... 7 Tutorial Kerajinan Cantik dari Ranting Pohon: DIY Menarik dengan Seni Jahit

Membuat Kerajinan Cantik dari Ranting Pohon - Panduan DIY untuk Seni Sulam dan Kreativitas!

Contoh Pohon Literasi yang Bagus

Agar memiliki gambaran bagaimana bentuk pohon literasi yang dijelaskan pembuatannya di atas. Berikut beberapa contohnya yang bisa dijadikan inspirasi.

Dari penjelasan tersebut, tentunya sudah bisa dipahami apa itu pohon literasi. Mencoba menggunakannya akan sangat membantu membangun budaya membaca dan menulis. Semakin dini anak-anak diajari budaya literasi maka mereka akan tumbuh dengan budaya ini dan menjadi SDM unggul.

Selain dengan pohon literasi, cara meningkatkan literasi adalah dengan menyediakan bahan bacaan bagi siswa juga. Salah satunya, guru dan pendidik juga menerbitkan buku. Kalau tidak di supply dengan buku yang sesuai, literasi juga akan susah naiknya. Nah, dengan adanya bukunesia, guru dan pendidik bisa menerbitkan buku disini serta bisa menjadi penghasilan sampingan juga dari hasil royalti. Ada promo kalau nerbitkan buku sekarang, cek di Menerbitkan Buku di Bukunesia.

Teknik Membuat Kerajinan dari Batu

Pada penjelasan diatas kita sudah belajar mengenai contoh kerajinan yang bisa dibuat dengan menggunakan bahan batu. Dimana sebenarnya, membuat berbagai macam kerajinan seperti contoh di atas juga membutuhkan beberapa teknik khusus, baik itu teknik bubut, teknik cor, teknik etsa, teknik ukir dan ukir tekan.

Lalu apa perbedaan dari masing-masing teknik tersebut? Maka dari itu, untuk mengetahui semuanya yuk, simak penjelasan di bawah ini!

1. Teknik Bubut

Teknik bubut, merupakan teknik untuk membuat kerajinan berbahan dasar batu dengan menggunakan alat bantu khusus, baik itu pahat bubut, pengiris, penyayat dan beberapa alat pemotong lainnya.

Alat-alat tersebutlah yang berguna untuk membentuk berbagai macam benda, misalnya vas bunga, asbak dan masih banyak lagi yang lainnya.

2. Teknik Cor

Teknik cor merupakan teknik yang berguna untuk membuat Gending perunggu, perhiasan, kapak dan masih banyak lagi yang lainnya. Dimana teknik ini dikelompokkan kembali menjadi dua teknik, yakni teknik berulang dan teknik tuang sekali pakai.

3. Teknik Etsa

Teknik etsa masukkan teknik yang dilakukan dengan cara merendam sebuah benda di dalam larutan yang bersifat asam. Dimana perendaman ini juga bukan tanpa alasan, melainkan agar benda bisa terlarut sehingga bisa dengan mudah dibentuk.

4. Teknik Ukir

Teknik ukir merupakan teknik yang dilakukan dengan membuat sebuah pola atau ukiran pada bahan yang akan digunakan, baik itu kayu atau batu. Banyak sekali motif yang bisa didapatkan melalui teknik ini, baik itu zig-zag, tumpal, garis, lingkaran dan masih banyak lagi yang lainnya.

5. Teknik Ukir Tekan

Teknik ukir tekan merupakan teknik yang biasanya diterapkan pada bahan logam tipis yang mempunyai ketebalan 0,2 mm pada kuningan, sedangkan pada tembaga mempunyai ukuran ketebalan 0,44 mm.

Manfaat Membuat Pohon Literasi

Pembuatan pohon literasi kemudian menghadirkan banyak sekali manfaat, beberapa diantaranya adalah:

1. Memperluas Penguasaan Kosakata Siswa

Budaya literasi dengan program pohon literasi membantu menumbuhkan minat baca di kalangan siswa. Sehingga setiap hari mereka akan mengisi waktu luang seperti saat jam kosong atau saat jam istirahat dengan membaca.

Semakin sering mereka membaca dengan harapan bisa menempelkan namanya di pohon literasi, maka semakin banyak kosakata mereka kuasai. Mereka akan tahu jika ingin menyampaikan apa bisa dengan kata apa. Jika ingin menulis kalimat seperti apa maka bisa memakai kata apa saja.

Hal ini tentu penting, karena bisa meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi. Baik secara lisan maupun tulisan sebab mereka sudah menguasai banyak kosakata.

Membaca pun tidak melulu dilakukan dari buku, mereka bisa membaca media atau tulisan lain. Misalnya artikel berita di koran, komik, dan lain sebagainya yang tersedia di perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah di dekat rumah mereka.

Sehingga mereka banyak membaca dan tidak hanya dari satu jenis media melainkan dari banyak media. Mereka kemudian membaca banyak informasi dengan ragam kosakata yang kaya. Hal ini membantu mereka mengenal lebih banyak kosakata sepanjang masa kanak-kanak.

2. Mengasah Kemampuan Otak

Lewat pohon literasi maka siswa akan memiliki keinginan untuk rajin membaca, dimulai dari buku sederhana dengan jumlah halaman sedikit. Kemudian perlahan akan terus meningkat.

Dalam membaca, anak-anak tidak hanya bisa mengenal lebih banyak kosakata namun juga bisa mengasah kemampuan otak. Mengenal dan mengingat kosakata sendiri sudah merangsang otak bekerja. Kemampuan memori menjadi lebih baik.

Belum lagi dengan kemampuan otak untuk fokus dan konsentrasi selama membaca. Sekaligus meningkatkan kemampuan otak untuk mendapatkan informasi dari apa yang dibaca dan memahaminya sekaligus mengingatnya.

Pohon Literasi: Manfaat, Cara Membuat dan Contoh Kreatif

Mendukung Gerakan Literasi Sekolah, banyak guru yang kreatif membangun suatu program membaca, salah satu dengan cara membuat Pohon Literasi. Pohon literasi ini kemudian bisa disebut sebagai salah satu metode pembelajaran atau teknik guru dalam mengajar yang interaktif.

Hanya saja tujuannya lebih kepada meningkatkan dan membangun budaya literasi, mencakup budaya membaca dan menulis. Literasi diketahui menjadi salah satu aspek yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui kualitas pendidikan dan sumber daya manusia suatu negara.

Bahkan Indonesia sendiri memiliki sejarah panjang terkait pentingnya literasi. Indonesia bisa merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang tidak terlepas dari kalangan pelajar yang punya budaya literasi tinggi.

Oleh sebab itu, tidak keliru rasanya jika budaya literasi ini kemudian diperkenalkan ke kelas-kelas di berbagai sekolah. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan pohon literasi. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pohon literasi?

Daftar Isi Artikel


Tags: kerajinan dari cara membuat pohon

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia