Pengkodean ICD-10 untuk Kontrol Jahitan - Panduan Lengkap DIY
Mengenal Kode ICD 11
Untuk mengenal pengertian kode ICD 11 vulnus laceratum, kita wajib paham dulu apa itu ICD. ICD singkatan dari International Classification of Diseases yaitu standar informasi kesehatan global yang diperuntukan bagi statistik mortalitas dan morbiditas yang penerbitannya disahkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
ICD adalah dasar untuk melakukan identifikasi statistik secara global juga tren kesehatan, dan standar internasional bagi pelaporan penyakit dan kondisi kesehatan. ICD merupakan standar klasifikasi diagnostik untuk semua tujuan klinis serta penelitian. ICD mendefinisikan semua penyakit, cedera, gangguan, dan kondisi kesehatan lainnya yang berhubungan, yang terdaftar secara komprehensif dan hierarkis. Karenanya dengan adanya ICD memungkinkan untuk:
- Melakukan penyimpanan yang mudah, pengambilan dan analisis informasi kesehatan yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan berbasis bukti,
- Rumah sakit, wilayah, lingkungan dan negara untuk saling berbagi serta membandingkan informasi kesehatan, dan
- Melakukan perbandingan data di tempat yang sama dalam kurun waktu yang berbeda.
Kode ICD ini digunakan oleh petugas BPJS untuk entri data. Bagi operator rumah sakit/puskesmas atau juga operator lainnya yang berkaitan dengan mengentri data pelayanan BPJS kode ini akan sangat memerlukan untuk mengentri diagnosa rujukan. Selain itu, dokter juga memanfaatkan kode ini sebelum melakukan klaim biaya. Mereka bisa melakukan pengecekan diagnosis penyakit terlebih dahulu.
Struktur Kode Cedera ICD-10
Struktur kode cedera ICD-10 ditentukan oleh lokasi, lateralitas, dan extender karakter ketujuh. Lokasi cedera yang dijelaskan dalam ICD-10 bersifat spesifik dan, mungkin termasuk kode untuk bagian tubuh kanan dan kiri.
Jika ada patah tulang, kode tersebut juga menentukan bagian tulang mana yang cedera. Extender karakter ketujuh mendefinisikan episode perawatan - A - perawatan awal /Initial encounter, D-pertemuan berikutnya /Subsequent encounter, dan S - sekuel, yaitu,
A - Initial encounter berarti pasien menerima perawatan aktif untuk cedera (misalnya, pembedahan, perawatan ruang gawat darurat, atau evaluasi dan perawatan oleh profesional medis untuk kasus baru).
D - Subsequent encounter menunjukkan bahwa pasien menerima perawatan rutin untuk cedera selama fase penyembuhan atau pemulihan (misalnya, pelepasan gips, penyesuaian obat).
Skema pengkodean ICD 10 untuk kejadian cedera adalah sebagai berikut:
- Tiga karakter pertama: Kategori umum
- Karakter keempat: Jenis cedera
- Karakter kelima: Bagian tubuh mana yang terluka
- Karakter keenam: Tangan mana yang terluka
- Karakter ketujuh: Jenis encounter (A, D, atau S)
Penyebab Luar Morbiditas (Kode V00-Y99) untuk Menunjukkan Penyebab Cedera
Kode sekunder dari Bab 20, Penyebab morbiditas eksternal (kode V00-Y99) harus digunakan dengan kode dari Bab 19 untuk menunjukkan penyebab cedera.
Kode penyebab morbiditas eksternal memberikan informasi tambahan seperti bagaimana cedera terjadi, maksud, tempat terjadinya dan status pasien saat cedera.
Kode V00-Y99 memungkinkan klasifikasi kejadian dan keadaan lingkungan sebagai penyebab cedera, dan efek yang menyebabkan suatu kondisi lainnya. Beberapa kategori utama kode E meliputi:
- kecelakaan transportasi
- keracunan dan efek samping obat, bahan obat dan biologi
- jatuh tidak disengaja
- kecelakaan yang disebabkan oleh kebakaran dan nyala api
- kecelakaan karena faktor alam dan lingkungan
- efek akhir dari kecelakaan, serangan atau cedera diri
- serangan atau cedera yang sengaja ditimbulkan
- bunuh diri atau melukai diri sendiri
- Ada ribuan kode di bagian ini, termasuk :
Cedera dan Kecelakaan - Panduan Utama
Faktor untuk menentukan secara spesifik kasus cedera pasien adalah: episode perawatan, lokasi cedera, etiologi, dan tempat kejadian.
Dokter harus secara tepat menulis rincian seputar cedera dalam rekam medis. Rincian ini akan memudahkan casemix untuk menambahkan kode Bab 20 jika BPJS Kesehatan memerlukan kode penyebab eksternal.
Verifikasikan persyaratan pengkodean dan penagihan khusus dengan asuransi cedera pribadi
Penulisan rekam medis kasus cedera yang baik terperinci akan sangat membantu untuk klaim cedera. Coder casemix yang berpengalaman akan berkolaborasi dengan dokter untuk memastikan tulisan dokumentasi yang lengkap dan tepat serta pengajuan klaim yang akurat untuk penagihan biaya ke BPJS menjadi maksimal.
Jenis-Jenis Luka
Luka bisa berupa luka tertutup atau terbuka. Biasanya luka tertutup diakibatkan oleh trauma tumpul langsung yang diderita ketika jatuh atau saat mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Meskipun kulit terlihat utuh, tapi kerusakannya bisa sampai otot, organ dalam, dan tulang di bawahnya.
Sementara luka terbuka merupakan cedera yang mengakibatkan kerusakan eksternal atau internal pada jaringan tubuh, biasanya luka tersebut melibatkan kulit. Jenis luka ini banyak dialami oleh setiap orang dalam kehidupan mereka. Luka terbuka kebanyakan ringan dan bisa dirawat di rumah. Penyebab paling umum dari luka terbuka biasanya karena jatuh, kecelakaan mobil, dan kecelakaan dengan benda tajam. Lihat juga struktur kulit dan fungsinya.
Klasifikasi luka berdasarkan karakter luka jaringan terdiri dari:
- Vulnus incisum: Luka potong atau sayatan yang diakibatkan oleh benda tajam,
- Vulnus punctum: Luka tusuk yang diakibatkan oleh benda yang kecil dan runcing,
- Vulnus contusum: Luka kuntosio atau luka memar yang diakibatkan oleh benda tumpul. Sebelum mengakibatkan kulit rusak, benda tumpul tersebut terlebih dahulu melukai jaringan lunak dalam atau organ, seperti otot dan tulang,
- Vulnus conquassatum: Luka pecah atau luka kontusi jaringan yang diakibatkan oleh trauma, seperti tergilas, tertimpa oleh reruntuhan, atau kecelakaan mobil atau kereta api,
- Vulnus caesum: Luka bacok yang disebabkan oleh benda tajam, di antaranya pdang, kapak, golok atau gergaji,
- Vulnus morsum: Luka gigitan yang diakibatkan oleh gigitan hewan, di antaranya kucing, angjing, atau kuda,
- Vulnus mixtum: Luka campuran yang melibatkan dua atau lebih luka,
- Vulnus sclopetarium: Luka tembak yang diakibatkan oleh tembakan atau granat,
- Vulnus perforatum: Luka tembus yang diakibatkan oleh benda tajam yang menembus ke jaringan tubuh.
- Vulnus amputatum: Luka terpotong yang diakibatkan oleh terpancung atau terpotong benda tajam.
- Vulnus excoriasi: Luka lecet yang diakibatkan oleh gesekan kulit dengan benda keras.
- Vulnus laceratum: Luka robek yang diakibatkan oleh benda tumpul. Luka ini mengakibatkan jaringan lunak tubuh menjadi robek. Seringkali jenis luka ini tidak teratur dan bergerigi.
Koding Cedera Dan Kecelakaan ICD 10
Cedera dalam koding berada di kelompok kode dari Bab 19 ICD-10 berjudul "Cedera, Keracunan, dan Konsekuensi Lain dari Penyebab Eksternal" (kode S00-T88). Kode-kode ini terdapat lebih dari 50% dari semua kode ICD-10.
Sementara bagian S memberikan kode untuk berbagai jenis cedera yang terkait dengan satu daerah tubuh, bagian T mencakup cedera pada daerah tubuh yang tidak ditentukan serta keracunan dan konsekuensi tertentu lainnya dari penyebab eksternal.
Seperti yang diketahui oleh para koder ahli di rumah sakit, casemix bpjs dan asuransi, spesifikasi adalah kunci untuk pengkodean yang tepat pada kasus kecelakaan dan cedera di ICD-10. Agar petugas dapat menetapkan kode yang paling tepat akurat, dokter perlu menulis selengkap mungkin informasi pada rekam medis.
Tags: jahit