001409 – 1165 – 75
24100, 100/6012010 – 1170 – 75
27, 3070, 70/4010060/312 – 1680 – 100
35708012 – 1680 – 100
4050, 60/367540/314 – 1690 – 100
45, 50406014 – 1890 – 110
6030, T-605020/218 – 21110 – 130
8020, T-8036, 4020/319 – 22120 – 140
105T-1003012/321 – 23130 – 160
120162522 – 24140 – 180
150121824 – 26180 – 230

Dari penjelasan tabel konversi ukuran tersebut kemudian dapat kita ketahui rahasianya. Bahwa benang dengan ukuran 20/2 adalah benang untuk menjahit bahan bahan tebal dan lainnya.

Rumus Menghitung Kebutuhan Konsumsi Benang

Untuk menentukan konsumsi benang ada rumus standar. Dalam rumus tersebut kamu akan mendapatkan faktor pengali sesuai dengan jenis mesin dan kelas jahitan. Untuk menentukan konsumsi benang, Kamu hanya perlu mengalikan panjang jahitan dengan faktor tersebut. Dengan demikian, seseorang dapat memperkirakan total kebutuhan benang untuk membuat pakaian.

Berikut adalah 2 metode perhitungan konsumsi benang yang dipakai oleh suplier benang, Coats!

Metode Pertama

Metode pertama adalah dengan mengukur jumlah aktual benang yang dikonsumsi dalam panjang tertentu pada sebuah jahitan. Menghitung kebutuhan benang yang dipakai dengan metoda penirasan benang pada panjang tertentu, seam dan stitch yang ditentukan (s) kemudian dikalikan dengan panjang jahitan (p) kemudian tambahkan dengan allowance sebesar 15%

Total Konsumsi Benang = s (cm) x p (cm) + 15% Allowance

Metode Kedua

Metode yang kedua adalah dengan menggunakan rasio konsumsi kebutuhan benang yang dikalikan dengan panjang jahitan yang dipakai.

Total Konsumsi Benang (cm)= (Panjang Jahitan (cm) x Rasio) x % benang

Kamu bisa lihat rasio kebutuhan benang dengan metode Coats melalui tabel berikut:

Kelas
Stitch
Jenis MesinTotal
Pemakaian
Benang
(cm)
% Benang
Jarum
% Benang
Looper atau
Benang
bawah
301Lockstich2,550%50%
101Chainstitch4,0100%
4012 Thread Chainstitch5,525%75%
304Zig-Zag Lockstitch7,050%50%
5032 Thread Overlock12,055%45%
5043 Thread Overlock14,020%80%
5124 Thread Safety stitch18,025%75%
5165 Thread Safety stitch20,020%80%
4063 Thread Covering
stitch
18,030%70%
6024 Thread Covering
stitch
25,020%80%
6055 Thread Covering
stitch
28,030%70%

Tags: jahit benang baju

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia