Menangani Benang Spiral yang Keluar - Tips dan Trik dalam Kerajinan Sulam dan DIY
Apa yang Harus Dilakukan Saat Benang IUD Tidak Teraba?
Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab benang IUD yang berada di dalam vagina tidak teraba atau terasa. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
Benang IUD tidak teraba karena benang berada terlalu jauh di dalam vagina
Salah satu alasan mengapa benang IUD yang terdapat di dalam vagina tidak terasa karena posisinya di dalam vagina terlalu dalam.
Hal ini bisa disebabkan karena benang IUD dipotong terlalu pendek, atau tangan Anda yang tak cukup panjang untuk meraih benang tersebut.
Benang IUD tidak terasa karena kusut di dalam leher rahim
Penyebab lain yang dapat menyebabkan benang IUD tidak berhasil teraba oleh jari Anda adalah benang tersebut kusut.
Alih-alih menjuntai ke saluran vagina, benang tersebut justru semakin masuk ke dalam hingga berada di leher rahim atau serviks.
Bahkan, tak jarang jika benang IUD ini tidak teraba karena tersembunyi di dalam lipatan-lipatan jaringan vagina.
IUD jatuh keluar dari rahim
Alasan lain mengapa benang IUD tidak teraba oleh tangan Anda karena IUD lepas dengan sendirinya dan jatuh keluar dari rahim Anda.
Sebenarnya, ini hal yang sangat jarang terjadi, tapi biasanya terjadi pada tahun pertama pemasangan IUD.
Pada beberapa kasus tertentu, IUD tidak jatuh seluruhnya, jadi IUD tidak keluar dari vagina Anda.
Dengan begitu, meski IUD jatuh dan keluar dari rahim, bukan berarti IUD bisa keluar dari vagina dan Anda temukan di celana dalam atau di toilet.
Namun, hal ini mungkin juga terjadi. Maka itu, saat Anda melihat IUD pada celana dalam Anda atau jatuh hingga ke toilet, segera hubungi dokter untuk pemasangan ulang.
Lalu, apa yang harus dilakukan ketika benang IUD tidak teraba?
Pertama, Anda tidak perlu panik ketika benang IUD tidak teraba atau terasa. Serviks atau leher rahim Anda sebenarnya secara alami akan bergerak selama siklus menstruasi.
Ada beberapa cara pemeriksaan yang akan dipilih oleh dokter untuk memastikan posisi KB spiral di dalam rahim Anda saat benang IUD sudah tidak bisa teraba.
1. Menggunakan cytobrush
Salah satu cara yang digunakan dokter untuk mencari keberadaan benang IUD yang tidak teraba adalah menggunakan alat yang disebut dengan cytobrush.
Alat ini sebenarnya menyerupai sikat maskara, tapi dengan ukuran yang lebih panjang lagi. Tujuan menggunakan alat ini adalah untuk berusaha menggerakkan benang IUD yang mungkin kusut, atau tersangkut.
Cara ini merupakan salah satu cara mendasar yang biasanya berhasil dilakukan.
2. Menggunakan colposcope
Cara lain yang ditempuh dokter untuk memeriksa posisi benang IUD yang tidak teraba adalah menggunakan colposcope.
Alat ini adalah alat pembesar yang dapat membantu dokter melihat jelas ke dalam leher rahim Anda. Dengan begitu, dokter bisa melihat apakah benang IUD tersebut berada di dalam serviks atau tidak.
3. Menggunakan ultrasound
Jika metode pemeriksaan menggunakan cytobrush dan colposcope sudah dilakukan dan benang IUD masih belum teraba, dokter akan menggunakan ultrasound untuk memastikan keberadaan IUD, apakah masih berada di dalam rahim Anda.
Jika dokter tidak berhasil menemukan IUD melalui metode ini, tandanya IUD sudah jatuh seluruhnya dari tubuh Anda tanpa Anda sadari.
4. Melakukan X-ray
Untuk memastikan bahwa Anda IUD tidak membuat lubang pada rahim Anda dan keluar dari lubang tersebut, dokter harus melakukan X-ray.
Bagaimana cara cek posisi benang IUD?
Sebelum Anda cek benang IUD, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan terlebih dahulu. Pertama-tama, cuci tangan Anda hingga benar-benar bersih. Lalu, cari tempat yang nyaman untuk duduk atau berjongkok. Jika sudah, masukkan jari tengah Anda ke dalam vagina hingga Anda menyentuh ujung serviks atau leher rahim.
Rasakan ujung benang yang nantinya akan keluar dari serviks. Jika Anda bisa merasakan benangnya, posisi IUD di dalam rahim masih belum berubah. Hal tersebut menandakan bahwa IUD masih efektif bekerja mencegah kehamilan.
Salah satu hal yang perlu Anda ingat adalah hanya benang saja yang seharusnya bisa Anda sentuh saat cek benang IUD, bukan IUD-nya secara langsung. Anda harus segera menghubungi dokter Anda untuk membantu Anda membenarkan posisi dari IUD agar kembali seperti semula.
Efek samping IUD Spiral
Penggunaan KB IUD Spiral memiliki efek samping bagi penggunaannya dan pasangan (suami). Dikutip dari berbagai sumber, berikut efek sampingnya:
Efek samping IUD Spiral bagi wanita atau istri
- Perubahan siklus haid, seperti haid lebih lama atau lebih banyak
- Menyebabkan kram dan nyeri saat haid
- Muncul flek di luar siklus haid
- Berisiko menyebabkan keputihan
Efek samping IUD Spiral bagi suami
Satu-satunya efek samping IUD Spiral pada suami adalah mengganggu hubungan seksual. Biasanya, benang IUD yang disisakan di mulut rahim dapat mengganggu saat berhubungan seksual, Bunda.
Sebenarnya, tidak semua pria dapat merasakan benang IUD ini ya. Tapi, bila terganggu, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter.
"Tindakan yang dapat dilakukan adalah benang bisa dipendekkan atau dimasukkan ke dalam rahim," ujar Adila.
Tags: benang cara yang