Explorasi Harga dan Kualitas - Neci di Tukang Jahit untuk Kesenangan Jahitan Anda
Teknik mana yang lebih baik?
Jawabannya dapat beragam tergantung pada bahan, bentuk jahitan, produk, dan selera masing-masing orang. Memilih bahan yang sesuai dan teknik jahitan yang tepat dapat mempengaruhi hasil akhir. Kualitas produk juga menjadi pertimbangan penting. Selain itu, selera masing-masing orang juga berperan dalam menentukan pilihan.
1. Bahan
Seperti bahan wolfis. Bahan wolfis ini lebih bagus dineci apalagi dibuat jilbab, karena jika di lipat kain pada tepi jilbab biasanya malah terlihat kaku, mengerucut dan terlihat tidak bagus.
Berbeda seperti bahan spandex atau kaos, bahan ini lebih bagus dan rapi jika menggunakan jahit pinggir karena bahan terlalu empuk, jika di wolsum biasanya hasilnya malah keriting dan tidak bagus.
2. Bentuk Jahitan
Jika bentuk jahitan banyak belok, zigzag dan memutar lebih gampang dan bagus menanggungkan mesin neci atau wolsum karena jika menggunakan jahit pinggir kemungkinan kain akan terlihat kaku kecuali kain tipis.
3. Produk
Contohnya seperti pada produk hijab. Neci biasanya diterapkan pada jilbab instan sedangkan jahit tepi sering diaplikasikan pada jilbab segi empat atau jilbab pashmina.
Biaya Upah Tukang Jahit
Kemudian, untuk masalah harga yang ditabrak jasa jahit itu bermacam-macam, tergantung kepada jenis dan bahan yang akan di jahit.
Seperti misalnya membuat baju atau membuat dress lebih mahal ketimbang hanya sekedar memotong celana atau menggunting baju yang kepanjangan saja.
Namun untuk kamu ketahui, harga jasa ataupun upah jahit itu berbeda di setiap daerah.
Namun rata-rata jika ingin membuat baju baru seperti gaun, harganya ratusan ribu keatas, sedangkan jika ingin memotong celana saja hanya berkisar puluhan ribu.
Selanjutnya, balik lagi, harga jasa tukang jahit itu tergantung dari apa yang dikerjakannya, serta seberapa rumit pengerjaannya.
Kemudian berikut ini list kisaran harga jasa tukang jahit
| Jahit | Harga |
| Kaos/Baju Oblong/Tanktop | Rp. 15.000 |
| Kaos Raglan | Rp. 16.000 |
| Kaos Oblong Oversized | Rp. 18.000 |
| Polo shirt | Rp. 20.000 |
| Kaos busui | Rp. 27.500 |
| Kaos busui dress | Rp. 32.500 |
| Kaos busui gamis | Rp. 42.500 |
| Kurta kaos | Rp. 35.000 |
| Sweater | Rp. 20.000 |
| Kecilkan celana, baju | Rp. 15.000 |
| Kemeja kantong | Rp. 55.000 |
| Hodie/jogger | Rp. 30.000 |
| Celana | Rp. 70.000 |
| Kemeja polos | Rp. 50.000 |
| Zipper | Rp. 37.500 |
| Gamis kaos | Rp. 65.000 |
| Atasan wanita | Rp. 55.000 |
| Mukena + Tas Mukena | Rp. 65.000 |
| Totebag basic | Rp. 20.000 |
| Kelin kerudung | Rp. 13.000 |
| Variasi jahit terbalik | Rp. 10.000 |
Pengertian Garmen
Ketika mendengar kata ‘garmen’, tentu yang tergambar dalam benak adalah suatu pabrik yang berisi bahan kain ratusan ton dengan ribuan karyawan dan mesin jahitnya yang high-technology. Garmen berbeda dari konveksi jika ditinjau dari segi kuantitas produksi. Pangsa pasar garmen adalah menyuplai barang ke mall, supermarket dan sejenisnya.
Ciri khas perusahaan garmen ialah pada penerapan sistem CMT (Cut, Make & Trim) yang merupakan suatu proses dari pemotongan, menjahit, hingga proses finishing. Semua pekerjaan pokok dikerjakan oleh divisi yang berbeda. Proses controlling misalnya, dilakukan oleh divisi quality control tersendiri.
Produk garmen berbeda dengan konveksi. Perusahaan garmen ada yang fokus mengerjakan satu bagian saja. Misalnya, suatu garmen hanya memproduksi kemeja polos, maka pesanan yang mereka terima adalah kemeja polos saja. Adapun yang menerima kaos saja, maka produk yang mereka produksi hanya kaos. Garmen dapat memproduksi dengan skala jumlah puluhan ribu, sehingga produk garmen tidak eksklusif seperti konveksi. Kebanyakan perusahaan garmen bermula dari konveksi.
Tags: jahit