Membuat Mozaik Hewan Cantik dari Biji-Bijian - Panduan Praktis untuk Kerajinan Jarum dan DIY
Cara Membuat Mozaik: Pengertian, Bahan & Cara Membuatnya
Mozaik adalah karya seni rupa yang dibuat dari memanfaatkan berbagai macam barang yang disusun hingga menyerupai sebuah gambar atau pola. Karya mozaik jadi salah satu seni yang banyak dipelajari dan diajarkan kepada anak kecil untuk mengasah ketrampilan dalam berimajinasi. Hal ini tak lepas dari cara membuat mozaik pun cukup mudah karena menggunakan teknik menempel.
Walaupun pada awalnya ditujukan sebagai bahan ajar, kini mozaik juga banyak dilirik oleh para seniman untuk dijadikan karya yang lebih serius. Bahkan, sejumlah seniman mozaik bisa menjual karyanya hingga ratusan juta rupiah.
Bagi Sedulur yang ingin mencoba mempelajari lebih jauh bagaimana cara membuat mozaik dan teknik apa yang cocok untuk digunakan. Yuk simak ulasannya berikut ini.
Contoh Kerajinan dari Biji bijian
| ">No | ">Hasil Kerajinan dari Biji bijian |
| ">1 | ">Kerajinan dari Biji bijian Model Kolase Burung Garuda Pancasila |
| ">2 | ">Kerajinan dari Biji bijian Model Kolase Bunga |
| ">3 | ">Kerajinan dari Biji bijian Model Kolase Mahkota |
| ">4 | ">Kerajinan dari Biji bijian Model Kolase Kucing |
| ">5 | ">Kerajinan dari Biji bijian Model Kolase Kupu-kupu |
| ">6 | ">Kerajinan dari Biji bijian Model Kolase Burung |
| ">7 | "> |
Adapun contoh-contoh kerajinan dari bahan biji-bijian dapat disimak berikut ini:
1. Kerajinan dari Biji bijian Model Kolase Burung Garuda Pancasila
Persiapan Pemanenan
Pemanenan adalah proses mengumpulkan tanaman padi yang sudah matang dari lahan budi daya. Kegiatan pemanenan padi meliputi pemanenan, penumpukan, penanganan, perontokan, pembersihan, hingga pengangkutan.
Persiapan pemanenan padi melibatkan beberapa langkah penting, yaitu sebagai berikut:
Gambar. Tanaman padi yang siap dipanen
- Mengecek perkiraan cuaca an waktu panen Waktu panen dilakukan dengan melihat kesiapan biji yang akan dipanen. Setiap varietas bisa berbeda umur panennya. Panen sebaiknya dilakukan saat tidak hujan atau cuaca cerah. Untuk itu perlu juga memantau perkiraan cuaca agar dapat membantu meminimalisir kadar air yang tinggi, sehingga hasil panen tidak mudah rusak dan menurun kualitasnya. Gambar. Perkiraan cuaca dan suhu
- Memilih dan memastikan peralatan yang tepat Berbagai macam alat yang dapat disiapkan yaitu seperti pisau, arit, hewan, mesin perontok stasioner, pemanen yang dipasang di traktor, dan pemanen gabungan yang digerakkan sendiri. Kondisi alat yang akan digunakan harus dalam kondisi baik dan memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani volume padi yang akan dipanen. Peralatan yang digunakan harus bersih dari sisa-sisa panen sebelumny dan tajam untuk memotong tanaman padi, agar meminimalisir kehilangan hasil panen. Petani atau pemanen dianjurkan menggunakan perlengkapan yang aman untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja, seperti menggunakan pakaian tertutup, alas kaki yang memadai (sepatu boot), topi/caping, masker dan sarung tangan yang nyaman untuk melindungi diri dari panasnya sinar matahari dan iritasi kulit.
Prediksi Jumlah Panen
Metode Pengubinan
Salah satu cara untuk menghitung presiksi produksi panen padi yaitu dengan menggunakan teknik ubinan. Metode Pengubinan adalah metode untuk mengetahui perkiraan dari jumlah hasil yang akan didapatkan pada saat panen.
Ubinan dapat diterapkan pada lahan budi daya padi dengan mengukur beberapa meter untuk dijadikan tolok ukur atau perwakilan dari jumlah hasil per-petak sawah yang ingin kita ketahui hasilnya sebelum dipanen. Waktu untuk melakukan ubinan yang baik yaitu jam 9-12 siang.
Alat dan bahan: meteran, tali, ajir, sabit/sabit bergerigi, terpal, tampah, karung, dan timbangan.
Metode Menghitung 4 Faktor Penting
Faktor penting yang harus dihitung untuk memprediksi hasil produksi panen padi adalah:
- Jarak tanam
- Jumlah anakan/rumpun
- Jumlah bulir/malai
- Jumlah bobot atau gram per 1000 bulir
Caranya adalah dengan menentukan 2 lokasi (lokasi A dan lokasi B) dan mengetahui jarak tanam serta jumlah popilasi tanaman.
Misalnya jarak tanam 25 cm x 25 cm dengan jumlah populasi 160.000 rumpun/ha
- Lokasi A Jumlah anakan per rumpun adalah 15 anakan Jumlah bulir per malai adalah 115 bulir Jumlah gram per 1.000 bulir misalnya rata-rata 30 gram
- Lokasi B Jumlah anakan per rumpun adalah 17 anakan Jumlah bulir per malai adalah 121 bulir Jumlah gram per 1.000 bulir misalnya rata-rata 30 gram
- Rata-rata dari kedua lokasi Jumlah anakan per rumpun adalah 16 anakan Jumlah bulir per malai adalah 118 bulir Jumlah gram per 1.000 bulir misalnya rata-rata 30 gram/1.000 bulir
Rumus = Jumlah rumpun per ha x Jumlah anakan x Jumlah bulir x Berat per 1.000 bulir
Prediksi produksi = 160.000 x 16 x 118 x 30/1.000 = 9.062,4 kg/Ha GKP
Sehingga prediksi produksinya adalah 9.062,4 kg/Ha GKP atau 9,1 ton/ha GKP
Cara Konversi GKP ke GKG dan GKG ke beras
Nilai konversi untuk setiap provinsi dan tahun dapat berbeda-beda. Contoh untuk provinsi Jawa Tengah tahun 2018, nilai konversi GKP ke GKG = 82,60% dan nilai konversi GKG ke beras = 63,84%
Tags: dari gambar hewan