Membuat Kerajinan Cantik dari Ranting Pohon - Panduan DIY untuk Seni Sulam dan Kreativitas!
8 Kreasi Kerajinan Tangan dari Bahan Bekas & Cara Membuatnya
1. Kerajinan Tangan Celengan dari Bahan Kardus Bekas
Bahan dan peralatan yang perlu disiapkan dan dibutuhkan, di antaranya: kardus yang sudah tidak terpakai (bekas), gunting, paku, dan tali. Teruntuk tali, kalian bisa gunakan tali bahan sepatu, ya.
Cara membuat kerajinan tangan celengan dari bahan kardus bekas:
2. Kerajinan Tangan Jam Dinding dari Bahan Stik Ice Cream
Bahan dan peralatan yang perlu disiapkan dan dibutuhkan, di antaranya: stik es krim, kepingan CD, manik-manik berbentuk bola-bola kecil, lem perekat, mesin jam dinding yang masih menyala.
Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring
Cara membuat kerajinan tangan jam dinding dari bahan stik es krim:
- Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
- Susunlah stik es krim di atas kepingan CD. Disusun secara melingkar seperti CD.
- Lalu, Berikan manik-manik yang berbentuk bola-bola kecil itu di antara stik es krim satu dengan stik es krim lainnya.
- Untuk poin 3, gunakan lem perekat agar di antara stik es krim dan mutiaranya tidak terlepas.
- Kemudian, pasanglah mesin jam dinding beserta jarum jamnya.
- Kerajinan tangan dari stik es krim siap untuk digunakan.
3. Kerajinan Tangan Pot Bunga Lucu dari Bahan Botol Plastik Bekas

Membuat Pohon dari Kertas Karton
- Buatlah cabang dengan ukuran sesuka Anda.
- Gali kreativitas Anda saat membuat bentuk pohon dengan cabang yang menjulur ke berbagai arah.
Potong gambar pohon Anda. Potong karton yang masih terlipat tadi mengikuti bentuk pohon. Hasilnya, saat membuka lipatan tersebut, Anda akan mendapatkan sebatang pohon utuh.
Jiplak bentuk pohon tersebut sebanyak 3 kali. Salin bentuk pohon tadi ke dalam 3 karton lainnya secara hati-hati. Dengan demikian, Anda akan memiliki 4 pohon dengan bentuk yang sama persis.
Guntinglah keempat pohon berikut cabang-cabangnya. Pastikan Anda memotong tepat pada garisnya agar mendapatkan pohon yang berbentuk sama persis.
- Lipat keempat pohon tersebut dengan mengacu pada lipatan pohon contoh.
- Jangan rekatkan cabang-cabangnya. Anda hanya perlu merekatkan bagian batang dan membiarkan cabang-cabangnya menjalar ke berbagai arah agar tampak lebih natural.
- Pepohonan itu akan membuat bentuk "+" dengan setiap sisi yang terlipat menyatu di bagian tengah.
- Bentuk tersebut akan memberikan keseimbangan sehingga pohon bisa berdiri tegak.
Tempelkan daun-daun tersebut pada pohon. Gunakan lem khusus kerajinan tangan atau lem tembak untuk merekatkan daun-daun kertas tersebut di pohon. Terus selimuti pohon Anda dengan daun hingga Anda mendapatkan hasil sesuai keinginan.

Manfaat Membuat Pohon Literasi
Pembuatan pohon literasi kemudian menghadirkan banyak sekali manfaat, beberapa diantaranya adalah:
1. Memperluas Penguasaan Kosakata Siswa
Budaya literasi dengan program pohon literasi membantu menumbuhkan minat baca di kalangan siswa. Sehingga setiap hari mereka akan mengisi waktu luang seperti saat jam kosong atau saat jam istirahat dengan membaca.
Semakin sering mereka membaca dengan harapan bisa menempelkan namanya di pohon literasi, maka semakin banyak kosakata mereka kuasai. Mereka akan tahu jika ingin menyampaikan apa bisa dengan kata apa. Jika ingin menulis kalimat seperti apa maka bisa memakai kata apa saja.
Hal ini tentu penting, karena bisa meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi. Baik secara lisan maupun tulisan sebab mereka sudah menguasai banyak kosakata.
Membaca pun tidak melulu dilakukan dari buku, mereka bisa membaca media atau tulisan lain. Misalnya artikel berita di koran, komik, dan lain sebagainya yang tersedia di perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah di dekat rumah mereka.
Sehingga mereka banyak membaca dan tidak hanya dari satu jenis media melainkan dari banyak media. Mereka kemudian membaca banyak informasi dengan ragam kosakata yang kaya. Hal ini membantu mereka mengenal lebih banyak kosakata sepanjang masa kanak-kanak.
2. Mengasah Kemampuan Otak
Lewat pohon literasi maka siswa akan memiliki keinginan untuk rajin membaca, dimulai dari buku sederhana dengan jumlah halaman sedikit. Kemudian perlahan akan terus meningkat.
Dalam membaca, anak-anak tidak hanya bisa mengenal lebih banyak kosakata namun juga bisa mengasah kemampuan otak. Mengenal dan mengingat kosakata sendiri sudah merangsang otak bekerja. Kemampuan memori menjadi lebih baik.
Belum lagi dengan kemampuan otak untuk fokus dan konsentrasi selama membaca. Sekaligus meningkatkan kemampuan otak untuk mendapatkan informasi dari apa yang dibaca dan memahaminya sekaligus mengingatnya.

Pengertian Pohon Literasi
Pohon literasi menjadi salah satu bagian atau Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Kemudian menjadi media pembelajaran yang digunakan para guru untuk mengajarkan siswa di kelasnya mengenai budaya literasi.
Secara sederhana, pohon literasi bisa didefinisikan sebagai media pembelajaran yang digunakan untuk merangsang atau membangun budaya literasi yang cakupannya berupa kegiatan membaca dan menulis.
Sesuai dengan namanya, media pembelajaran ini berbentuk pohon yang digambar di secarik kertas. Idealnya dibuat dua dimensi maupun tiga dimensi, dimana pohon yang digambarkan dibuat tidak memiliki daun. Hanya ada bagian batang sampai ke ranting yang cabangnya banyak.
Setiap ranting ini dibuat tiga dimensi, sehingga rantingnya melayang tidak menempel di permukaan kertas atau permukaan lainnya (misalnya dinding). Ranting yang melayang inilah nantinya akan digunakan untuk menggantungkan atau menempelkan kertas berbentuk daun.
Jika pohon berbentuk dua dimensi, maka kertas berbentuk daun ini akan ditempel dengan lem. Sementara untuk pohon berbentuk tiga dimensi, maka daun-daunnya bisa digantung. Daun di pohon literasi kemudian ada tulisan di dalamnya.
Seiring berjalannya waktu, pembuatan dan pemanfaatan pohon literasi tidak hanya di lingkungan sekolah saja. Melainkan juga di lingkungan keluarga dan masyarakat luas, misalnya di rumah maupun di balai desa.

Tags: kerajinan dari cara membuat pohon