Pelangi Sulam - Makna dan Kreativitas di Balik "Benang Merah" dalam Kerajinan Jarum dan DIY
Memaknai Red String Theory
ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Rodrigo Souza)
Memaknai Red String Theory sering kali terkait dengan memahami hubungan antar individu sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar kebetulan atau pilihan semata. Berikut adalah beberapa cara untuk memaknainya:
1. Hubungan takdir
Teori ini mengajukan bahwa orang-orang yang kita temui dalam hidup kita tidaklah acak, melainkan sudah ditentukan oleh nasib atau takdir. Ini dapat memberikan rasa, makna, dan tujuan dalam hubungan-hubungan kita. Baik itu hubungan romantis, persahabatan, atau profesional.
2. Ikatan emosional
Benang merah juga dapat dimaknai sebagai ikatan emosional yang kuat antara individu-individu tertentu. Ini bisa mencerminkan kedalaman hubungan, saling pengertian, dan dukungan yang kuat di antara mereka.
3. Ketabahan dan keterhubungan
Konsep benang merah juga dapat mengilustrasikan ketabahan dalam hubungan, bahwa meskipun terjadi jarak atau rintangan, ikatan tersebut tetap kuat dan tidak terputus.
4. Pertemuan kembali
Dalam beberapa interpretasi, Teori Benang Merah juga menyarankan bahwa meskipun orang-orang mungkin terpisah untuk sementara waktu, mereka akan dipertemukan kembali di masa depan karena benang merah takdir mereka.
5. Pilihan dan kebebasan
Meskipun ada keyakinan tentang nasib, Teori Benang Merah tidak mengabaikan pilihan individu dalam membentuk hubungan mereka. Ini lebih menggarisbawahi bahwa ada aspek-aspek kehidupan yang kita tidak dapat kendalikan secara langsung, tetapi kita masih memiliki kebebasan dalam cara kita merespons dan membangun hubungan tersebut.

Ungkapan Adalah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, ungkapan adalah apa-apa yang diungkapkan. Selain itu, ungkapan juga bisa diartikan sebagai kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur.)
Dijelaskan dalam buku Aku Bisa Aku Juara SD/MI Kelas 5 oleh Tim Smart Nusantara, ungkapan adalah sebuah kalimat atau kata yang digunakan untuk menerangkan makna kiasan dari sesuatu. Makna lain dari ungkapan hampir sama dengan peribahasa atau perumpamaan, namun yang jadi pembeda adalah pada jenis kalimat yang digunakan.
Sementara itu, dikutip dari buku Bahasa Indonesia 1 oleh Yohanni Johns dan Robyn Stokes, ungkapan atau yang sering disebut juga idiom dapat digolongkan menjadi dua bagian, yakni sebagai berikut:
- Ungkapan dengan kata-kata biasa, yakni kata yang muncul sebagai ungkapan ekspresif (luapan perasaan sesaat) atau ketika seseorang menghadapi sesuatu (masalah, kesulitan, ataupun kesenangan), misalnya penggunaan kata habis. Contoh: Habislah saya, sampai hari ini belum bisa menepati janji pada ayah.
- Ungkapan berupa idiom, kata ini adalah ungkapan yang di dalamnya terdapat kata majemuk, yaitu gabungan dari makna baru. Misalnya penggunaan kata ringan kepala. Contoh: Amir terkenal ringan kepala, jadi tidak heran kalau nilai ujiannya di sekolah selalu bagus. Dalam hal ini, ringan kepala artinya mudah menangkap (mengerti, memahami) pelajaran di sekolah.

Tags: benang