... Asal Usul Benang Sutra dalam Kerajinan Jahit dan DIY: Penjelasan Lengkap

Keajaiban Benang Sutra - Asal Usulnya dan Peranannya dalam Kerajinan Tangan

Sejarah Kain Sutra

Legenda China menyampaikan bahwa pada abad ke-27 sebelum masehi sekitar tahun 2687-2597 sebelum masehi dibawah Kekaisaran Huang Ti (Yellow Emperor) kain sutra pertama diketemukan dan digunakan.

Dengan proses dan tingkat kesulitan yang sangat tinggi, kain sutra menjadi barang yang begitu mewah dan hanya warga China terkaya yang mampu membelinya. Namun pada kenyataannya, hanya warga kerajaanlah yang diperijinkan untuk menggunakan kain sutra. Contohnya untuk kaisar dan permaisi hanya diperbolehkan menggunakan kain sutra berwarna kuning.

Masuk pada tahun 522 Masehi, Romawi mensposori tindakan spionase dengan mengirimkan mata-mata ke Cina untuk mencari tahu dan mempelajari rahasi membuat kain sutra. Dan akhirnya pembuatan sutra dengan cepat dikuasai oleh Eropa, namun tetap menjadi suatu barang yang tidak dapat dijangkau kebanyakan orang. Hingga pada saat Revolusi Industri melahirkan Teknik tenun canggih yang mampu mengurani biaya produksi secara besar-besaran.

Sejak saat itulah Cina dikenal sebagai negeri penghasil kain sutera dan kepopulerannya tersebut sampai ke semua penjuru dunia. Hingga menarik pedagang untuk datang berdagang ke Cina hingga menciptakan sebuah jalur perdagangan yang terkenal dengan nama Silk Road atau Jalur Sutra.

Kelebihan dan Kekurangan Kain Sutra

Kelebihan Kain Sutra

Kain sutra yang indah dan berkualitas tinggi ini tentu mempunyai kelebihan dibanding jenis kain pada umumnya. Berikut kelebihan kain sutra.

  • Kain sutra dikenal sebagai bahan kain yang awet dan tahan lama.
  • Kain sutra mempunyai benang penyusun yang sangat kuat dan tentunya tidak mudah rusak.
  • Benang sutra sendiri merupakan benang yang sangat kuat meskipun belum ditenun menjadi sehelai kain sekaligus.
  • Kain sutra memiliki kemampuan menyerap air dan keringat yang sangat baik. Bahkan daya serap yang dihasilkan adalah sepertiga dari beratnya sendiri tanpa meninggalkan efek berat ataupun basah. Hal inilah yang menyebabkan kain sutra akan tetap terasa nyaman digunakan dalam kondisi apapun.
  • Kain sutra cocok digunakan oleh segala jenis kulit, bahkan untuk jenis kulit yang sensitive sekalipun. Hal ini dikarenakan bahannya yang alami tanpa zat kimia dan tentu tidak terlupakan karena tekturnya yang halus dan lembut.
  • Kain sutra menawarkan kilau yang begitu indah sehingga membuat penampilan penggunanya menjadi elegan.

Kekurangan Kain Sutra

Tak adil rasanya jika kita hanya membicarakan kelebihan dari suatu produk. Bahkan kain sutra yang syarat akan keindahanpun memiliki kekuarangan.

  • Harga ditawarkan dalam sehelai kain sutra tidaklah murah, namun hal ini terbayarkan akan kualitas yang ditawarkan.
  • Kain sutra mempunyai sifat yang kuat dalam menarik serangga jika tidak dirawat dengan benar.
  • Perawatan yang diperlukan untuk kain sutra tidak sembarangan. Perlu informasi yang benar untuk mendapatkan kain sutra menjadi awet dan tetap indah.

Pada kenyataannya kain sutra tetaplah menjadi kain yang mempunyai keindahan diatas kain pada umumnya. Hal ini diapat dari sejarah, proses pembuatan hingga hasil yang begitu sempurna.

Bagaimana tertarik membuat busana berbahan sutra? Tekstil ID kini menjual kain sutra asli dengan ragam yang banyak untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Manfaat Ulat Sutra bagi Manusia

Manfaat ulat sutra sebagai penghasil benang tentu sudah tidak perlu kita bicarakan lagi. Terlepas dari hal tersebut, ternyata ngengat yang satu ini juga memiliki fungsi dan manfaat lain bagi manusia.

Melansir Buku Analisis Fenotip Ulat Sutera (2015), berikut beberapa manfaat Bombyx Mori L. yang jarang awam ketahui, di antaranya:

1. Olahan Obat Tradisional

Bombyx batryticatus adalah jenis ngengat yang banyak bermanfaat sebagai obat tradisional Cina. Obat ini masyarakat Cina percayai mampu mengobati masuk angin, mencairkan dahak, hingga meringankan kejang-kejang.

Selain menjadi ramuan obat, pemanfaatan ulat ini sebagai obat tradisional juga dilakukan dengan mengonsumsi secara langsung. Tentu tidak kita makan mentah, namun direbus terlebih dahulu.

2. Makanan Ringan

Masih dari Cina, spesies ulat yang satu ini cukup terkenal sebagai jajanan pasar. Mereka biasanya mengolah fauna ini dengan cara dibakar, lalu menjadi santapan atau makanan ringan.

Begitu pula di Korea, makanan dari ulat di negeri gingseng bernama Beondegi. Makanan ini adalah rebusan berbumbu rempah-rempah tertentu.

3. Merawat Kulit Wajah

Penggunaan kepompong sutra untuk merawat kulit wajah sudah banyak dipraktikkan oleh berbagai klinik kecantikan. Metode ini bahkan cukup populer di negara Thailand dan juga Jepang.

Merujuk berbagai sumber, kepompong sutra memiliki komposisi jaringan yang mirip dengan struktur kulit manusia. Selain itu, ia juga kaya akan asam amino dan pH yang baik bagi perawatan kulit wajah.

Taksonomi Ulat Sutra

Referensi:

Penulis: Yuhan Al Khairi

Kain songket adalah kain tradisional yang ditempa dengan tangan menggunakan berbagai macam benang seperti benang emas, perak, sutera berwarna, benang sulam, benang katun berwarna, dll.

Proses penenunan dilakukan menggunakan alat panta yang terbuat dari kayu. Benang tambahan yang digunakan untuk menghias permukaan kain dikenal sebagai “songket” karena diproses dengan cara menyungkit benang dasar dalam membuat motif. Daerah Pandai Sikek dan Silungkang di Sumatra Barat terkenal sebagai produsen songket berkualitas.

Kain songket adalah bahan tenunan tradisional yang memerlukan benang emas asli. Biasanya digunakan sebagai pakaian oleh keluarga kerajaan seperti sultan, pangeran, dan bangsawan.

Motif atau ragam hias pada songket Minangkabau tidak hanya sekedar tampilan estetika. Motif pada songket memiliki makna dan tradisi tersendiri yang menjadi ciri khas budaya wilayah asal kain tersebut.

Motif-motif tersebut biasanya berupa bentuk-bentuk geometri, bentuk-bentuk tumbuhan, dan salur-salur, menunjukkan pentingnya alam bagi keberlangsungan hidup manusia. Ada juga motif-motif yang terinspirasi dari makanan khas Melayu, seperti serikaya, wajik, dan tepung talam, yang diyakini merupakan makanan favorit raja.

Kain songket memiliki berbagai motif tradisional yang menjadi ciri khas budaya daerah penghasil kerajinan ini. Beberapa contohnya adalah motif Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai Putiah, Barantai Merah, Tampuak Manggih, Salapah, Kunang-kunang, Api-api, Cukie Baserak, Sirangkak, Silala Rabah, dan Simasam yang terkait dengan songket Pandai Sikek, Minangkabau.

Sementara 49 motif lain belum terdaftar, termasuk motif Berante Berakam pada seragam resmi Sriwijaya Football Club, Songket Lepus Bintang Berakam, Nago Besaung, Limar Tigo Negeri Tabur Intan, Limar Tigo Negeri Cantik Manis, Lepus Bintang Penuh, Limar Penuh Mawar Berkandang, dan sejumlah motif lain.

Motif Kain Songket Palembang

  • Motif Bunga Melati

Motif dari bunga melati memiliki makna atau filosofi yang melambangkan kesucian, budi pekerti yang luhur dan juga sopan santun. Biasanya kain songket dengan motif bunga melati ini digunakan oleh putri yang belum menikah.

  • Motif Bunga Mawar

Motif bunga mawar memiliki filosofi yaitu menolak marabahaya dan juga dijauhkan dari hal hal yang tidak baik. Kain songket dengan motif bunga mawar ini biasanya digunakan pada saat cukur bayi dan juga untuk selimut bayi.

  • Motif Bunga Tanjung

Motif bunga tanjung memiliki filosofi yaitu keramahan. Kain songket dengan motif bunga tanjung ini biasanya digunakan untuk menyambut tamu yang datang dan menyimbolkan sebagai ucapan selamat datang.

  • Motif Pucuk Rebung

Motif pucuk rebung ini memiliki filodofi yaitu harapan masa depan yang baik dan cerah. Rebung sendiri berarti bambu yang kuat, kokoh dan tidak goyah oleh apapun. Motif pucuk rebung ini biasanya digunakan pada bagian kepala.


Tags: dari benang

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia