Kreativitas Terbarukan - Inspirasi Kerajinan Jarum dari Limbah Organik dan Anorganik
Mengenal Limbah Keras
Limbah keras berwujud padat yang tidak mudah berubah bentuk, bersifat kering, sulit terurai secara alami, dan cenderung sulit untuk diolah. Secara jumlah limbah padat termasuk kedalam limbah terbesar yang dihasilkan dari berbagai sumber seperti industri, rumah tangga, dan kawasan komersial. Limbah Keras terbagi menjadi dua jenis, yaitu organik dan anorganik.
Limbah keras organik merupakan yang memiliki ciri atau sifat yang mudah terurai oleh mikroorganisme. Kandungan organik yaitu bahan biologis yang terdapat unsur karbon (C) dalam bentuk karbohidrat. Rantai senyawanya tidak sekompleks anorganik dan tidak berbahaya bagi lingkungan.
Meskipun tidak berbahaya, volume yang tidak terkendali dari limbah ini dapat memicu bencana alam seperti banjir, perubahan iklim, dan lain-lain. Oleh karena itu, konsep mengurangi jumlah melalui prinsip reduce, reuse, dan recycle tetap harus dilakukan.
Umumnya, organik berasal dari aktivitas makhluk hidup di kawasan rumah tangga, perhutanan, pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri makanan. Contohnya yaitu:
Limbah Makanan
Limbah Pertanian dan Perkebunan
Pada umunya limbah pertanian berasal dari hasil pembajakan seperti jerami atau sekam padi, sedangkan limbah perkebunan seperti ranting pohon, tempurung kelapa, dan bonggol jagung. Salah satu pemanfaatan yang bisa dilakukan untuk limbah-limbah keras organik tersebut adalah biogas.

Teknik Pengolahan Limbah Keras
Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk kerajinan. Hanya saja, diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu proses pengolahannya.
Demikian juga limbah keras anorganik turut membutuhkan suatu teknologi khusus untuk mengolahnya hingga dapat dimanfaatkan ulang, seperti teknologi pemanasan, pembakaran, dan penghancuran untuk memproses ulang limbah anorganik tersebut.
Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi.
Pada dasarnya pengolahan limbah masih berkaitan dengan prinsip 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Di sisi lain, terdapat pula prinsip 5R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Disposal.
1. Reduce
Prinsip reduce atau pengurangan dilakukan dengan cara mengurangi produksi limbah. Hal itu dapat dimulai dengan cara sederhana seperti dengan membawa kantung belanja sendiri.
2. Reuse
Prinsip reuse dilakukan dengan cara memanfaatkan kembali material yang aman untuk digunakan, salah satunya dengan cara membuat kerajinan tangan atau proses upcycle.
3. Recycle
Prinsip recycle dilakukan dengan cara mendaur ulang limbah, dilakukan dengan meleburkan, mencacah, hingga melelehkannya untuk dibentuk kembali menjadi produk baru yang dapat digunakan ulang.
4. Recovery
Selanjutnya, recovery dilakukan dengan cara menghasilkan energi atau material baru dari hasil proses sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang tersebut (residu).
5. Disposal/Pembuangan
Limbah produk sisa dari proses recovery yang umumnya berupa abu atau material sisa lainnya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk diolah dan diproses ulang agar tidak merusak lingkungan.

Jenis-Jenis Limbah Anorganik
Sama halnya dengan limbah organik, dimana limbah anorganik juga dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut!
1. Limbah Anorganik Cair
Limbah anorganik cair merupakan jenis limbah yang sangat berbahaya, hal ini dikarenakan limbah tersebut berasal dari pabrik atau perusahaan produksi. Pada umumnya pabrik akan mengarahkan limbah ini pada sungai.
Maka dari itu tempat yang ada disekitar sungai akan tercemar dan menyebabkan makhluk yang hidup di sungai perlahan-lahan punah. Sebenarnya penghasil limbah anorganik cair ini bukan hanya dari pabrik saja, melainkan juga berasal dari rumah tangga. Baik itu sisa deterjen, sabun cuci dan bahan kimia yang lainnya.
2. Limbah Anorganik Gas
Limbah anorganik gas merupakan salah satu jenis limbah yang berasal dari cerobong asap dari pabrik. Dimana limbah ini juga sangat berbahaya bagi pernafasan, bukan hanya itu saja, limbah asap juga bisa menyebabkan bumi menjadi panas dan polusi yang akan terus bertambah.
3. Limbah Anorganik Padat
Jenis limbah anorganik yang terakhir adalah limbah anorganik padat, dimana limbah ini mempunyai tekstur yang keras dan padat. Limbah anorganik padat ini bisa berupa aluminum, besi, botol plastik, botol kaca dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tags: kerajinan contoh limbah keras organik