Pengaruh yang Mempengaruhi Karakteristik Kerajinan Daerah
Rumah Adat Aceh: Sejarah, Ciri Khas, Struktur Bangunan, dan Fungsi
Ciri khas, fungsi, serta struktur bangunan rumah adat Aceh atau rumoh aceh dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat Aceh itu sendiri.
tirto.id - Provinsi Aceh memiiki rumah adat yang bernama rumoh aceh. Rumah tradisional masyarakat Aceh ini memiliki ciri dan struktur bangunan yang khas. Seperti sebagian besar rumah adat yang ada di Tanah Air, rumoh aceh memiliki fungsi khusus sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat.
Rumah adat sendiri merupakan rumah dari penduduk asli suatu daerah. Berdasarkan e-modul"Keberagaman di Sekitarku" rumah adat yang ada di Indonesia adalah hasil dari pemanfaatan peralatan dan teknologi masyarakat setempat.
Selain dibedakan dari jenis pemanfaatan teknologi, perbedaan ciri khas rumah adat juga dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah. Rumah adat di daerah pesisir tentunya memiliki bentuk yang berbeda dengan rumah adat di daerah gunung.
Begitupula dengan rumoh aceh. Ciri khas, fungsi, serta struktur bangunan rumoh aceh dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat Aceh itu sendiri.

Ciri Khas dari Struktur Bangunan Rumoh Aceh
Ciri khas utama dari rumoh aceh adalah struktur bangunannya yang berbentuk panggung dan memanjang. Menurut Herman, bentuk panggung rumoh aceh berfungsi sebagai pelindung penghuni rumah dari ancaman hewan buas dan bencana banjir.
Jumlah tiang yang ada pada rumoh aceh juga menandakan banyaknya ruangan di dalam rumah. Menurut Kiki Ratnaning Arimbi dalam "Berselancar ke 34 Rumah Adat Indonesia Yuk!" rumoh aceh dengan 16 tiang biasanya terdiri dari 3 ruangan. Sementara, rumoh aceh dengan jumlah tiang yang lebih banyak, yaitu 18, 22, dan 24 biasanya memiliki lebih dari 5 ruangan.
Selain tiang, ciri khas lainnya yang tampak dari rumoh aceh adalah ukuran pintu masuknya. Ukuran pintu masuk rumoh aceh hanya berukuran 120 hingga 150 cm, cukup kecil untuk tinggi rata-rata orang dewasa.
Pintu rumoh aceh sengaja didesain rendah agar orang yang masuk ke dalam rumah harus menunduk. Ini sebagai bentuk penghormatan pada tuan rumah, baik ia kaya, miskin, tua ataupun muda. Filosofi menunduk ini menurut dijelaskan oleh Arimbi cocok dengan kepribadian masyarakat Aceh yang tidak suka menyombongkan diri.
Rumoh aceh sendiri juga memiliki ciri khas sebagai rumah adat yang tahan gempa. Hal ini karena struktur bangunan rumoh aceh adalah kayu dengan atap yang terbuat dari daun rumbia yang kering dan ringan.
Selain itu, rumoh aceh tidak dibangun menggunakan paku atau besi yang bisa memberatkan beban rumah. Setiap kayu dan tiang disatukan bajoe atau pasak yang saling mengunci satu sama lain. Konstrusksi semacam ini justru lebih tahan gempa dibanding rumah modern dari beton yang rawan retak.
Kekuatan rumoh aceh dibuktikan ketika gempa 8,9 SR dan tsunami yang melanda Aceh pada 2004 lalu. Meskipun dilanda gempa, rumoh aceh masih berdiri dan tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Tags: kerajinan yang ciri yaitu faktor