Mengurai Benang Kusut - Panduan Praktis untuk Pekerjaan Jahit dan DIY
Senar nilon, cocok untuk Anda yang pemula
Sejak zaman dahulu senar nilon sudah digunakan para nelayan. Nelayan yang menggunakan handline atau teknik memancing dengan tangan rata-rata menggunakan senar nilon. Senar pancing nilon merupakan senar pancing paling populer di pasaran. Karakteristik senar ini adalah bahannya yang elastis. Karena itu, senar pancing ini terkenal tidak mudah putus jika ada ikan yang memakan umpan Anda.
Ada beberapa teknik memancing yang justru lebih tepat menggunakan senar nilon. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan senar nilon untuk memancing ikan-ikan kecil. Anda bisa menggunakannya di perlombaan kolam pancing untuk memancing ikan mujair, ikan nila, dan sebagainya. Bahkan, sampai saat ini para nelayan lebih memilih menggunakan senar nilon untuk memancing tuna karena memakai teknik handline.
Selain itu, senar pancing jenis ini juga tidak mudah putus sehingga membuatnya lebih awet untuk digunakan. Senar nilon juga lebih cepat tenggelam dibandingkan senar PE dan tidak tajam di tangan. Harga senar pancing jenis nilon juga lebih rendah dari jenis yang lain. Dengan kelebihannya ini, senar satu ini sangat cocok digunakan untuk pemancing pemula.
Akan tetapi, senar nilon cenderung berdiameter lebih besar dibandingkan senar PE dengan kekuatan yang sama. Oleh karena itu, senar nilon yang masuk spool lebih sedikit.

10 Rekomendasi Senar Pancing Terbaik [Ditinjau oleh Pemancing Profesional]
Apakah Anda suka memancing? Selain umpan pancing, pemilihan senar pancing juga berpengaruh terhadap performa Anda dalam memancing, lho! Ada berbagai merek senar pancing terkuat di pasaran, seperti Optima, AQUASEA, dan Daiwa.
Kami akan membantu memilih dan memberi rekomendasi senar pancing yang bagus untuk Anda. Berbagai jenis senar pancing seperti senar pancing PE dan nilon juga ada. Artikel ini sudah ditinjau oleh pemancing profesional kami, Dudit Widodo. Yuk, pastikan Anda memilih senar pancing yang kuat dan anti keriting agar kegiatan memancing lebih menyenangkan!
Konten ini dibuat secara independen oleh mybest. mybest mungkin akan mendapatkan komisi apabila Anda membeli produk melalui link marketplace yang ada dalam konten mybest.
Dudit Widodo adalah pembuat film dokumenter sekaligus pemancing profesional. Pria ini sudah lebih dari 30 tahun berkarier di bidang film dokumenter. Selain itu, beliau juga seorang penggagas program TV Mancing Mania sejak 2006 hingga 2019. Pengalaman kerjanya meliputi freelance sutradara dan kamerawan dokumenter pada 1978 hingga 1995. Beliau juga meliput dan terlibat di berbagai turnamen mancing baik nasional maupun internasional.
mybest adalah situs layanan informasi produk rekomendasi berdasarkan uji coba menyeluruh serta bantuan pendapat oleh pakar. Menghasilkan konten setiap hari, mybest menyediakan pengalaman memilih terbaik bagi lebih dari 3 juta user per bulannya. Berbagai tema konten, mulai dari kosmetik, kebutuhan sehari-hari, elektronik rumah tangga, hingga jasa bisa ditemukan di mybest.
Mengenal jenis-jenis reel pancing
Sebelum Anda memutuskan untuk membeli reel pancing terbaik, sebaiknya Anda mengetahui beberapa jenis reel pancing yang biasa digunakan ketika melakukan kegiatan memancing:
Pertama, Spincast Reels. Jenis reel satu ini adalah jenis yang paling umum digunakan. Karena spincast reels memiliki harga yang cukup terjangkau dan mudah untuk digunakan bagi para amatir yang baru mencoba hobi memancing.
Kelebihan spincast reels dapat memberikan akurasi yang baik ketika digunakan dan juga mudah dilepaskan. Seperti ketika Anda mungkin mengalami benang kusut, yang harus Anda lakukan cukup membuka penutup dari reel dan menarik benang kusut tersebut.
Kedua, Baitcasting Reels. Jenis reel satu ini adalah salah satu reel favorit dari banyak pemancing. Dengan menggunakan baitcasting, Anda akan mendapatkan kekuatan yang lebih bertenaga dan jarak casting yang lebih baik.
Baitcasting reels ini terbagi dalam dua jenis, yaitu ringan dan berat. Anda bisa memilih yang sesuai dengan diri Anda.
Kelebihan lainya, adalah reel pancing ini dapat memberikan Anda kontrol dan akurasi yang lebih baik, namun dalam penggunaanya membutuhkan skil yang lebih jika dibandingkan dengan spinners.
Ketiga, Spinning Reels. Jenis reel yang satu ini masih cukup sering diperdebatkan dengan jenisbaitcasting reels untuk menentukan mana yang lebih baik. Tapi kenyataannya,spinning reels banyak digunakan oleh para pemancing, entah itu ketika sedang memancing bass di danau atau tarpon di sepanjang pantai.
Kempat, Surf Fishing Reels. Reel pancing ini lebih ringan, fleksibel, dan memiliki desain yang tahan terhadap ombak kuat. Untuk bahan dasar dari reel pancing ini berasal dari alumunium anodized, grafit, atau campuran keduanya, dan segel yang terbuat dari stainless steel yang tahan terhadap korosi.
Kelima, Offshore Reels. Reel ini termasuk jenis reel pancing yang harganya mahal. Meskipun begitu, harga sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Reel pancing ini tahan dengan kondisi lepas pantai yang keras,mampu melawan ikan-ikan besar, dan tahan terhadap cipratan air laut.
Tidak Runtutnya Pernyataan
Kesalahan berpikir bisa terjadi pula pada tidak runtutnya penyataan satu dengan pernyataan yang sudah diakui sebelumnya. Misal, Ani menyatakaan “Bangunan rumah baru saya sudah sempurna. Hanya saja perlu melengkapi sedikit kekurangannya.”
Permisalan lain, seperti terdapat pada kesalahan asumsi sebab-akibat yang salah (post hoc fallacy). Yaitu, ketika ada seseorang yang menganggap bahwa setiap kali ia mengenakan baju putih–misalnya, tim favoritnya selalu menang dalam pertandingan.
Oleh karenanya, ia menyimpulkan bahwa baju putih yang ia kenakan membawa keberuntungan bagi timnya itu. Padahal, hanya karena ada korelasi antara dua peristiwa (mengenakan baju putih dan kemenangan tim), tidak berarti baju tersebut menjadi sebab dari kemenangan tim.
Kesalahan Umum Berpikir Logis
Ada beberapa kesalahan berpikir yang sering terjadi di khalayak, baik secara sadar ataupun tidak. Tapi secara umum, kesalahan berpikir dapat terjadi lantaran satu dari dua hal berikut.
Pertama, premis-premis yang dijadikan sebagai dasar berargumentasi mengalami kekeliruan atau cacat dalam susunannya. Sehingga kehadiran premis yang keliru tadi menyebabkan konklusi yang dihasilkan juga menjadi keliru.
Kedua, terdapat problem yang mendasar dari bentuk premisnya, sehingga menyebabkan hasil yang diperoleh juga mengandung kesalahan.
Perhatikan contoh berikut: (1) Joko pergi ke Semarang atau ke Demak [premis minor]. (2) Ternyata Joko tidak ada di Demak [premis mayor]. (3) Berarti Joko berada di Semarang [konklusi].
Menyimpulkan Joko berada di Semarang dengan berdasar premis mayor di atas, merupakan bentuk kesalahan. Karena tidak ada yang mengetahui dengan pasti keberadaan Joko sedang dimana. Sebab bisa saja Joko sedang tidak berada di Semarang ataupun di Demak.
Tags: benang