Menilai Proses dalam Wirausaha Kerajinan - Kunci Sukses dalam Seni Menjahit dan DIY
Tahapan Melakukan Analisis Peluang Usaha Anda Sendiri
Langkah pertama: Identifikasi peluang potensial
Langkah pertama adalah menentukan semua peluang potensial yang ingin Anda lihat. Usaha apa yang ingin Anda bangun atau perluas? Pelanggan seperti apa yang ingin Anda tarik? Apakah Anda ingin mengakuisisi bisnis lain atau bermitra dengan bisnis lain? Apakah peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini menciptakan peluang potensial?
Mengetahui apakah Anda ingin melakukan pivot, memperluas, menciptakan, berinvestasi, atau memposisikan ulang yang Anda tawarkan akan membantu menginformasikan langkah selanjutnya dalam riset pasar Anda.
Langkah kedua: Pahami target pelanggan Anda
Dalam banyak cara, calon pelanggan memberikan insight terbaik untuk usaha yang akan Anda bangun. Apakah produk tersebut memenuhi kebutuhan mereka? apakah pelanggan memiliki daya beli untuk membuat ide Anda menguntungkan? bagaimana mereka membuat keputusan pembelian?
Pada langkah kedua dari analisis, Anda harus berusaha untuk memahami secara mendalam calon pelanggan Anda dan apa yang mereka butuhkan.
Untuk mendapatkan informasi ini, Anda dapat melakukan:
- Wawancara pelanggan
- Survei
- Informasi demografis
- Membuat map journey pelanggan
Langkah ketiga: Meneliti persaingan
Pada tahap ini, Anda perlu memahami siapa saja pemain yang ada di pasar saat ini. Riset pesaing membantu Anda untuk memahami seberapa besar pasar yang ada dan bagaimana produk yang ada diposisikan di pasar.
Anda juga akan melihat seberapa ramai pasar saat ini. Analisis kompetitif memeriksa siapa saja pemain utama, sehingga Anda dapat mengembangkan rencana untuk bersaing dengan mereka begitu Anda memasuki pasar.
Ajukan pertanyaan seperti:
- Apa proposisi nilainya?
- Apa perbedaan penawaran produk mereka dengan apa yang kita tawarkan ke pasar?
- Siapa mitra mereka?
- Apa yang dikatakan oleh ulasan tentang produk dan layanan yang mereka tawarkan?
- Apa yang dikatakan orang di media sosial?
- Kesenjangan apa yang bisa kita isi?
- Seberapa besar kemungkinan pesaing baru juga memasuki pasar?

Perencanaan Administrasi Usaha
Apakah kalian pernah melakukan bisnis atau usaha? Apabila pernah, bagaimana
cara menyiapkan administrasi untuk usaha tersebut? Apabila kalian ingin membuka
usaha, kalian harus menyiapkan semua aspek administrasi yang berkaitan dengan
usaha tersebut. Materi berikut ini akan membahas tentang perencanaan administrasi usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.
Menurut pendapat Prof. Dr. S. Prajudi Atmosudirjo, S.H., administrasi adalah
proses dan tata cara kerja yang terdapat pada setiap usaha, baik usaha kenegaraan
maupun swasta, usaha sipil maupun militer, atau usaha besar maupun kecil.
Pencatatan semua kegiatan usaha yang diperlukan bagi kelancaran dan pengelolaan perusahaan merupakan tugas administrasi. Tugas tersebut meliputi pencatatan data-data transaksi bisnis, keuangan, produksi, persediaan produksi, dan lain-lain. Adapun maksud dan tujuan dari adanya administrasi adalah agar wirausahawan dapat:
- Memonitor kegiatan administrasi perusahaannya,
- Mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian perusahaannya,
- Menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian
perusahaannya, dan
- Mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi perusahaannya.
Perencanaan administrasi usaha kerajinan pada dasarnya terdiri dari perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi keuangan, dan pajak pribadi serta pajak usaha.
Perizinan Usaha
Di Indonesia, pendirian usaha diatur oleh Undang-Undang, yaitu melalui Peraturan Daerah dan Peraturan dari Departemen Perdagangan serta Departemen atau Instansi yang terkait dengan bidang usaha yang dijalankan.
Surat-surat harus yang disiapkan ketika akan membuka usaha sebagai berikut.
1) Surat Izin Gangguan (HO) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Peluang (Opportunities)
1. Pertumbuhan pasar yang potensial: Pasar produk atau layanan sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan.
2. Perubahan kebijakan pemerintah yang menguntungkan: Perubahan kebijakan pemerintah dapat menciptakan peluang baru dalam bisnis.
3. Kebutuhan konsumen baru: Munculnya kebutuhan konsumen baru yang dapat dipenuhi oleh produk atau layanan organisasi.
4. Ekspansi ke pasar global: Organisasi dapat mempertimbangkan ekspansi ke pasar internasional untuk memperluas pangsa pasar.
5. Aliansi strategis dengan perusahaan lain: Organisasi dapat menjalin kemitraan atau aliansi dengan perusahaan lain untuk mencapai tujuan bersama.
6. Perkembangan teknologi baru: Perkembangan teknologi baru dapat menciptakan peluang dalam mengembangkan produk atau layanan baru.
7. Perubahan tren industri: Perubahan tren industri dapat menciptakan peluang baru dalam bisnis.
8. Permintaan khusus dari pasar tertentu: Terdapat permintaan khusus dari pasar tertentu yang dapat dipenuhi oleh organisasi.
9. Peluang bisnis melalui e-commerce: Peluang bisnis melalui platform e-commerce yang dapat mencapai basis pelanggan yang lebih luas.
10. Kenaikan pengeluaran konsumen: Kenaikan pengeluaran konsumen dapat meningkatkan permintaan terhadap produk atau layanan organisasi.
11. Perubahan demografis yang menguntungkan: Perubahan demografis dapat menciptakan peluang baru dalam menargetkan segmen pasar yang berbeda.
12. Permintaan pasar yang belum terpenuhi: Terdapat permintaan pasar yang belum terpenuhi yang dapat dipenuhi oleh organisasi.
13. Terobosan teknologi: Terobosan teknologi baru dalam industri yang dapat menciptakan peluang baru dalam bisnis.
14. Perubahan kebutuhan konsumen: Perubahan kebutuhan konsumen dapat menciptakan peluang baru untuk mengembangkan produk atau layanan baru.
15. Keinginan pelanggan untuk membayar lebih untuk kualitas lebih baik: Pelanggan lebih berminat membayar lebih untuk produk atau layanan berkualitas tinggi.
Ancaman (Threats)
1. Persaingan yang ketat: persaingan yang kuat dari pesaing yang sudah ada dalam pasar.
2. Perubahan tren pasar atau kebutuhan konsumen: adanya perubahan tren atau kebutuhan konsumen yang dapat mengurangi minat terhadap produk atau layanan.
3. Kemunculan pesaing baru: munculnya pesaing baru dalam pasar yang dapat mengurangi pangsa pasar perusahaan.
4. Fluktuasi harga bahan baku: fluktuasi harga bahan baku yang dapat meningkatkan biaya produksi.
5. Perubahan teknologi: perubahan teknologi yang dapat menggeser produk atau layanan yang sudah ada.
6. Peraturan pemerintah yang ketat: peraturan atau kebijakan pemerintah yang ketat yang mempengaruhi aktivitas bisnis.
7. Hambatan masuk pasar yang tinggi: kesulitan dalam memasuki pasar baru karena hambatan seperti regulasi atau persaingan yang kuat.
8. Krisis ekonomi: terkena dampak negatif dari kondisi ekonomi yang melemah.
9. Ketidakpastian politik: ketidakstabilan politik yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.
10. Perubahan kebijakan perdagangan internasional: perubahan dalam kebijakan perdagangan internasional yang dapat mempengaruhi akses ke pasar ekspor atau impor.
11. Menurunnya daya beli konsumen: penurunan pendapatan masyarakat yang dapat mengurangi pembelian produk atau layanan.
12. Kekurangan sumber daya alam: terbatasnya sumber daya alam yang dapat digunakan dalam bisnis.
13. Perubahan preferensi konsumen: perubahan preferensi atau kebutuhan konsumen yang dapat mengurangi minat terhadap produk atau layanan.
14. Kecurangan atau pencurian data: risiko terhadap kebocoran atau penggunaan data yang tidak sah.
15. Krisis iklim atau bencana alam: terkena dampak negatif dari krisis iklim atau bencana alam yang dapat mengganggu operasional bisnis.
16. Krisis reputasi: adanya berita negatif atau kontroversi yang dapat mengurangi kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.
18. Perkembangan industri pesaing: perkembangan dalam industri pesaing yang dapat mengancam pangsa pasar perusahaan.
Tags: kerajinan luka proses usaha