... Pentingnya Faktor Ergonomis dalam Kerajinan Tangan: Tips untuk DIY dan Sulam Aman

Faktor Ergonomis dalam Kerajinan Tangan dan DIY

Desain Ragam Hias

Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di antaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu. Desain ragam hias dapat dikelompokkan dalam jenis pola sebagai berikut.

  1. Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
  2. Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap bagian merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang masih bersifat satu-kesatuan.
  3. Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.

Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap. Proses penataan ragam hias secara garis besar dapat dikelompokkan dalam proses sebagai berikut:

  1. Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal, disusun dalam posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama. Proses tersebut sangat mudah dijumpai dalam ragam hias geometris sebagai desain tepi maupun dalam susunan diagonal dan sudut.
  2. Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan motif saling bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar. Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya menggunakan proses pengulangan yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses pengulangan ragam hias, baik yang sejajar maupun yang berpotongan, selain disusun secara simetris sering pula digunakan secara asimetris, bahkan bersifat acak.
BACA: Alasan Wirausaha Selalu Mengevaluasi Strategi Usahanya

Prinsip Kerajinan Bahan Keras

Setiap bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan memiliki keunikannya masing-masing. Oleh karenanya, seorang pengrajin juga harus memiliki kepiawaian dan pengetahuan dalam mengolah bahan yang berbeda. Pengetahuan yang mendasar terkait dengan proses pengolahan dan penciptaan kerajinan inilah yang disebut sebagai prinsip kerajinan bahan keras.

Dalam prinsipnya terbagi menjadi dua prinsip yaitu keunikan bahan kerajinan dan keragaman muatan nilai dalam produk kerajinan. Agar lebih jelas mengenai maksud dari kedua prinsip tersebut, berikut ini kamu bisa menyimak penjelasan lengkapnya.

1. Keunikan Bahan Kerajinan

Keunikan bahan kerajinan menjadi prinsip kerajinan bahan keras yang utama. Prinsip satu ini harus diperhatikan dengan baik mengingat ini akan memengaruhi proses dari pembuatan kerajinan. Seperti yang kamu ketahui, bahan yang bisa digunakan untuk membuatnya bisa berupa bahan alam, bahan buatan, hingga bahan limbah.

Setiap bahan tersebut memiliki karakteristiknya sendiri. Bahkan, bahan limbah yang terkesan tidak berguna pun jika diolah dengan baik akan menghasilkan kerajinan yang menarik dan bernilai jual. Begitu juga dengan bahan alam dan bahan buatan bisa mendorong nilai jual yang tinggi jika dibuat dengan teknik yang tepat.

Oleh karena prinsip kerajinan bahan keras ini, seorang pengrajin secara tidak langsung dituntut untuk mengetahui dan mengenal karakterisitik bahan kerajinan dengan baik. Dengan begitu, pengrajin bisa menyesuaikan teknik apa yang sesuai untuk pembuatan kerajinan. Begitu juga dengan konsep ide apa yang bisa dieksekusi dalam pembuatan kerajinan tersebut.

2. Keragaman Muatan Nilai

Prinsip yang kedua adalah keragaman muatan nilai dalam produk kerajinan. Berbagai produk kerajinan yang ada sekarang ini berasal dari buah pemikiran seorang pengrajin. Para pengrajin dalam pembuatan karya juga turut menyelipkan seperangkat nilai-nilai atau pesan yang ingin disampaikan lewat karyanya tersebut.

Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, dan rotan.

Bahan keras buatan adalah bahan – bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat barang – barang kerajinan seperti berbagai jenis logam dan fiberglass. Kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.

Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras.

Kerajinan logam

Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.

Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.

Kerajinan kayu

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.

Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.

Unsur Ergonomis

Ada lima unsur ergonomi: keamanan, kenyamanan, kemudahan penggunaan, produktivitas/kinerja, dan estetika.

1. Keselamatan

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomi dalam konteks keselamatan kerja, muncullah gagasan tentang keselamatan yang berfokus pada aspek ergonomis. Keselamatan ergonomis memastikan bahwa produk, metode, serta lingkungan yang digunakan oleh para pekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan kemampuan individu mereka.

2. Kenyamanan

Sangatlah penting bahwa produk-produk seperti perabot dirancang dengan mempertimbangkan aspek ergonomi. Perabot harus memberikan kenyamanan kepada pengguna, contohnya kursi yang dapat menopang punggung pengguna dan ketinggian kursi yang disesuaikan dengan tinggi kaki pengguna agar kaki dapat menyentuh lantai.

Dalam hal pencahayaan di meja kerja, beberapa lampu kerja bisa jadi sangat terang dibandingkan dengan cahaya sekitarnya, yang dapat menyebabkan silau dan rasa tidak nyaman bagi pengguna.

Prinsip-prinsip ergonomi dapat memperbaiki situasi ini berdasarkan prinsip-prinsip yang berkebalikan.

3. Kemudahan Penggunaan

Saat duduk di kursi yang dirancang secara ergonomis dan bekerja dengan komputer, penting untuk menyesuaikan ketinggian kursi. Menempatkan monitor komputer pada tingkat yang tidak memberikan beban berlebih pada mata atau tangan juga sangat penting.

Ideally, bagian atas layar sebaiknya berada tepat di bawah tinggi mata. Dengan posisi duduk yang tegap, penempatan ini akan meringankan tekanan pada leher, bahu, dan mata Anda.

4. Produktivitas / Kinerja

Ergonomi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja. Dapur seringkali menjadi ruangan yang paling sering digunakan di setiap rumah. Sebuah dapur yang efisien umumnya menjadi kunci utama untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

5. Estetika

Estetika berkaitan dengan persepsi indera dan tanggapan terhadap suatu objek. Jika sesuatu memiliki keindahan secara estetis, hal itu akan ‘memikat’ dan membuat Anda menyukainya.

Manfaat Ergonomis

Ergonomi memegang peranan vital dalam menjamin kesehatan serta keamanan pekerja dan juga berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi keseluruhan perusahaan. Berdasarkan buku tentang Ergonomi dalam Perancangan, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi dan keuntungan dari ergonomi:

1. Meningkatkan Efisiensi Produksi

Ketika para pekerja merasa nyaman dan efisien dalam menjalankan tugas mereka, mereka akan bekerja dengan lebih cepat dan efektif. Dengan mengoptimalkan desain tempat kerja dan peralatan kerja, ergonomi dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Dengan demikian, kualitas kerja akan meningkat dan pergantian pegawai akan relatif lebih rendah. Hal ini akan membantu perusahaan menjadi lebih efisien dalam meningkatkan keuntungan.

2. Mengurangi Risiko Kecelakaan

Lingkungan kerja yang dirancang secara ergonomis akan lebih menjamin keselamatan para pekerja. Dengan mengurangi risiko cedera, perusahaan dapat mengurangi biaya perawatan medis, klaim asuransi, dan potensi sanksi jika terjadi kecelakaan di tempat kerja.

3. Mempermudah Perencanaan

Dengan mempertimbangkan kebutuhan para pekerja, ergonomi dapat membantu merancang lingkungan kerja yang lebih efisien dan memaksimalkan penggunaan ruang yang ada. Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat biaya operasional sekaligus meningkatkan efisiensi.


Tags: kerajinan faktor ergonomis

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia