... Harga Mesin Jahit Listrik: Panduan Pemilihan Mesin Jahit Listrik Terbaik untuk Kegiatan Jahit DIY Anda

Harga Mesin Jahit Listrik - Panduan Membeli untuk Pekerjaan Jahit dan DIY yang Lebih Mudah

Info Terkini Harga Mesin Jahit Juki Baru dan Second

Jika Anda pengusaha konveksi, atau bergelut di bidang jahit-menjahit, mungkin sudah cukup familiar dengan nama Juki. Ini adalah salah satu merek mesin jahit yang cukup populer di Indonesia, yang umumnya menghadirkan mesin jahit elektrik dan portable. Memiliki kualitas yang sudah dipercaya, harga produk baru maupun produk bekas (second) mesin jahit ini berkisar jutaan rupiah.

Dilansir dari Wikipedia, mesin jahit dapat dikatakan sebagai peralatan mekanis atau elektromekanis yang berfungsi untuk menjahit. Mesin jahit konon sudah umum digunakan di rumah-rumah penduduk sebelum tahun 1889. Sementara, mesin jahit yang digerakkan oleh energi listrik sudah dipakai secara luas pada awal abad ke-20.

Sebelum ditemukannya mesin jahit, dikutip Kumparan, masyarakat membuat pakaian dengan cara manual, hanya menggunakan jarum sebagai alat untuk membuatnya. Jarum yang digunakan untuk membuat pakaian pertama kali berasal dari bahan-bahan, yang untuk ukuran sekarang dianggap tidak lazim, seperti batu, tembaga, tulang, ataupun gading. Jarum-jarum tersebut digunakan untuk menyatukan kulit hewan agar dapat menjadi sebuah pakaian. Sementara itu, benang yang dipakai terbuat dari serat-serat otot hewan.

Pada tahun 1755, Charles Weisenthal, orang Jerman yang bermukim di Inggris, mematenkan penemuan jarumnya yang khusus dirancang untuk digunakan pada sebuah mesin. Sekitar 40 tahun kemudian, Thomas Saint, mematenkan mesin jahit pertama buatannya. Alat yang dibuatnya adalah sebuah alat yang dapat membuat lubang pada kulit hewan, untuk kemudian dimasukkan jarum dan benang ke dalamnya. Namun, alatnya tersebut tidak dapat beroperasi dengan baik, sehingga tidak dapat diterima oleh masyarakat.

Contoh dan cara menghitung biaya Pemakaian Listrik pada Peralatan Produksi

Berikut ini cara untuk menghitung biaya pemakaian listrik untuk peralatan-peralatan yang sering digunakan dalam produksi.

Saya mengambil contoh sebuah Pabrik yang berskala industri kecil-menengah di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Karena berlokasi di Batam, maka tarif yang kita gunakan adalah tarif yang ditentukan oleh PLN Kota Batam. Contohnya di golongan I-1/TR (industri golongan 1 dengan memakai Tegangan Rendah).

Ada dua Jenis label informasi tentang penggunaan daya listrik pada peralatan produksi tersebut, yaitu adanya penulisan pemakaian Watt dan yang satu jenis lagi hanya tertuliskan Voltage dan Ampere. Berikut ini adalah cara perhitungan untuk kedua jenis label pada peralatan-peralatan listrik :

Mesin Jahit Portable Listrik Brother GS 2500

Fitur dan spesifikasi:
- 25 pola jahitan
- Fitur pembuat lubang kancing otomatis 4 langkah
- Sistem bobbins atas
- Auto Needle Threader atau fitur untuk memasukkan benang ke mata jarum secara otomatis
- Tuas jahitan mundur
- 6 Row Feed Dog System untuk memberikan kenyamanan lebih saat bekerja dan memudahkan menjahit bahan tipis hingga tabal
- Fungsi pengaturan panjang jahitan hingga 4 mm dan lebar jahitan hingga 5 mm
- Lampu LED built in
- Fitur Free Arm untuk memudahkan menjahit bagian yang sulit dan melingkar
- Pisau pemotong benang manual
- Daya listrik 51 Watt
Harga mesin jahit: Rp2.250.000

Fitur dan spesifikasi:
- 7 pola jahitan
- Fitur pembuat lubang kancing otomatis 4 langkah
- Lampu LED built in
- Fitur pengatur panjang dan lebar jahitan
- Fitur untuk menjahit quilting atau bordir
- Pemasang benang otomatis
- Pemutus benang otomatis
- Sistem spool atau bobbins bawah
Harga mesin jahit: Rp1.850.000

Adanya Informasi tentang Daya (Wattage) Pemakaian Listrik di Peralatan

Contoh Kasus I

Contoh Peralatan yang ingin dihitung biaya pemakaian listriknya adalah Solder yang bermerek Hakko dengan konsumsi daya sebesar 60W dan Tegangan listrik yang dipakainya adalah 230 Volt (label konsumsi daya listrik, seperti digambar bawah ini).

Tarif / kWh : Rp. 832,-
Konsumsi listrik : 60W (0.06kW)
Biaya Listrik per Jam = tariff/kWh x Wattage
Biaya Listrik per Jam = Rp. 832 x 0.06 kW
Biaya Listrik per Jam = Rp. 49,94/Jam

Jika di Pabrik tersebut memiliki 20 unit Soldering Iron yang dihidupkan selama 24 Jam per hari dalam 24 hari kerja. Maka Biaya pemakaian Listrik dalam sebulan adalah :

Rp. 49,94 x 20 unit x 24 Jam x 24 hari = Rp. 575.308,8 per bulan.

Contoh Kasus II

Di Pabrik yang sama, Mesin yang ingin dihitung biaya pemakaiannya adalah Mesin Solder dengan Konsumsi daya listrik sebesar 33 KiloWatt pada tegangan 380Volt.

Tarif / kWh : Rp. 832,-
Konsumsi listrik : 33 kW
Biaya Listrik per Jam = tariff/kWh x Wattage
Biaya Listrik per Jam = Rp. 832 x 33kW
Biaya Listrik per Jam = Rp. 27.456/Jam

Jika di Pabrik tersebut memiliki 2 unit Mesin Solder yang dihidupkan selama 24 Jam per hari dalam 24 hari kerja. Maka Biaya pemakaian Listrik Solder Mesin tersebut dalam sebulan adalah :

Rp. 27.546 x 2 unit x 24 Jam x 24 hari = Rp. 31,732,992 per bulan.


Tags: jahit mesin

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia