Memperbaiki Luka dengan Benang Jahit - Seni Merajut Kreatif dalam DIY
Seperti apa keloid itu?
Sebelum mengetahui cara menghilangkannya, Anda tentu harus mengetahui terlebih dahulu bekas luka seperti apa yang bisa dikategorikan sebagai keloid. Di bawah ini beberapa ciri keloid.
- Terlokalisir pada suatu area kulit dengan warna seperti kulit, merah muda, atau kemerahan.
- Berupa bagian yang menonjol pada kulit.
- Biasanya terus tumbuh semakin besar seiring berjalannya waktu.
- Kadang membuat gatal-gatal.
Keloid biasanya berbentuk lebih besar dari luka asal. Bekas luka ini membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan hingga benar-benar terbentuk sempurna.
Walau dapat terasa gatal, tapi bekas luka ini biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan Anda. Anda mungkin dapat merasa tidak nyaman, nyeri, atau bahkan mengalami iritasi pada kulit akibat pakaian yang tergesek keloid Anda.
Pada kasus yang jarang, Anda dapat mengalami kemunculan keloid yang cukup banyak pada tubuh Anda. Ketika hal ini terjadi, jaringan keloid yang mengeras mungkin saja membatasi pergerakan Anda.
Selain itu, paparan sinar matahari dapat membuat keloid lebih gelap daripada kulit di sekitarnya sehingga membuatnya semakin jelas terlihat. Lindungi bekas luka Anda ketika berada di bawah sinar matahari untuk mencegah perubahan warna.
Bahan pembuat benang operasi
Perbedaan benang operasi yang jadi daging dan tidak ini didasarkan pada bahan pembuatnya, sebagian bisa diserap tubuh dan lainnya tidak.
Setiap jenis benang terbuat dari bahan yang berbeda, baik alami maupun sintetis.
1. Bahan benang yang bisa diserap (absorbable)
Jenis benang medis ini biasanya digunakan untuk menjahit bagian paling dalam dari sayatan. Meski begitu, benang ini juga bisa dokter gunakan pada permukaan kulit.
Berikut ini merupakan bahan-bahan pembuat benang yang bisa diserap tubuh.
Serat usus (gut)
Benang monofilamen alami ini berasal dari serat dinding usus hewan, seperti sapi, kambing, dan domba. Ini digunakan untuk menjahit jaringan lunak bagian dalam tubuh.
Akan tetapi, benang dari serat usus tidak digunakan untuk operasi kardiovaskular dan sistem saraf. Pasalnya, benang ini bisa memicu reaksi buruk yang lebih besar dan berisiko menyebabkan komplikasi operasi .
Polydioxanone (PDS)
Benang monofilamen sintesis ini bisa digunakan untuk memperbaiki luka jaringan lunak, seperti untuk perut atau jantung bayi dan anak-anak.
Poliglecaprone (Monocryl)
Benang monofilamen sintetis ini digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak yang terbuka. Namun, bahan ini tidak boleh digunakan untuk operasi kadiovaskular atau sistem saraf.
Jenis benang ini paling sering digunakan untuk menutup luka kulit agar bekasnya tidak terlihat.
Poliglaktin (Vicryl)
Benang multifilamen ini biasanya digunakan untuk memperbaiki luka robek tangan atau wajah.
Benang ini juga tidak boleh digunakan untuk prosedur penjahitan bagian kardiovaskular atau sistem saraf.
2. Bahan benang yang tidak dapat diserap (non-absorbable)
Semua jenis bahan benang jahit yang tidak dapat diserap biasanya dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak, termasuk untuk prosedur kardiovaskular dan sistem saraf.
Tak Seperti Benang Jahit Biasa, Berikut Bahan-Bahan Pembuat Benang Operasi
Jahitan digunakan oleh dokter Anda untuk menutup luka pada kulit atau jaringan lain. Ketika dokter menjahit luka, mereka akan menggunakan jarum yang melekat pada "benang" untuk menjahit luka.
Berbeda dengan benang dan jarum yang digunakan untuk menjahit pakaian, ada berbagai bahan yang tersedia yang dapat digunakan dokter untuk menjahit kulit atau jaringan tubuh lainnya.
Dokter akan memilih bahan yang sesuai dengan luka atau prosedur yang digunakan. Untuk lebih lengkapnya mari disimak artikel yang satu ini.
6. Terapkan gaya hidup sehat
Saat menjalani pemulihan luka jahitan, kamu juga perlu mengonsumsi makanan bergizi, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan daging agar tubuh dapat memperbaiki jaringan yang rusak.
Selain itu, agar proses pemulihan luka bisa berjalan lancar, hindari aktivitas fisik berat, tidak merokok atau terpapar asap rokok, dan jauhi minuman beralkohol.
Untuk beberapa kondisi, bekas luka jahitan mungkin saja bisa tetap muncul walau kamu sudah melakukan langkah-langkah perawatan bekas luka jahitan. Kondisi ini dapat dialami oleh penderita keloid. Keloid umumnya diturunkan secara genetik dalam keluarga.
Jika luka jahitan membentuk keloid, kamu mungkin perlu menghilangkan bekas luka secara medis, misalnya dengan suntikan kortikosteroid dari dokter untuk menghilangkan bekas luka yang menjadi keloid.
Luka jahitan biasanya dapat pulih dan menutup dengan sempurna dalam waktu sekitar 1–2 minggu. Dengan perawatan luka jahitan yang baik, luka tersebut bisa sembuh dengan baik dan hanya meninggalkan sedikit bekas.
Kamu perlu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul demam selama proses pemulihan luka, atau jika luka terlihat bengkak, bernanah, berbau, terasa nyeri, atau terus berdarah. Hal ini bisa menandakan bahwa luka jahitan mengalami infeksi.
Tags: jahit benang yang luka