Membuat Kerajinan Cantik dari Ranting Pohon - Panduan DIY untuk Seni Sulam dan Kreativitas!
Contoh Pohon Literasi yang Bagus
Agar memiliki gambaran bagaimana bentuk pohon literasi yang dijelaskan pembuatannya di atas. Berikut beberapa contohnya yang bisa dijadikan inspirasi.
Dari penjelasan tersebut, tentunya sudah bisa dipahami apa itu pohon literasi. Mencoba menggunakannya akan sangat membantu membangun budaya membaca dan menulis. Semakin dini anak-anak diajari budaya literasi maka mereka akan tumbuh dengan budaya ini dan menjadi SDM unggul.
Selain dengan pohon literasi, cara meningkatkan literasi adalah dengan menyediakan bahan bacaan bagi siswa juga. Salah satunya, guru dan pendidik juga menerbitkan buku. Kalau tidak di supply dengan buku yang sesuai, literasi juga akan susah naiknya. Nah, dengan adanya bukunesia, guru dan pendidik bisa menerbitkan buku disini serta bisa menjadi penghasilan sampingan juga dari hasil royalti. Ada promo kalau nerbitkan buku sekarang, cek di Menerbitkan Buku di Bukunesia.
Contoh Kerajinan dari Batu
">No | ">Hasil Kerajinan dari Batu |
">1 | ">Kerajinan Bingkai Foto dari Batu |
">2 | ">Kerajinan Hiasan Dinding dari Batu |
">3 | ">Kerajinan Hiasan Kaktus dari Batu |
">4 | ">Kerajinan Keset Batu Kali dari Batu |
">5 | ">Kerajinan Papan Tanda dari Batu |
">6 | ">Kerajinan Photo Holder dari Batu |
">7 | ">Kerajinan Pot Bunga dari Batu |
">8 | ">Kerajinan Tatakan Teko dari Batu |
">9 | ">Kerajinan Tempat Kunci Kamuflase dari Batu |
">10 | ">Kerajinan Tempat Lilin dari Batu |
Batu merupakan salah satu bahan keras yang bisa menghasilkan berbagai macam kerajinan yang menarik, mempunyai nilai seni yang tinggi dan juga nilai jual yang bahkan bisa mengalahkan kerajinan dari bahan yang lainnya loh.
Manfaat Membuat Pohon Literasi
Pembuatan pohon literasi kemudian menghadirkan banyak sekali manfaat, beberapa diantaranya adalah:
1. Memperluas Penguasaan Kosakata Siswa
Budaya literasi dengan program pohon literasi membantu menumbuhkan minat baca di kalangan siswa. Sehingga setiap hari mereka akan mengisi waktu luang seperti saat jam kosong atau saat jam istirahat dengan membaca.
Semakin sering mereka membaca dengan harapan bisa menempelkan namanya di pohon literasi, maka semakin banyak kosakata mereka kuasai. Mereka akan tahu jika ingin menyampaikan apa bisa dengan kata apa. Jika ingin menulis kalimat seperti apa maka bisa memakai kata apa saja.
Hal ini tentu penting, karena bisa meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi. Baik secara lisan maupun tulisan sebab mereka sudah menguasai banyak kosakata.
Membaca pun tidak melulu dilakukan dari buku, mereka bisa membaca media atau tulisan lain. Misalnya artikel berita di koran, komik, dan lain sebagainya yang tersedia di perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah di dekat rumah mereka.
Sehingga mereka banyak membaca dan tidak hanya dari satu jenis media melainkan dari banyak media. Mereka kemudian membaca banyak informasi dengan ragam kosakata yang kaya. Hal ini membantu mereka mengenal lebih banyak kosakata sepanjang masa kanak-kanak.
2. Mengasah Kemampuan Otak
Lewat pohon literasi maka siswa akan memiliki keinginan untuk rajin membaca, dimulai dari buku sederhana dengan jumlah halaman sedikit. Kemudian perlahan akan terus meningkat.
Dalam membaca, anak-anak tidak hanya bisa mengenal lebih banyak kosakata namun juga bisa mengasah kemampuan otak. Mengenal dan mengingat kosakata sendiri sudah merangsang otak bekerja. Kemampuan memori menjadi lebih baik.
Belum lagi dengan kemampuan otak untuk fokus dan konsentrasi selama membaca. Sekaligus meningkatkan kemampuan otak untuk mendapatkan informasi dari apa yang dibaca dan memahaminya sekaligus mengingatnya.
Pengertian Pohon Literasi
Pohon literasi menjadi salah satu bagian atau Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Kemudian menjadi media pembelajaran yang digunakan para guru untuk mengajarkan siswa di kelasnya mengenai budaya literasi.
Secara sederhana, pohon literasi bisa didefinisikan sebagai media pembelajaran yang digunakan untuk merangsang atau membangun budaya literasi yang cakupannya berupa kegiatan membaca dan menulis.
Sesuai dengan namanya, media pembelajaran ini berbentuk pohon yang digambar di secarik kertas. Idealnya dibuat dua dimensi maupun tiga dimensi, dimana pohon yang digambarkan dibuat tidak memiliki daun. Hanya ada bagian batang sampai ke ranting yang cabangnya banyak.
Setiap ranting ini dibuat tiga dimensi, sehingga rantingnya melayang tidak menempel di permukaan kertas atau permukaan lainnya (misalnya dinding). Ranting yang melayang inilah nantinya akan digunakan untuk menggantungkan atau menempelkan kertas berbentuk daun.
Jika pohon berbentuk dua dimensi, maka kertas berbentuk daun ini akan ditempel dengan lem. Sementara untuk pohon berbentuk tiga dimensi, maka daun-daunnya bisa digantung. Daun di pohon literasi kemudian ada tulisan di dalamnya.
Seiring berjalannya waktu, pembuatan dan pemanfaatan pohon literasi tidak hanya di lingkungan sekolah saja. Melainkan juga di lingkungan keluarga dan masyarakat luas, misalnya di rumah maupun di balai desa.
Membuat Pohon yang Tumbuh ke Atas dari Kertas Koran
Gulung koran. Agar lebih mudah, gunakan gulungan karton sebagai acuan.Ambil gulungan karton. Keluarkan karton pelan-pelan dari dalam gulungan koran. Usahakan gulungan koran tidak berubah bentuk saat Anda mengeluarkan karton tersebut.
- Gunakan gunting untuk memotong bagian dari atas hingga tengah gulungan .
- Geser hingga seperempat lingkaran dan potong lagi dengan panjang yang sama.
- Ulangi hingga dua kali sampai tersedia 4 batang sama panjang.
Lipat batang koran ke belakang. Lipat masing-masing batang ke belakang secara perlahan hingga Anda bisa melihat bagian dalam gulungan. Jangan melipatnya kuat-kuat. Cukup tekuk sedikit.
- Pegang dasar gulungan dengan satu tangan.
- Cubit bagian terdalam gulungan koran dan tarik ke atas.
- Pohon koran tersebut akan makin tinggi selagi Anda menariknya ke atas. Potongan rumbai akan mengembang seperti cabang, memperlihatkan pohon yang sedang tumbuh.
Tags: kerajinan dari cara membuat pohon