Seni Sulam Tradisional - Mengungkap Kecantikan Gelang Benang Bali dalam Kerajinan Tangan
Tips Memilih Gelang Khas Bali untuk Penunjang Penampilan Anda
Sesuaikan dengan Ukuran Pergelangan Tangan
Menyesuaikan gelang dengan ukuran tangan merupakan tips pertama yang tidak boleh kamu lewatkan. Mengapa? Karena hal ini akan menentukan kenyamanan sekaligus keindahan saat gelang dipakai. Ukuran gelang sebaiknya tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Gelang mungil sebaiknya digunakan oleh orang yang memiliki pergelangan tangan yang kecil. Begitu pula sebaliknya.
Pilih Model yang Benar-benar Sesuai dengan Selera
Menentukan model gelang sesuai dengan karakter calon pemakai juga penting lho. Apabila kamu adalah perempuan yang aktif, kamu harus memilih gelang dengan model simpel dan pas agar nyaman digunakan. Jika kamu adalah orang yang feminin, desain gelang yang cantik dengan tema bunga atau kupu-kupu bisa menjadi pilihan. Lain lagi jika kamu menyukai hal-hal berbau etnik, gelang-gelang dengan desain etnik dengan material seperti kayu atau perak pasti cocok untukmu.
Perhatikan Bahan yang Digunakan
Sebenarnya tidak ada aturan khusus untuk memilih gelang berdasarkan materialnya. Hanya saja pemilihan gelang berdasarkan materialnya bisa berguna saat pemakaian gelang harus disesuaikan dengan kebutuhan penampilan. Misalnya, kalau kamu pergi ke sebuah pesta dengan gaun mewah, tetapi memakai gelang berbahan kanvas, tentu tidak pas.
Pemilihan bahan gelang juga harus disesuaikan dengan kondisi kulit. Ada sebagian orang yang alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Hal ini harus diperhatikan agar kamu nyaman memakai gelang.
BRIDA Bali Didorong Tingkatkan Ekosistem Inovasi Berbasis Riset, Maksimalkan Peran OPD
Ketiga warna benang yang digunakan dalam pembuatan gelang tridatu menjadi manifestasi Ida Sang Hyang Widhi. Tiga warna benang tersebut melambangkan kesucian Tuhan dalam manifestasinya, yaitu sebagai Brahma (pencipta) yang dilambangkan dengan warna merah, Wisnu (pemelihara) yang dilambangkan dengan warna hitam, dan Dewa Siwa (pelebur) yang dilambangkan dengan warna putih.
Selain itu, gelang tridatu juga melambangkan Tri Kona yang merupakan tiga perjalanan hidup di dunia, yaitu lahir, hidup dan mati. Dengan mengenakan gelang tridatu, diharapkan manusia akan semakin mawas diri tentang perjalanan hidup dan selalu ingat akan Tuhan sebagai Sang Pencipta.
Gelang tridatu memiliki sejarah tersendiri, sehingga sangat spesial bagi masyarakat Hindu di Bali. Gelang tridatu muncul pada abad ke-14 dan 15 ketika berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit dengan Dalem Waturenggong sebagai rajanya.
Kala itu, Raja Gelgel melakukan penyerangan ke Nusa Penida dengan mengirim Ki Patih Jelantik untuk melawan Ki Dalem Bungkut. Kekalahan Ki Dalem Bungkut membuat membuat ia terpaksa melakukan kesepakatan dengan Raja Gelgel.
Keributan ini membuat Ratu Gede Mecaling memutuskan untuk melindungi umat Hindu yang masih taat dan berbakti pada leluhur. Sedangkan bagi yang sudah lalai dan melanggar berbakti kepada leluhur akan dihukum oleh Ratu Gede Mecaling.
Gelang tridatu dibuat untuk menandai warga yang taat dan bakti kepada leluhur, sehingga tidak dikenakan hukuman. Sejak saat itu gelang tridatu dipercaya merupakan anugerah untuk menjauhkan diri dari bahaya.
Sedangkan, dalam kitab kuno lontar agastya parwa, gelang tridatu digunakan sebagai sarana perlindungan dari kekuatan negatif. Tujuannya agar manusia bisa terhindar dari hal-hal negatif dan bisa berpikir lebih bijaksana.
Keistimewaan gelang tridatu juga terdapat pada jalinan benangnya yang tidak dibuat secara sembarangan. Jalinan benang tridatu dapat dikatakan benar bila ukuran benangnya sama dan dijalin saling ikat, dan tidak terlepas begitu saja.
Muncul dari abad ke 14-15
Berdasarkan kepercayaan Masyarakat Bali, penggunaan Gelang Tri Datu ini dimulai pada sekitar abad ke 14-15, tepatnya saat Dalem Watu Renggong memerintah di Kerajaan Gelgel Kelungkung.
Beliau pada saat itu mengutus Patih Jelantik untuk menaklukan Dalem Bungkut yang merupakan raja dari Nusa Penida.
Patih Jelantik pun berhasil menaklukan Dalem Bungkut dengan kesepakatan bahwa seluruh wilayah kekuasaan Dalem Nusa diserahkan kepada Dalem Watu Renggong.
Hal itu disepakati juga oleh semua ancangan dan juga rencang Ratu Gede Mecaling, untuk melindungi Umat Hindu Bali yang taat kepada Tuhan dan Leluhur.
Sedangkan yang lalai, akan dihukum oleh Ratu Gede Mecaling. Penggunaan gelang Tridatu ini menjadi simbol untuk membedakan antar umat yang taat dan yang tidak.
Tags: benang