... 7 Daerah Penghasil Ukiran Kayu Terbaik untuk Inspirasi Kerajinan DIY

Seni Ukir Kayu - Eksplorasi Daerah Penghasil dan Inspirasi DIY

Sejarah Kayu Jati Indonesia

Kayu Jati (bahasa ilmiah Tectona Grandis) merupakan kayu yang dihasilkan dari pohon jati yang merupakan salah satu pohon dengan kualitas terbaik yang dimiliki Indonesia. Dengan batangnya yang besar, lurus, dan memiliki daun yang lebar, pohon jati mampu tumbuh hingga ketinggian 30-40 meter.

Kayu jati di daerah jawa sudah dimanfaatkan sejak zaman Kerajaan Majapaihit untuk membangun rumah dan alat pertanian.

Masyarakat setempat menggunakan kayu jati sebagai bahan baku utama pembuatan rumah sampai akhir masa Perang Duni Ke-2. Sejak saat itu, masyarakat baru menggunakan ‘kayu tahunan’ untuk membuat rumah, yakni kayu yang hanya bisa digunakan beberapa tahun saja untuk membuat rumah.

VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie, Kompeni Hindia Timur Belanda) sangat tertarik dengan “emas hijau” ini, sampai-sampai mendirikan loji pertama mereka di Indonesia, tepatnya di daerah Jepara, Jawa Tengah pada tahun 1651.

VOC juga mengusahakan izin berdagang jati di daerah Jepara, Semarang, dan Surabaya. Ini semua mereka lakukan karena mereka menganggap bahwa perdagangan kayu jati akan lebih menguntungkan jika dibanding berdagang rempah-rempah yang pada waktu itu sedang naik daun.

Pada pertengahan abad ke-18, VOC sudah bisa menebang pohon jati dengan lebih modern. Sebagai imbalannya, VOC memberikan bantuan militer kepada Kerajaan Mataram pada awal abad ke-19, VOC juga diberi kewenangan untuk menebang hutan jati yang lebih luas.

VOC kemudian mewajibkan kepada para pejabat-pejabat daerah (pribumi) untuk menyerahkan seluruh kayu jati hasil tebangan kepada VOC dalam jumlah yang cukup besar. Dengan sistem blandong, para pejabat membebankan penebangan kepada rakyat yang tinggal di sekitar hutan. Sebagai imbalannya, warga dibebaskan membayar pajak apapun. Jadi, sistem blandong merupakan sistem kerja paksa kepada rakyat kecil.

Ciri-ciri Kayu Jati Asli

Sebelum Anda membeli kayu jati, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu kualitas kayu jati yang akan Anda dibeli, sehingga Anda bisa mendapatkan kayu berkualitas dan bisa negosiasi harga sesuai dengan kualitas kayu. Berikut beberapa indikator untuk mengetahui kualitas kayu jati :

1. Kesuburan tanah

Kenali dari mana pohon jati tersebut tumbuh . Pohon jati yang tumbuh di daerah yang subur dengan jumlah curah hujan yang cukup tinggi akan membuat pohon tumbuh dengan cepat.

Pertumbuhan pohon yang cepat ini malah akan membuat kualitas kayu menjadi kurang bagus, karena pori-pori kayu jati akan membesar sehingga mengurangi kekuatan dari kayu. Kayu jenis ini banyak tumbuh di daerah Jawa Barat.

Berbeda dengan kayu yang tumbuh di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada umumnya daerah ini memiliki curah hujan yang cukup jarang, sehingga membuat pohon jati tumbuh agak lama. Pertumbuhan kayu jati yang lama akan membuat kayu jati memiliki pori-pori yang rapat dan membuat kayu menjadi lebih kuat.

2. Pegunungan

Pohon yang tumbuh daerah pegunungan cenderung lebih bagus untuk pertumbuhan pohon jati, karena di daerah pegunungan tidak terlalu banyak air dan jauh dari aktivitas warga yang dapat mengganggu pertumbuhan pohon jati.

3. Umur pohon

Semakin lama umur pohon, maka akan semakin bagus kualitas kayu yang didapatkan. Kayu dari daerah Blora umumnya membutuhkan waktu 25 tahun untuk sampai benar-benar bisa diolah menjadi bahan bangunan maupun furniture. Sedangkan untuk pohon dari daerah Jawa Barat cenderung membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk mendapatkan bentuk yang ideal.

Cari Informasi pendidikan yang bermanfaat? kunjungi aja https://edukasi.me/

Kayu Jati

Bentuk Ornamen Nusantara dan Makna Ornamen Nusantara

1. Gunungan

Gunungan adalah simbol seluruh jagat raya, yang pusatnya adalah simbol keagungan dan keesaan.

Orang jawa sekali memasang motif gunungan dirumah sebagai harapan akan adanya ketentraman dan perlindungan dalam rumah.

Ornamen nusantara, gunungan bisa juga diartikan gerbang atau pintu surga, karena biasanya gambar dalam gunungan ada gerbang besar yang bisa diartikan awal dan akhir.

2. Wajikan

Wajikan berasal dari kata wajik yaitu sejenis makanan yang berasal dari ketan yang dicampur dengan gula kelapa.

3. Lung-Lungan

Kata “lung” memiliki makna batang tumbuhan yang masih muda. simbol ini berupa tangkai, buah, bunga dan daun.

Jenis tumbuhan yang sering digunakan ialah tumbuhan teratai, melati, kliwuh, beringin buah keben dan lain-lain.

Simbol ini dipercaya melambangkan kesuburan sebagai sumber penghidupan di muka bumi.

4. Patran

Patran seperti bentuk daun yang disusun berderet-deret, biasanya patran diletakan pada bangunan yang sempit dan panjang.

5. Banyu Tetes

Salah satu ornamen ini bisa di tempatkan bersamaan dengan patran. Ornamen nusantara ini menggambarkan tetesan air hujan dari pinggiran atap yang berkilau memantulkan cahaya matahari.

Daerah Penghasil Kayu Jati Terbesar di Indonesia

Daerah penghasil kayu jati – Sejak zaman dahulu, kayu jati memang banyak mendapat perhatian dikancah nasional dan Internasional. Bahkan, Belanda yang kala itu menjajah Indonesia, sampai-sampai membentuk loji pertama mereka di Jepara, Jawa Tengah. Loji ini mereka bentuk untuk mengangkut kayu-kayu jati dari Indonesia ke negara mereka, yang pada akhirnya mereka (Belanda) menjadi negara produsen kapal berkelas dunia.

Sebelum kita membahan daerah-daerah penghasil kayu jati, ada baiknya Anda tahu terlebih dahulu sejarah kayu jati di Indonesia, supaya kita sebagai putra bangsa bisa memaksimalkan potensi “emas hijau” yang kita miliki dan mensejahterakan masyarakat Indonesia.

Paling Terkenal Ukiran Jepara

Motif Jepara juga dikenal dengan istilah "Jumbai," yang ditandai oleh daun yang membuka layaknya kipas dengan ujungnya yang meruncing. Motif ini seringkali dihiasi dengan tiga atau empat biji yang tumbuh dari pangkal daunnya. Satu ciri khas yang tak terbantahkan adalah kemampuan tangkai relung dalam memutar dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi ruang dan menambah keindahan karya seni tersebut. Ciri-ciri khas inilah yang menjadi identitas kuat dari ukiran Jepara.

Daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran adalah Jepara, mereka bisa menampilkan sifat akomodatif yang mampu menjaga keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Keseimbangan ini menjadi prinsip penting karena masyarakat Jawa cenderung sangat menjunjung tinggi konsep keselarasan dalam hidup mereka. Ukiran di daerah pesisir, sebagai contoh, dapat terlihat lebih terbuka dan menyiratkan kepribadian yang berbeda.

Sejalan dengan keindahannya, kualitas produk ukiran Jepara sudah mendunia. Mereka menggunakan material bermutu tinggi, seperti kayu jati dan jenis kayu-kayu lain yang terbukti kualitasnya. Kayu jati, bahan utama dalam ukiran Jepara, memiliki daya tahan luar biasa, dapat bertahan selama lebih dari 20 tahun.

Jepara disebut sebagai daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran, karena hasilnya memiliki tekstur halus dan memiliki serat yang tajam. Harga mebel Jepara relatif lebih tinggi, namun dengan kualitas tinggi dan nilai seni yang tinggi, harganya sebanding.

Salah satu tantangan terbesar dalam produk ukiran kayu adalah ketahanannya terhadap air dan serangan rayap atau ngengat. Namun, kualitas terbaik ukiran Jepara dibuktikan oleh kandungan minyak alami dalam kayu jati, yang membuat produk mereka tahan air dan tahan terhadap serangan rayap.


Tags: kayu ukiran hasil

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia