Apa Saja Biaya yang Harus Dipersiapkan untuk Lepas Jahitan Operasi Gigi
Bagaimana cara memilih asuransi gigi yang tepat?
Memilih asuransi gigi yang tepat tidak hanya mengandalkan premi yang murah. Namun, juga beberapa kriteria yang menjadikan asuransi tersebut baik dan tentunya menguntungkan untuk kamu.
Sementara menurut Chief Distribution Officer Cigna Indonesia, Herlin Susanto, biaya perawatan gigi selalu mengalami kenaikan sebesar 7-10 persen setiap tahunnya.
Oleh karena itu, kamu perlu cermati beberapa kriteria asuransi gigi berikut ini.
1. Plafon dan biaya premi
Sebelum memilih asuransi gigi, kalkulasikan terlebih dahulu biaya premi asuransi yang harus dibayarkan dengan plafon atau manfaat yang akan didapatkan nantinya.
Rata-rata premi asuransi gigi adalah sekitar Rp 140.000 – Rp 300.000. Jika skema asuransi yang ditawarkan terlalu rendah, tidak mustahil saat melaksanakan perawatan gigi kamu perlu mengeluarkan biaya tambahan karena kurangnya plafon yang diberikan.
2. Metode klaim cashless
Asuransi kesehatan cashless dinilai sebagai produk terfavorit karena cara pengajuan klaimnya yang sangat memudahkan nasabah.
Pada penerapannya, nasabah pun tidak perlu mengeluarkan uang untuk bisa mendapatkan perawatan medis di rumah sakit rekanan.
3. Kebijakan renewal guarantee
Sebuah kebijakan yang mana perusahaan asuransi menjamin perpanjangan polis sehingga kamu tidak perlu khawatir jika masa akhir polis semakin dekat.
4. Masa tunggu
Asuransi yang baik ialah yang memberlakukan masa tunggu tidak lebih dari satu bulan apabila terjadi keluhan yang sama di waktu lain.
Alasan perlu melakukan operasi impaksi gigi
Ada berbagai alasan kesehatan yang mendasari kenapa kamu perlu melakukan operasi impaksi gigi. Ini adalah konsekuensi dari rahang yang tidak cukup untuk ruang tumbuh gigi bungsu atau geraham ketiga.
Jika dibiarkan, gigi bungsu akan tumbuh secara abnormal, mengalami impaksi, dan bisa menimbulkan masalah kesehatan gigi lainnya. Beberapa alasan mengapa operasi gigi bungsu perlu dilakukan, antara lain:
1. Mencegah infeksi di area sekitar gigi yang tumbuh
Gigi geraham ketiga yang tumbuh miring akan membuat gigi sulit dibersihkan dan sisa makanan menjadi mudah tersangkut di sela-selanya. Hal ini bisa menyebabkan sisa makanan menumpuk dan membusuk oleh bakteri.
Semakin lama, kondisi ini akan menyebabkan infeksi parah karena bakteri yang terus menumpuk dapat menyebabkan peradangan, sehingga gusi pun akan membengkak, timbul rasa nyeri, bahkan sampai demam.
2. Mencegah radang gusi
Infeksi berkepanjangan pada gusi bisa menyebabkan radang gusi. Ini ditandai dengan gusi yang terlihat kemerahan, terasa nyeri, bahkan sakit untuk mengunyah.
Ini baru gejala awal saja. Jika terus menerus dibiarkan, radang gigi dapat merusak jaringan gigi, tulang, dan struktur-struktur lainnya di dalam mulut.
3. Mencegah gigi geraham di depannya rusak
Kemunculan gigi bungsu dapat merusak gigi geraham yang terdapat di depannya. Gigi yang tumbuh miring akan menempel ke sebagian gigi geraham di depannya, menjadikan area tersebut sulit untuk dijangkau sikat gigi maupun benang gigi.
Hal tersebut akan membuat bakteri lebih mudah tumbuh, pembusukan sisa makanan pun rentan terjadi sehingga membuat gigi geraham di depannya lebih rentan berlubang.
4. Mencegah pergeseran gigi
Gigi bungsu akan tumbuh ketika kondisi rahang sudah penuh terisi oleh gigi permanen. Oleh karena ruang tumbuhnya terbatas, biasanya gigi bungsu akan mendorong gigi-gigi geraham di depannya agar bisa naik ke permukaan.
Siapa yang harus menjalani operasi impaksi gigi bungsu?
Anda mungkin disarankan untuk menjalani operasi agar impaksi gigi tidak terlanjur parah. Namun, tidak semua kasus impaksi gigi geraham bungsu perlu langsung dioperasi.
Dokter biasanya akan memeriksa kondisi mulut dan gigi Anda dulu sebelum memutuskannya.
Jika gigi geraham bungsu Anda tumbuh miring tapi tidak mengganggu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk memerhatikan perkembangannya.
Anda mungkin juga akan diminta untuk kontrol gigi lebih rutin agar dokter bisa terus memantau perkembangan arah tumbuhnya.
Bila sewaktu-waktu dokter menemukan adanya masalah pada gigi gerahan bungsu itu, barulah ia merekomendasikan operasi.
Biasanya, operasi impaksi gigi dibutuhkan bila:
- gigi geraham bungsu mengalami infeksi atau penyakit gusi (periodontitis),
- gigi geraham bungsu yang bermasalah mengalami karies parah,
- muncul kista atau tumor di sekitar gigi geraham yang bermasalah, dan/atau
- gigi geraham tumbuh miring menabrak gigi di sebelahnya.
Apakah ada alternatif selain operasi gigi bungsu?
Dalam banyak kasus, operasi merupakan pilihan terakhir untuk mengatasi impaksi gigi. Sebelum memutuskan tindakan pembedahan, dokter gigi dapat merekomendasikan sejumlah perawatan lain, misalnya pemberian obat pereda nyeri, kompres es, dan cabut gigi.
Persiapan melakukan operasi impaksi gigi
Ada beberapa persiapan sebelum melakukan operasi impaksi gigi dilakukan. Ketika pertama datang ke dokter gigi kamu akan menjalani pemeriksaan awal untuk mendapatkan diagnosis sebelum operasi dijalankan.
1. Rontgen gigi
Kamu akan diminta untuk melakukan rontgen gigi di lab radiologi yang memenuhi syarat. Tujuannya untuk mengetahui kondisi gigi secara keseluruhan. Dari hasil rontgen gigi, dokter dapat melihat dengan jelas posisi gigi dan saraf-saraf di sekitarnya.
Ini akan membantu dokter menentukan dengan akurat posisi gigi yang akan dicabut dan tidak berpotensi membahayakan saraf lain di sekitarnya.
Perlu diperhatikan, akan ada biaya rontgen gigi yang perlu disiapkan. Karena, biaya ini belum termasuk ke dalam paket pemeriksaan dengan dokter gigi.
2. Konsultasi
Pada sesi ini, kamu dapat menyampaikan berbagai keluhan dan keresahan kamu terkait kondisi gigi bungsu.
3. Menyampaikan riwayat rekam medis
Selain hasil rontgen, riwayat rekam medis kamu juga akan diperiksa sebelum melakukan operasi. Ini untuk memastikan apakah kamu pernah atau tidak mengidap penyakit yang kemungkinan dapat mengganggu proses jalannya operasi gigi bungsu nantinya.
Riwayat penyakit yang perlu diwaspadai seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal ginjal kronis, diabetes, tiroid, dan lainnya mungkin akan membuat dokter mempertimbangkan tindakan terbaik yang bisa dilakukan untuk operasi impaksi gigi kamu.
Selesai menjalani 3 persiapan operasi operasi impaksi gigi, dokter akan melakukan diagnosis final dan memutuskan waktu yang tepat untuk melakukan operasi.
Kamu akan diminta mengisi beberapa formulir dan klaim asuransi jika ada untuk menanggung biaya operasi impaksi gigi yang diperlukan.
Informasi Operasi Gigi Bungsu
Mengetahui garis besar tentang operasi impaksi gigi bungsu atau operasi wisdom teeth penting kiranya sebelum benar-benar memutuskan untuk melakukannya. Di bawah ini rincian prosedur operasi impaksi, risiko yang mungkin terjadi, dan proses penyembuhan.
1. Prosedur
- Anestesi lokal, agar tidak merasakan sakit di bagian yang akan dioperasi. Jadi kalau bertanya apakah operasi gigi bungsu sakit? Tidak, lantaran sudah mendapat anestesi.
- Proses operasi awal dengan membuka jaringan gusi agar gigi bungsu tampak jelas.
- Pengeboran dengan alat kedokteran gigi berkecepatan tinggi, terutama jika gigi bungsu mengalami impaksi sebagian atau seluruhnya dengan tulang. Pengeboran ini berfungsi untuk membuang atau memotong tulang yang menutupi gigi yang akan dicabut.
- Pencabutan gigi dengan instrumen medis. Baik dengan cara memotong satu per satu bagian gigi atau langsung mencabut keseluruhan gigi langsung.
- Proses operasi akhir dengan pembersihan dan penjahitan gusi, di mana dengan proses ini maka penyembuhan nantinya akan lebih cepat. Penjahitan berfungsi agar bagian luka yang terbuka menjadi tertutup serta mencegah kotoran yang masuk ke dalam luka pasca operasi.
Serangkaian proses operasi pencabutan gigi bungsu umumnya demikian. Sebaiknya sebelum melakukan tindakan ini, konsultasikan kondisi gigi Anda kepada dokter gigi atau dokter gigi spesialis bedah mulut (Sp. BM), guna memperoleh informasi yang lebih jelas.
2. Risiko
Risiko pada tiap tindakan medis akan selalu ada, termasuk dalam operasi gigi bungsu atas maupun bawah. Tenaga profesional yang sudah berpengalaman dapat meminimalisir terjadinya risiko serta hal buruk nantinya.
Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:
Kalau proses operasi sampai penyembuhan/pemulihan berlangsung lancar, pasien dapat sembuh kurang dari dua minggu. Kontrol rutin sesuai anjuran dokter spesialis kiranya tidak pernah terlewatkan.
Tags: jahit lepas gigi