Membuat Mozaik Hewan Cantik dari Biji-Bijian - Panduan Praktis untuk Kerajinan Jarum dan DIY
Kolase dan Mozaik berbeda?
Banyak orang yang cukup kesulitan untuk mengetahui perbedaan mozaik dan kolase. Hal ini cukup wajar karena dua karya seni rupa ini memiliki kemiripan, yaitu sama-sama merupakan seni menempel sebuah benda.
Namun, walaupun sama-sama menggunakan teknik menempel, mozaik memiliki perbedaan yang cukup mencolok dengan kolase terutama pada bagian bahannya. Biar Sedulur tak bingung, berikut ini beberapa perbedaan mozaik dan kolase:
- Bahan dasarnya. Mozaik memiliki bahan dasar material yang sama untuk membuatnya. Jadi kalau bahan dasar yang dipakai adalah keramik, maka semua bahan untuk ditempelkan pada pola haruslah berasal dari keramik. Sementara itu, kolase bisa menggunakan banyak bahan yang dikombinasikan dalam sebuah karya. Kolase bisa menggabungkan bahan kertas, plastik, dan kain dalam satu karya seni rupa.
- Mozaik memiliki bentuk pola yang lebih dominan pada hasil akhirnya. Sedangkan kolase, biasanya lebih menonjolkan karakter dari karya tersebut.
- Bidang tempel. Mozaik lebih banyak menggunakan bidang datar sebagai media karyanya. Berbeda dengan kolase yang bisa diterapkan diberbagai benda sebagai medianya.
29+ Contoh Kerajinan dari Biji Bijian dan Cara Membuatnya
Kerajinan dari Biji bijian – Sedari sekolah dasar kita sudah dikenalkan dengan kerajinan dari biji-bijian. Selain menyenangkan, membuatnya pun melatih kreativitas kita. Kegiatan ini cukup menarik, tidak hanya bagi anak-anak, melainkan orang tua juga.
Nah, kali ini kita akan menyajikan 30 referensi kerajinan dari biji-bijian buat kamu agar tidak kehabisan ide dan terus berkarya. Apa saja kerajinan itu? Mari kita scroll ke bawah dan kita simak penjelasannya berikut ini.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran penting dilakukan untuk mencapai keuntungan yang maksimal dari penjualan hasil panen padi. Riset pasar penting dilakukan untuk mengidentifikasi target pasar, memahami preferensi pelanggan, melihat tren harga, dan menganalisis pesaing. Dengan melakukan riset pasar dapat menargetkan konsumen yang tepat, dengan cara promosi yang tepat.
Strategi pemasaran hasil panen padi (beras) yang efektif untuk diterapkan yaitu sebagai berikut:
- Strategi produk Strategi produk mencakup kualitas (sesuai standar mutu), desain produk (branding), fitur, variabel produk, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi serta pengembalian/retur.
- Kualitas produk harus sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Menurut SNI 6128:2020, beras harus memenuhi persyaratan mutu umum dan mutu khusus. Penjualan beras jenis premium secara dominan dipengaruhi oleh kualitas produk yang dimiliki. Untuk mengetahui kualitas produk beras yang akan dijual diperlukan pengujian dan pemantauan secara teratur dan berkala selama proses budi daya (penanaman hingga pemanenan), serta mengikuti praktik terabik untuk penanganan pascapanen. Syarat umum beras meliputi: a. Bebas hama dan penyakit b. Bebas bau apak, asam atau bau asing lainnya c. Bebas dari campuran dedak dan bekatul untuk beras sosoh d. Derajat sosoh minimal 95% untuk beras sosoh e. Kadar air maksimal 14% f. Bebas dari bahan kimia yang membahayakan dan merugikan, serta aman bagi konsumen.
Persyaratan khusus beras non-organik dan organik (Tabel 1)
Tabel 1. Syarat khusus beras non-organik dan organikk (SNI 6128:2020)
Beras kepala (min)
Butir patah (maks)
Butir menir (maks)
Butir merah a /putih b /hitam c (maks)
butir rusak (maks)
Butir kapur (maks)
benda asing (maks)
Butir gabah (maks)
a untuk beras putih atau beras ketan (beras ketan hitam dan beras ketan putih
b untuk beras merah dan beras hitam
2. Contoh Gambar Mozaik dari Biji bijian
Bahan seni mozaik dapat dibagi menjadi dua jenis,yaitu bahan alami dan bahan buatan. Bahan mozaik buatan biasanya berupa bahan-bahan yang diproduksi pabrik.
Sedangkan bahan alami berasal dari lingkungan sekitar, seperti salah satunya adalah biji-bijian. Setiap bahan dasar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Apabila bahan buatan lebih mudah proses produksinya karena pola yang dapat di bentuk sesuai keinginan, bahan alami memiliki keunikan tersendiri meskipun tidak dapat dirubah sesuai keinginan namun bahan alami memiliki karakteristik uniknya sendiri.
Prediksi Jumlah Panen
Metode Pengubinan
Salah satu cara untuk menghitung presiksi produksi panen padi yaitu dengan menggunakan teknik ubinan. Metode Pengubinan adalah metode untuk mengetahui perkiraan dari jumlah hasil yang akan didapatkan pada saat panen.
Ubinan dapat diterapkan pada lahan budi daya padi dengan mengukur beberapa meter untuk dijadikan tolok ukur atau perwakilan dari jumlah hasil per-petak sawah yang ingin kita ketahui hasilnya sebelum dipanen. Waktu untuk melakukan ubinan yang baik yaitu jam 9-12 siang.
Alat dan bahan: meteran, tali, ajir, sabit/sabit bergerigi, terpal, tampah, karung, dan timbangan.
Metode Menghitung 4 Faktor Penting
Faktor penting yang harus dihitung untuk memprediksi hasil produksi panen padi adalah:
- Jarak tanam
- Jumlah anakan/rumpun
- Jumlah bulir/malai
- Jumlah bobot atau gram per 1000 bulir
Caranya adalah dengan menentukan 2 lokasi (lokasi A dan lokasi B) dan mengetahui jarak tanam serta jumlah popilasi tanaman.
Misalnya jarak tanam 25 cm x 25 cm dengan jumlah populasi 160.000 rumpun/ha
- Lokasi A Jumlah anakan per rumpun adalah 15 anakan Jumlah bulir per malai adalah 115 bulir Jumlah gram per 1.000 bulir misalnya rata-rata 30 gram
- Lokasi B Jumlah anakan per rumpun adalah 17 anakan Jumlah bulir per malai adalah 121 bulir Jumlah gram per 1.000 bulir misalnya rata-rata 30 gram
- Rata-rata dari kedua lokasi Jumlah anakan per rumpun adalah 16 anakan Jumlah bulir per malai adalah 118 bulir Jumlah gram per 1.000 bulir misalnya rata-rata 30 gram/1.000 bulir
Rumus = Jumlah rumpun per ha x Jumlah anakan x Jumlah bulir x Berat per 1.000 bulir
Prediksi produksi = 160.000 x 16 x 118 x 30/1.000 = 9.062,4 kg/Ha GKP
Sehingga prediksi produksinya adalah 9.062,4 kg/Ha GKP atau 9,1 ton/ha GKP
Cara Konversi GKP ke GKG dan GKG ke beras
Nilai konversi untuk setiap provinsi dan tahun dapat berbeda-beda. Contoh untuk provinsi Jawa Tengah tahun 2018, nilai konversi GKP ke GKG = 82,60% dan nilai konversi GKG ke beras = 63,84%
Tags: dari gambar hewan