... Mengapa Benang Nylon Rentan Terhadap Suhu Tinggi dalam Kerajinan Menjahit DIY

Kenapa Benang Nilai Kurang Tahan Terhadap Suhu Tinggi dalam Kerajinan Jahit dan DIY?

Jenis-Jenis Nylon

Saat ini, nilon bisa ditemukan dalam berbagai jenis produk. Masing-masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Simak penjelasannya dalam uraian berikut ini!

1. Kain Nilon

Kain nilon terkenal dengan kekuatan dan daya tahannya. Kain ini tahan air, cepat kering, mudah dicuci, dan tidak mudah kusut. Tersedia dalam berbagai warna dan tekstur, kain nilon dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pakaian, tas, dan tenda.

Meskipun begitu, kain nilon kurang breathable dibandingkan kain alami dan bisa terasa panas saat dipakai. Pada orang yang sensitif, kain nilon juga bisa memicu alergi. Kain nilon bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp25.000 – Rp300 ribuan per meter.

2. Tali Nilon

Tali nilon memiliki banyak keunggulan, seperti kuat, tahan lama, tahan air, dan tahan abrasi. Selain itu, tali nilon juga fleksibel dan mudah diikat. Tersedia dalam berbagai diameter dan warna, tali nilon dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti tali pancing, tali gunung, dan tali pengikat.

Terlepas dari kelebihannya, tali nilon bisa terasa kasar dan kaku, serta bisa melar saat basah. Jika terpapar sinar matahari langsung, tali nilon juga bisa pudar warnanya. Harga tali nilon di pasaran berkisar antara Rp10.000 – Rp150.000 per meter.

3. Filamen Nilon

Filamen nilon adalah benang yang terbuat dari bahan nilon atau poliamida. Benang ini biasanya digunakan dalam proses pembuatan kain, seperti rajutan atau tenun, dan juga sebagai bahan print 3D. Ada beberapa printer 3D yang menggunakan jenis bahan filamen dari nilon sebagai bahan bakunya.

Filamen nilon memiliki sifat yang kuat, fleksibel, dan tahan aus, sehingga sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk tekstil, peralatan olahraga, peralatan tali, dan berbagai produk konsumen lainnya. Filamen nilon sendiri ada beberapa jenis antara lain:

Hasil Aplikasi Menggunakan Bahan Nilon

Dalam keseharian, kita akan menemukan banyak sekali item yang dibuat dengan menggunakan bahan nilon. Beberapa contohnya antara lain:

1. Otomotif

Nilon digunakan untuk mencetak 3D komponen otomotif seperti bumper, spoiler, dan interior mobil. Penggunaan nilon menawarkan banyak keuntungan, seperti ringan, kuat dan tahan lama, fleksibel desain, dan ramah lingkungan.

2. Pakaian

Nilon banyak digunakan untuk pakaian olahraga, baju renang, dan kaus kaki karena kuat dan tahan lama, tahan air dan cepat kering, mudah dicuci dan tidak mudah kusut, serta fleksibel dan nyaman dipakai.

3. Alat Rumah Tangga

Nilon digunakan untuk berbagai alat rumah tangga seperti karpet, sikat gigi, peralatan masak, dan tali jemuran. Nilon dipilih karena tahan lama, mudah dibersihkan, dan tahan terhadap noda, panas, dan air.

4. Alat Medis

Nilon digunakan untuk berbagai alat medis seperti benang jahit operasi, implan dan prostetik, alat bantu pernapasan, dan kantong darah. Nilon dipilih karena kuat, tahan lama, kompatibel dengan tubuh manusia, tahan air, dan kedap udara.

Benang jahitan suhu tinggi [ sunting | sunting sumber ]

Benang jahitan suhu tinggi memberikan ketahanan dan ketahanan terhadap suhu yang melampau. Sesetengah utas boleh digunakan untuk aplikasi sehingga 800 °C (1472 °F). Terdapat pelbagai jenis benang jahitan yang berbeza yang mempunyai aplikasi dan faedah yang berbeza.

Benang jahitan keluli tahan karat bersalut Kevlar mempunyai teras keluli tahan api dan suhu tinggi yang digabungkan dengan salutan Kevlar yang direka untuk memudahkan jahitan mesin yang lebih mudah. Teras keluli tahan karat mempunyai rintangan suhu sehingga 800 °C (1472 °F) dan salutan Kevlar pula tahan haba sehingga 220 °C (428 °F).

Benang jahit kaca bersalut PTFE mempunyai rintangan suhu yang sangat baik digabungkan dengan salutan PTFE untuk menyediakan jahitan mesin yang lebih mudah. Teras kaca mempunyai rintangan suhu sehingga 550 °C (1022 °F) dan salutan PTFE tahan haba sehingga 230 °C (446 °F).

Benang jahitan Nomex pula kalis api dan tahan haba secara alami, dengan salutan pelindung kuat yang tahan lelasan semasa operasi jahitan. Ia tahan suhu sehingga 370 °C (698 °F).

Kekurangan dan Kelebihan Nilon

Seperti bahan sintetis lain yang digunakan di berbagai sektor industri, nilon juga memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Kekurangan nilin antara lain adalah:

  • Nilon memiliki kecenderungan untuk menyerap air, yang dapat mengurangi kekuatan dan kekakuan materi, serta meningkatkan risiko korosi dan pembusukan
  • Paparan sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan degradasi polimer nilon, menyebabkan perubahan warna, kekerasan, dan kekuatan material
  • Produksi nilon melibatkan penggunaan bahan kimia dan energi, serta emisi gas rumah kaca.

Selain berbagai kekurangannya, nilon juga memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya unggul dibandingkan beberapa material lain:

  • Nilon memiliki kekuatan yang tinggi dan ketahanan aus yang baik, menjadikannya pilihan yang tahan lama untuk berbagai aplikasi
  • Nilon memiliki fleksibilitas dan elastisitas yang baik, membuatnya cocok untuk produk-produk yang memerlukan keuletan dan perlawanan terhadap benturan
  • Nilon adalah bahan yang relatif terjangkau, membuatnya populer dalam berbagai industri dan aplikasi.

Kimia polimerisasi [ sunting | sunting sumber ]

Produksi polimer memerlukan penggabungan berulang dua kelompok untuk membentuk ikatan amida. Dalam hal ini secara khusus melibatkan ikatan amida, dan kedua gugus yang terlibat adalah gugus amina, dan komponen gugus fungsional karbonil terminal. Gugus ini bereaksi untuk menghasilkan ikatan karbon-nitrogen, menciptakan hubungan amida tunggal. Proses ini melibatkan pelepasan atom lain yang sebelumnya merupakan bagian dari gugus fungsional. Komponen karbonil dapat menjadi bagian dari gugus asam karboksilat atau turunan asil halida yang lebih reaktif. Gugus amina dan gugus asam karboksilat dapat berada pada monomer yang sama, atau polimer dapat dibentuk dari dua monomer bifungsional yang berbeda, satu dengan dua gugus amina, yang lainnya dengan dua gugus asam karboksilat atau asam klorida.

Reaksi kondensasi digunakan untuk menghasilkan polimer nilon secara sintetis di industri. Nilon harus secara khusus menyertakan monomer rantai lurus (alifatik). Tautan amida dihasilkan dari gugus amina (atau dikenal sebagai gugus amino), dan gugus asam karboksilat. Hidroksil dari asam karboksilat digabungkan dengan hidrogen dari amina, dan menghasilkan air, produk sampingan eliminasi yang merupakan senama reaksi.

Sebagai contoh reaksi kondensasi, pertimbangkan bahwa dalam organisme hidup, asam amino dikompensasi satu sama lain oleh enzim untuk membentuk ikatan amida (dikenal sebagai peptida). Poliamida-poliamida yang dihasilkan dikenal sebagai protein atau polipeptida. Dalam diagram di bawah ini, perhatikan asam amino sebagai monomer alifatik tunggal yang bereaksi dengan molekul identik untuk membentuk poliamida, fokuskan hanya pada kelompok amina dan asam. Abaikan substituen R– Dengan asumsi perbedaan antara gugus R diabaikan:


Tags: benang tidak nilon suhu

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia