Cara Mengukur Tubuh untuk Menjahit Baju - Panduan Praktis untuk Pekerjaan Jahit DIY
Rumus dan Pola Lengan Kemeja Pria
Jika garis bantu sudah dibuat, barulah lanjutkan dengan membuat pola lengan kemeja pria dengan berpedoman pada rumus pola lengan kemeja berikut ini:
- Titik A adalah titik puncak lengan
- A – B adalah titik puncak = ¼ lebar bahu – 1,5cm
- B – C = ½ lebar bahu – 1cm
- Lantas buatlah garis lurus A – C
- Garis A – C dibagi menjadi 3 bagian yakni A –F, F – G, dan G – E
- Lalu garis G – E dibagi menjadi 2 untuk mendapat titik H
- A – C = panjang lengan pendek
- C – J = ½ lingkaran lengan pendek atau (B – E) – 5cm
- A – D = panjang lengan – lebar manset
- D – K = lebar lengan
- Lebar manset 5cm hingga 6cm atau sesuai keinginan. Sedangkan belahan manset 10cm hingga 12cm.
Cara Membuat Pola Dasar Baju Wanita Dewasa
Kali ini kita akan menggunakan hasil pengukuran seorang model. Selain hasil pengukuran, siapkan pula penggaris lurus, penggaris pola lengkung 9 atau penggaris lengkung golok. Informasi tentang penggaris pola bisa dibaca pada artikel tentang penggaris pola . Jika perlengkapan jahit sudah disiapkan, pembuatan pola dasar bisa dimulai dengan berpedoman pada detil hasil pengukuran sebagai berikut.
- Lingkar Leher = 36 cm
- Lingkar Dada/ Lingkar Badan = 88 cm
- Lingkar pinggang = 60 cm
- Panjang Muka = 30 cm
- Lebar Muka = 31 cm
- Tinggi Dada = 14 cm
- Panjang Sisi = 17 cm
- Panjang Bahu = 12 cm
- Lebar Punggung = 33 cm
- Panjang Punggung = 36 cm
- Jarak Dada = 17 cm
Pola Bagian Depan
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dibuatlah pola bagian depan.
Pola Depan // Jarumjahit.com
Rumus Pola Bagian Depan
A – B = 1/6 Lingkar leher + 2 cm
B – C = Panjang Muka
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan + 1cm
A – A1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
A1 – A2 = Panjang bahu
A2 – A3 = turun 4 cm
B – B1 = 5 cm
B1 – B2 = ½ Lebar muka
C – C1 = ¼ Lingkar pinggang + 1 + 3 cm
C – C2 =1/10 Lingkar pinggang + 1 cm
C2 – CC3 = 3 cm
C1 – C4 = naik 1,5 cm
C4 – K = Panjang sisi
C – M = Tinggi dada
M – O = ½ Jarak dada
Pola Bagian Belakang
Selanjutnya, buatlah pola bagian belakang dengan menggunakan hasil pengukuran yang sama.
Pola Belakang // Jarumjahit.com
Rumus Pola Bagian Belakang
A – B = 1,5 – 2 cm
B – C = Panjang punggung
C – D = A – E = ¼ Lingkar badan – 1 cm
A – A 1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
Lembaran Kertas
Cara mengukur lingkar dada tanpa meteran selanjutnya bisa dengan menggunakan lembaran kertas. Kertas termasuk benda yang mudah kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi jika menggunakan kertas, pastikan ukuran panjangnya tetap dan mengetahui angka pastinya. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mulai mengukur lingkar dada untuk menentukan ukuran baju.
- Gunakan kertas yang memiliki panjang 21 cm.
- Posisikan kertas dibagian ketiak kanan.
- Pastikan bagian panjang kertas secara horizontal berada di posisi 3 cm di bawah salah satu ketiak.
- Kemudian tempelkan kertas secara horizontal hingga kembali pada titik awal pengukuran.
- Catat berapa kertas yang kamu gunakan untuk satu keliling lingkar dada.
- Misalnya kamu menggunakan empat kertas, 21 cm × 4 = 84 cm.
Meski mudah untuk kamu temukan, namun pastikan kamu meminta bantuan orang lain mengukurnya. Proses mengukur lingkar dada atau keliling tubuh akan lebih mudah dengan bantuan orang lain.
Selain kertas, kamu juga bisa menggunakan uang kertas nominal 50 ribu atau 100 ribu sesuai cara tersebut. Uang 50 ribu berukuran 149 mm × 65 mm, sedangkan uang 100 ribu memiliki ukuran 151 mm × 65 mm.
Meteran Jahit
Cara pertama adalah mengukur lingkar dada menggunakan meteran jahit. Alat ini sebenarnya bukan hanya dapat mengukur besarnya lingkar dada saja, tetapi juga bagian tubuh lainnya.
Tidak heran, jika penjahit wajib memiliki alat ini karena menjadi bagian terpenting ketika hendak menjahit baju. Bahkan, kamu juga perlu memiliki alat ini untuk dapat menentukan ukuran baju yang pas.
Ikuti cara mengukur lingkar dada pakai meteran jahit berikut:
- Pilih meteran jahit yang lebih fleksibel, bukan penggaris atau meteran yang kaku.
- Berdiri dengan santai, jangan membusungkan atau mengempiskan dada.
- Kemudian letakkan meteran jahit pada bagian dada, pilih bagian terlebar dari bagian dada. Bagian ini biasanya terletak tepat di bawah ketiak dan melintasi puting susu.
- Pastikan meteran jahit sejajar dengan lantai di sekeliling tubuh, jangan biarkan meteran miring atau melorot.
- Tarik meteran secara perlahan agar cukup ketat di sekitar dada, tapi jangan sampai terlalu ketat. Perlu kamu tahu bahwa meteran harus bersentuhan dengan kulit, tetapi tidak menekan kulit.
- Lihat angka pada meteran yang bertemu dengan ujungnya, ini adalah lingkar dada.
- Selesai, kamu sudah bisa mengetahui ukuran lingkar dada yang tepat untuk menentukan ukuran baju.
Namun ingat, penting untuk tetap rileks dan bernapas secara normal saat proses mengukur. Hal ini sangat penting untuk kamu perhatikan demi mendapatkan pengukuran yang akurat.
Bila perlu, tambahkan 4-6 cm dari hasil pengukuran agar baju pada bagian dada tidak terlalu ketat. Namun, jika ingin baju yang ketat, gunakan ukuran yang sesuai tanpa menambahkan angka lagi.
Jengkal Tangan
Cara mengukur lingkar dada untuk menentukan ukuran baju yang satu ini boleh kamu gunakan apabila sudah mentok. Saya biasanya menggunakan cara ini apabila sudah tidak ada alat bantu lain untuk mengukur lingkar dada.
Jika sulit, sebaiknya minta bantuan jengkal tangan orang lain. Lalu bagaimana cara mengetahui panjang lingkar dadamu? Biasanya sejengkal jari tangan sekitar 23 cm.
Jadi, kamu tinggal mengalikan dengan jumlah jengkal hasil pengukuran tadi. Misalnya dibutuhkan 4 jengkal, 4 × 23 cm = 92 cm, maka ukuran lingkar dadamu adalah 92 cm.
Hasil pengukuran menggunakan jengkal tangan bisa kamu gunakan sebagai patokan. Selain itu, kamu tidak perlu melebihkan ukurannya karena hasil pengukuran jengkal sudah melebihi ukuran meteran.
Kamu bisa menggunakan salah satu cara mengukur lingkar dada untuk menentukan ukuran baju tersebut. Pastikan untuk menggunakan cara yang mudah dengan alat yang kamu punya karena sama-sama memberikan hasil yang akurat.
Tags: jahit cara untuk baju