... Panduan Lengkap ICD 10 Kontrol Jahitan: Tips dan Teknik Jahitan DIY

Pengkodean ICD-10 untuk Kontrol Jahitan - Panduan Lengkap DIY

Struktur Kode Cedera ICD-10

Struktur kode cedera ICD-10 ditentukan oleh lokasi, lateralitas, dan extender karakter ketujuh. Lokasi cedera yang dijelaskan dalam ICD-10 bersifat spesifik dan, mungkin termasuk kode untuk bagian tubuh kanan dan kiri.

Jika ada patah tulang, kode tersebut juga menentukan bagian tulang mana yang cedera. Extender karakter ketujuh mendefinisikan episode perawatan - A - perawatan awal /Initial encounter, D-pertemuan berikutnya /Subsequent encounter, dan S - sekuel, yaitu,

A - Initial encounter berarti pasien menerima perawatan aktif untuk cedera (misalnya, pembedahan, perawatan ruang gawat darurat, atau evaluasi dan perawatan oleh profesional medis untuk kasus baru).

D - Subsequent encounter menunjukkan bahwa pasien menerima perawatan rutin untuk cedera selama fase penyembuhan atau pemulihan (misalnya, pelepasan gips, penyesuaian obat).

Skema pengkodean ICD 10 untuk kejadian cedera adalah sebagai berikut:
  • Tiga karakter pertama: Kategori umum
  • Karakter keempat: Jenis cedera
  • Karakter kelima: Bagian tubuh mana yang terluka
  • Karakter keenam: Tangan mana yang terluka
  • Karakter ketujuh: Jenis encounter (A, D, atau S)

Penyebab Luar Morbiditas (Kode V00-Y99) untuk Menunjukkan Penyebab Cedera

Kode sekunder dari Bab 20, Penyebab morbiditas eksternal (kode V00-Y99) harus digunakan dengan kode dari Bab 19 untuk menunjukkan penyebab cedera.

Kode penyebab morbiditas eksternal memberikan informasi tambahan seperti bagaimana cedera terjadi, maksud, tempat terjadinya dan status pasien saat cedera.

Kode V00-Y99 memungkinkan klasifikasi kejadian dan keadaan lingkungan sebagai penyebab cedera, dan efek yang menyebabkan suatu kondisi lainnya. Beberapa kategori utama kode E meliputi:

  • kecelakaan transportasi
  • keracunan dan efek samping obat, bahan obat dan biologi
  • jatuh tidak disengaja
  • kecelakaan yang disebabkan oleh kebakaran dan nyala api
  • kecelakaan karena faktor alam dan lingkungan
  • efek akhir dari kecelakaan, serangan atau cedera diri
  • serangan atau cedera yang sengaja ditimbulkan
  • bunuh diri atau melukai diri sendiri
  • Ada ribuan kode di bagian ini, termasuk :

Kode ICD-10 untuk Cedera

Dalam ICD-10, cedera seperti patah tulang, dislokasi, keseleo, dan regangan dikategorikan berdasarkan bagian tubuh yang terkena, bukan jenis cedera. Ada banyak kode untuk cedera ringan di hampir setiap area tubuh.

Setiap cedera pada suatu bagian tubuh dikelompokkan berdasarkan letaknya seperti cedera pada pergelangan kaki, kaki dan jari kaki (S90-S99), cedera pada pergelangan tangan, tangan dan jari (S60-S69), dan cedera pada leher (S10- S19).

Cedera, keracunan, dan konsekuensi tertentu lainnya dari penyebab eksternal - Kode S00-T88

  • S00-S09 Cedera di kepala
  • S10-S19 Cedera pada leher
  • S20-S29 Cedera pada dada
  • S30-S39 Cedera pada perut, punggung bawah, tulang belakang lumbal, panggul dan alat kelamin luar
  • S40-S49 Cedera pada bahu dan lengan atas
  • S50-S59 Cedera pada siku dan lengan bawah
  • S60-S69 Cedera pada pergelangan tangan, tangan dan jari
  • S70-S79 Cedera pada pinggul dan paha
  • S80-S89 Cedera pada lutut dan tungkai bawah
  • S90-S99 Cedera pada pergelangan kaki dan kaki
  • T07-T07 Cedera yang melibatkan beberapa bagian tubuh
  • T14-T14 Cedera pada bagian tubuh yang tidak dijelaskan
  • T15-T19 Pengaruh benda asing yang masuk melalui lubang alami
  • T20-T25 Luka bakar dan korosi permukaan bodi luar, ditentukan oleh lokasi
  • T26-T28 Luka bakar dan korosinya terbatas pada mata dan organ dalam
  • T30-T32 Luka bakar dan corrosions dari beberapa bagian tubuh yang tidak ditentukan
  • T33-T34 Frost bite
  • T36-T50 Keracunan oleh, efek samping dan dosis yang kurang dari obat-obatan, medikamen, dan zat biologis
  • T51-T65 Efek toksik bahan terutama nonmedicinal pada sumbernya

Jenis-Jenis Luka

Luka bisa berupa luka tertutup atau terbuka. Biasanya luka tertutup diakibatkan oleh trauma tumpul langsung yang diderita ketika jatuh atau saat mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Meskipun kulit terlihat utuh, tapi kerusakannya bisa sampai otot, organ dalam, dan tulang di bawahnya.

Sementara luka terbuka merupakan cedera yang mengakibatkan kerusakan eksternal atau internal pada jaringan tubuh, biasanya luka tersebut melibatkan kulit. Jenis luka ini banyak dialami oleh setiap orang dalam kehidupan mereka. Luka terbuka kebanyakan ringan dan bisa dirawat di rumah. Penyebab paling umum dari luka terbuka biasanya karena jatuh, kecelakaan mobil, dan kecelakaan dengan benda tajam. Lihat juga struktur kulit dan fungsinya.

Klasifikasi luka berdasarkan karakter luka jaringan terdiri dari:

  • Vulnus incisum: Luka potong atau sayatan yang diakibatkan oleh benda tajam,
  • Vulnus punctum: Luka tusuk yang diakibatkan oleh benda yang kecil dan runcing,
  • Vulnus contusum: Luka kuntosio atau luka memar yang diakibatkan oleh benda tumpul. Sebelum mengakibatkan kulit rusak, benda tumpul tersebut terlebih dahulu melukai jaringan lunak dalam atau organ, seperti otot dan tulang,
  • Vulnus conquassatum: Luka pecah atau luka kontusi jaringan yang diakibatkan oleh trauma, seperti tergilas, tertimpa oleh reruntuhan, atau kecelakaan mobil atau kereta api,
  • Vulnus caesum: Luka bacok yang disebabkan oleh benda tajam, di antaranya pdang, kapak, golok atau gergaji,
  • Vulnus morsum: Luka gigitan yang diakibatkan oleh gigitan hewan, di antaranya kucing, angjing, atau kuda,
  • Vulnus mixtum: Luka campuran yang melibatkan dua atau lebih luka,
  • Vulnus sclopetarium: Luka tembak yang diakibatkan oleh tembakan atau granat,
  • Vulnus perforatum: Luka tembus yang diakibatkan oleh benda tajam yang menembus ke jaringan tubuh.
  • Vulnus amputatum: Luka terpotong yang diakibatkan oleh terpancung atau terpotong benda tajam.
  • Vulnus excoriasi: Luka lecet yang diakibatkan oleh gesekan kulit dengan benda keras.
  • Vulnus laceratum: Luka robek yang diakibatkan oleh benda tumpul. Luka ini mengakibatkan jaringan lunak tubuh menjadi robek. Seringkali jenis luka ini tidak teratur dan bergerigi.

Panduan perawatan luka post SC (operasi caesar) di rumah

Sebelum keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah, bekas luka sayatan operasi caesar akan ditutupi dengan kertas menyerupai pita yang dikenal sebagai Steri-Strip.

Pita ini berfungsi melindungi luka bekas operasi caesar Anda supaya tetap tertutup dan bersih.

Selama proses penyembuhan luka, Anda mungkin merasakan sedikit gatal di sekitar bekas sayatan operasi caesar. Ini merupakan hal yang normal dan akan menghilang nantinya.

Perawatan luka post SC dengan perban

Supaya perban penutup bekas luka post SC (pasca-operasi caesar) senantiasa bersih, berikut perawatan yang sebaiknya Anda lakukan.

Perawatan luka post SC dengan Steri-Strip

  • Hindari mencuci Steri-Strip. Anda tetap bisa mandi dan mengeringkan perban dengan handuk bersih.
  • Jangan melepas paksa Steri-Strip. Perban khusus ini biasanya akan lepas sendiri kurang-lebih dalam seminggu. Bila perban tidak kunjung lepas, konsultasikan dengan dokter Anda.

Intinya, jangan ragu untuk mandi dan membersihkan tubuh Anda. Meskipun terasa sakit, mandi membantu mencegah masalah pada bekas operasi caesar , seperti munculnya infeksi.

Apabila dokter mengganti perban dengan bahan tahan air, tidak masalah untuk membasahinya saat mandi. Namun, bila belum, perhatikanlah instruksi yang dokter berikan.

Warna luka bekas operasi mungkin masih terlihat agak kemerahan. Ini tergolong normal, sebab dibutuhkan waktu sekitar enam bulan sampai bekas luka bisa menyamai warna kulit asli Anda.


Tags: jahit

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia