... 7 Contoh Design Thinking Kreatif untuk Kerajinan DIY: Inspirasi Jitu untuk Seni Jahit dan Rajut!

Karya Seni Dengan Pendekatan Design Thinking - Inspirasi Desain untuk Kerajinan Sulaman

Tahapan dalam Design Thinking

Dalam proses nya design thinking terdiri dari 5 tahapan yaitu Emphatize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Semua proses ini saling berkaitan atau berkesinambungan dalam penyelesaian masalah dan menciptakan solusi dari permasalahan.

Emphatize

Ditahap emphatize ini kita harus mengetahui dan memahami kebutuhan dari user serta tentang permasalahan yang akan kita selesaikan. Cara yang paling efektif untuk melakukan emphatize adalah dengan melakukan research berupa survei langsung kepada user, melakukan interview dengan user, group discussion, observasi lapangan, studi literatur, dll.

Define

Pada tahap ini kita berfokus kepada bagaimana kita mengelola pengetahuan dan masalah yang kita temukan pada pengguna kita (user). Dengan menganalisis pengetahuan dan masalah yang kita dapat akan menjadi suatu pernyataan masalah yang nantinya dapat membantu pada tahap selanjutnya yaitu Ideate.

Pernyataan masalah yang baik akan berfokus pada manusia/pengguna, serta pernyataan yang bersifat cukup luas dapat membantu memicu keragaman ide dan solusi. Perlu digaris bawahi juga pernyataan yang cukup luas tadi tetap harus bersifat cukup fokus juga agar dapat di eksekusi.

Ideate

Prototype

Saat tahap prototype kita akan ber-experiment menggunakan sebuah ide/solusi yang kita buat kepada pengguna dalam bentuk yang tangible bisa dalam bentuk digital ataupun fisik agar dapat di uji langsung kepada pengguna. Tujuan dari prototype ini adalah kita dapat menganalisa ide/solusi yang kita miliki secara tepat dan mudah. Contoh prototype yang tangible yaitu sketsa, paper prototyping, html prototyping, dll.

Pertimbangan Solusi/Strategi

Saat melakukan Design Thinking terhadap suatu masalah pastinya kita akan memikirkan suatu solusi atau strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan Ketika membangun sebuah solusi/strategi :

Desirability

Desirability atau kebutuhan customer adalah suatu hal yang kita perlu cari tau tentang apa yang menjadi kebutuhan customer dari masalah yang dia hadapi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Apakah solusi ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna?”

Viability

Viability adalah tujuan bisnis dari permasalahan yang ada.

“Apakah dana cukup untuk membayar pegawai?”

“Apakah dengan membuat aplikasi saya dapat merilis produk saya segera?”

Feasibility

Feasibility adalah teknologi yang memungkinkan. Dalam kata lain semisal kita memiliki solusi A untuk sebuah masalah, teknologi apa yang cocok digunakan untuk mendukung solusi A dalam menyelesaikan masalah yang ada.

“Jika saya membuat aplikasi apa saja yang saya butuhkan? Apakah dengan komponen yang ada ini dapat menunjang saya?”

Jika kita sudah bisa paham desirability, viability, dan feasibility dari suatu masalah, atau dengan kata lain kita sudah bisa menemukan titik tengah dari ketiga komponen besar ini yang biasa disebut dengan sweet spot.

Apa itu design thinking?

Di internet, kamu akan menemui banyak definisi mengenai design thinking. Menurut “Interaction Design Foundation” misalnya, design thinking disebut sebagai proses yang dilakukan secara berulang untuk memahami pengguna, menantang asumsi, mendefnisikan ulang permasalahan, serta menciptakan solusi.

Sedangkan “Career Foundry” mengatakan, design thinking adalah sebuah ideologi maupun proses untuk memecahkan masalah kompleks yang menitikberatkan kepentingan pengguna. Sederhananya, design thinking merupakan pendekatan atau metode pemecahan masalah baik secara kognitif, kreatif, maupun praktis untuk menjawab kebutuhan manusia sebagai pengguna.

Meski memiliki banyak arti, ada empat karakteristik yang akan selalu kamu temui dalam design thinking.

Berbasis solusi atau people-centered

Kepentingan manusia sebagai pengguna adalah fokus paling utama dalam metode design thinking. Makanya, design thinking berperan mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi manusia dan menjawab masalah tersebut dengan solusi yang berguna dan efektif bagi mereka.

Dengan kata lain, design thinking sangat mengandalkan solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut. Pendekatan semacan ini akan menuntut menuntut seseorang untuk memunculkan sesuatu yang konstruktif demi mengatasi sebuah masalah.

Pemikiran berbasis solusi disimpulkan dalam penelitian Bryan Lawson, Profesor Arsitektur di Universitas Sheffield yang membandingkan proses pemecahan masalah oleh kelompok ilmuan VS kelompok desainer.

Lawson mengatakan, kelompok ilmuwan cenderung mengidentifikasi masalah (problem-based), sementara kelompok desainer lebih mengutakaman solusi masalah (solution-based). Jadi, solution-based dilakukan secara eksperimental demi menemukan solusi yang tepat.

Hands-on

Salah satu tahapan yang dilakukan dalam design thinking adalah prototype menuangkan ide menjadi produk nyata. Tahap ini memungkinkan pengujian langsung dari tim desain terhadap produk setengah jadi.

Perusahaan yang Menerapkan Design Thinking

Google

Dalam membuat sebuah produk, Google selalu menerapkan tiga prinsip di dalam prosesnya: empati, brainstorming , dan eksperimen. Google mencontohkan produk Loon sebagai langkah inisiatif atas empati terhadap daerah-daerah yang tidak terpapar koneksi internet.

Loon adalah sebuah proyek untuk memperluas koneksi internet pada daerah-daerah yang sulit mendapatkannya, baik karena geografis ataupun biaya. Bentuknya serupa dengan balon udara, maka ia pun juga dikenal sebagai balon internet Google.

Loon berhasil mengembangkan solusi yang terbatas, yakni dari mulanya memasang lebih banyak kabel fiber untuk koneksi internet menjadi membuatnya terbang di angkasa. Prototipenya diuji coba sekitar tahun 2013 sampai 2020.

Tokopedia

Poin-poin dalam design thinking juga diterapkan oleh Tokopedia . Misalnya, pembuatan “fitur promo” berangkat dari harapan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan di rumah yang terjangkau dan juga efisien.

Itu merupakan salah satu contoh dari bentuk empati. Selain itu, Tokopedia juga menerapkan tahapan-tahapan design thinking lainnya ketika membuat sebuah produk.

Apple

Steve Jobs sebagai salah satu pemeran penting dari Apple mengaplikasikan design thinking pada penciptaan produknya, yang otentik sampai sekarang. Misalnya, iMac dibuat dengan kualitas suara serta layar yang sangat jernih.

Tidak hanya mengedepankan desain yang estetik, Apple juga mengutamakan kenyamanan dalam pengalaman pengguna ketika memakai produknya. Jika kamu sadar, hal itulah yang membuat produk-produk Apple selalu dinanti-nantikan. Belum lagi loyalitas penggunanya yang tidak main-main.


Tags: kerajinan contoh

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia