Seni Benang dan Jarum - Panduan Lengkap untuk Benang Sulam dan Jarum Sulam
Pertanyaan Yang Sering Diajukan (FAQ)
Contoh kerajinan tekstil termasuk batik, sulam, kain perca, jahit tindas, cetak saring, tenun, tapestri, songket, kerajinan macramé, quilting, dan bordir.
Kerajinan tekstil itu apa?
Kerajinan tekstil adalah bentuk seni dan keterampilan yang melibatkan pengolahan serat tekstil menjadi berbagai produk, seperti pakaian, dekorasi rumah, atau karya seni menggunakan berbagai teknik seperti tenun, rajut, sulam, dan banyak lagi.
Apa yang dimaksud dengan bahan tekstil dan berikan contohnya?
Bahan tekstil adalah bahan yang terbuat dari serat tekstil, seperti kapas, sutera, wol, atau serat sintetis. Contohnya termasuk kain katun, sutera alami, benang wol, dan nilon.
Terdapat berbagai teknik kerajinan tekstil, termasuk tenun, rajut, sulam, batik, jahit tindas, cetak saring, macramé, quilting, dan bordir.
Apa contoh industri tekstil?
Contoh industri tekstil meliputi produksi kain, pakaian, tekstil rumah tangga, dan produk-produk berbahan serat tekstil seperti karpet, seprai, dan handuk.
Apa saja kerajinan tekstil modern?
Kerajinan tekstil modern mencakup produk-produk fungsional dan dekoratif seperti tas modis, aksesori pakaian, selimut desain, dan benda-benda seni tekstil yang inovatif.
Material apa saja yang digunakan oleh kerajinan tekstil?
Kerajinan tekstil dapat menggunakan berbagai material, termasuk benang, kain, bulu, manik-manik, payet, dan bahkan logam dalam proses sulam.
Apa saja fungsi dari kerajinan tekstil?
Fungsi kerajinan tekstil meliputi pemenuhan kebutuhan sandang, pelengkap interior, pelengkap rumah tangga, wadah benda, dan fungsi simbolik dalam upacara atau tradisi tertentu.
Apa saja bahan tekstil berdasarkan jenis bahannya?
Bahan tekstil dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu serat alam (seperti kapas dan sutera), serat buatan (seperti rayon dan nilon), dan serat campuran yang merupakan kombinasi dari berbagai bahan serat.
Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Kain Sulam Kristik?
Setiap pola sulam kristik tentunya membutuhkan luas kain yang berbeda-beda. Pada setiap pola kristik dilengkapi dengan keterangan yang menunjukkan jumlah titik koordinat. Misalnya saja pola A bertuliskan 200W x 300W. Artinya pola A ini terdiri dari 200 titik berderet horizontal dan 300 titik berderet vertikal. Ukuran hasil pola tersebut jika diaplikasikan pada kain kristik bergantung pada nilai CT.
Nah, untuk menghitung panjang kain dalam centimeter, gunakan rumus (( w/ ct) * 2.54) + 10. Sedangkan untuk lebar kain dalam centimeter, pakailah rumus (( h/ ct) * 2.54) + 10. Adapun tambahan 10cm nantinya digunakan untuk tambahan pigura dan dibulatkan ke atas.
Sebagai contoh, jika pola A memiliki keterangan W: 200 dan H: 300 dan menggunakan kain kristik CT 14, maka penerapan rumus untuk menghitung kebutuhan kain adalah ((200/14 * 2.54) + 10 = 47cm dan ((300/14 * 2.54) + 10 = 65cm.
Jika ukuran kain untuk sulaman ini sudah diperoleh, sebaiknya jahit tepian kain untuk menghindari kerusakan akibat sering dipegang atau ditekuk. Pinggiran kain sulaman ini bisa disulam zig zag atau jika memiliki mesin serger, tepian kain bisa dikelim dengan menggunakan mesin serger. Cara lainnya, tepian kain bisa ditambahkan dengan isolasi.
Jarum Apa yang Digunakan untuk Sulaman Kristik?
Jarum untuk sulam kristik adalah jarum tapestri dengan ujung tumpul dan mata jarum lebih besar dari jarum jahit biasa. Kerajinan sulam kristik ini tak membutuhkan jarum berujung runcing karena media kain yang digunakan memiliki serat dan lubang yang lebar. Ukuran jarum yang cukup besar ini juga mencegah timbulnya rasa sakit di tangan saat digunakan untuk menyulam.
Pemidangan atau hoop tidak harus digunakan dalam proses menyulam kristik. Tetapi bagi para pemula, penggunaan pemidangan ini akan memudahkan proses menyulam. Untuk memakai pemidangan, pertama-tama lepaskan baut untuk memisahkan dua lingkaran pemidangan. Letakkan lingkaran pemidangan bagian dalam atau lingkaran yang polos (lingkaran tanpa baut) pada permukaan yang rata. Misalnya saja di atas meja. Letakkan kain di atas pemidangan tersebut dan pastikan titik tengah kain berada tepat di tengah pemidangan.
Selanjutnya, letakkan lingkaran pemidangan bagian luar di atas kain. Tekan lingkaran luar ini ke bawa sehingga kain terjepit di antara kedua lingkaran pemidangan. Dengan lembut, tarik kain saat baut pemidangan dikencangkan. Ingat, jangan menarik kain terlalu kencang untuk menghindari kain bergelombang.
Tags: benang sulam jarum