... 7 Cara Kreatif Menggunakan Benang Pengaman Uang dalam Kerajinan Tangan DIY

Seni Merajut - Mengenal Benang Pengaman Uang dalam Kerajinan DIY

Ciri-Ciri Uang Rupiah

KOMPAS.com - Siapa yang tidak cinta rupiah? Seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote pasti menggunakan rupiah. Dilansir dari Bank Indonesia, rupiah adalah mata uang Indonesia. Fungsinya sebagai alat pembayaran yang sah di Republik Indonesia. Bagi siapa pun yang berada di Indonesia harus menggunakan uang rupiah sebagai alat pembayaran. Bank Indonesia menghimbau masyarakat untuk mengenali ciri keaslian uang rupiah. Untuk uang kertas rupiah dapat dilakukan dengan 3D (dilihat, diraba, diterawang). Berikut ciri-ciri uang rupiah yang perlu diketahui agar tak terjebak uang palsu:

Ciri-ciri uang asli

Agar bisa mengetahui ciri-ciri uang palsu, Anda harus memahami terlebih dulu ciri uang asli berikut ini.

  • Rupiah memiliki tanda air berbentuk pahlawan Indonesia. Tanda air bervariasi tergantung dari pecahan uang tersebut.
  • Material uang kertas Rupiah adalah serat kapas yang memiliki sifat relatif elastis dan tidak mudah sobek.
  • Terdapat benang pengaman pada pecahan Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Pada dua pecahan terakhir, Anda dapat melihat benang pengaman yang berpendar terkena sinar matahari.
  • Desain, warna dan ukuran uang Rupiah memiliki sifat yang terang dan jelas.
  • Terdapat logo rectoverso BI pada pecahan Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Logo rectoverso sendiri adalah gambar tersembunyi berlambang BI pada sisi depan uang kertas.
  • Perbedaan uang palsu dan asli selanjutnya adalah adanya gambar pahlawan bila uang kertas diterawang dari sudut tertentu.

Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah

Bank Indonesia adalah lembaga yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah.

Dalam menetapkan ciri-ciri dan unsur pengaman pada uang rupiah, Bank Indonesia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat untuk dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah, tetapi di lain pihak sulit untuk dipalsukan.

Bahan Baku Uang Kertas Rupiah

1. Bahan serat kapas

Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.

2. Benang pengaman

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000.

Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Terdapat benang pengaman yang tertanam di kertas uang pada pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.

3. Tanda air (watermark)

Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan. Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.

Desain

Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali.

Teknik Cetak

Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).

Tinta berubah warna (Colour Shifting Ink)

Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda. Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu.

Gambar tersembunyi (multicolour latent image)

Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.

Cara membedakan uang asli dan palsu

Agar Anda terhindar dari risiko penipuan uang palsu, berikut adalah cara membedakan uang asli dan palsu yang penting untuk diketahui.

  1. Gambar tersembunyi
    Pada beberapa pecahan uang, terdapat gambar multi warna, misal pada pecahan Rp10.000. Angka 10 memiliki beberapa variasi warna seperti kuning, ungu dan biru. Biasanya, gambar multi warna bisa dijumpai pada uang pecahan Rp10.000 ke atas.
  2. Menggunakan sinar UV
    Nah, jika Anda ingin menggunakan bantuan teknologi berupa alat pendeteksi uang palsu, Anda bisa menggunakan sinar ultraviolet sebagai cara membedakan uang asli dan palsu. Uang asli akan berpendar ketika terkena sinar UV, sementara uang palsu tidak.
  3. Rectoverso logo BI
    Logo rectoverso adalah tulisan BI yang jika dilihat sekilas hanya berbentuk gambar tak beraturan. Namun jika Anda melihatnya dari beberapa sudut berbeda, akan muncul gambar saling isi melengkapi logo BI.
  4. Warna uang
    Warna uang kertas Rupiah memiliki karakter berbeda dari kertas pada umumnya. Misal ketika berada di bawah sinar matahari, uang pecahan Rp100.000 akan berubah warna menjadi agak kehijauan dari sudut tertentu.
  5. Garis timbul untuk tuna netra
    Untuk memfasilitasi tuna netra, Rupiah memiliki fitur garis timbul pada sisi kanan dan kiri uang. Garis tersebut dimanfaatkan guna mengenali nominal uang dari teksturnya.
  6. Rasi Eurion
    Cara membedakan uang asli dan palsu selanjutnya dapat dilihat dari rasi Eurion. Rasi Eurion adalah fitur khusus anti pemalsuan uang dan dikenal sejak tahun 1996. Rasi Eurion adalah bentuk bulatan pada uang kertas yang berfungsi sebagai upaya pencegahan mesin fotokopi agar tidak dapat menyalin uang.
  7. Tekstur uang
    Cara membedakan uang asli dan palsu bisa dilakukan dengan mengamati tekstur uang. Tekstur uang palsu akan lebih rapuh dan mudah lecek jika dibandingkan dengan uang Rupiah asli. Selain itu, tekstur uang asli juga lebih kasar pada permukaannya terutama pada bagian seperti nominal, tulisan NKRI, dan sisi lainnya.
  8. Penggunaan bahan baku
    Bahan baku uang kertas Rupiah adalah serat kapas yang sulit diimitasi. Oleh sebab itu, jika Anda jeli, Anda akan segera mengetahui ciri-ciri uang palsu melalui perbedaan bahannya.

Tags: benang

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia