"Jahit Angka 8 Sirkumsisi - Mitos dan Realitas"
Angka 8 Dalam Hukum Kehidupan
Hukum yang pertama dari filosofi angka 8 adalah, kita sebagai manusia hanya bisa menempati salah satu lingkaran kehidupan (Bagian atas atau bagian bawah) saja. Jika kita sedang di lingkaran bawah, maka kita tidak mungkin sedang berada di atas ataupun sebaliknya.
Hukum yang kedua, berlakunya kelembaman pada tiap lingkaran. Jika kita sedang ada di lingkaran atas, kita akan dengan sendirinya berada di atas terkecuali ada gaya luar yang menarik kita sehingga turun ke lingkaran bawah. Begitu pula ketika kita sedang berada di lingkaran bawah, kita akan tetap merasa nyaman di lingkaran bawah jika tak ada sesuatu motivasi yang bisa menarik kita ke posisi atas.
Hukum ketiga yakni hukum gravitasi. Hukum ini ingin menegaskan bila sesuatu yang berada di posisi atas akan dengan sendirinya jatuh ke posisi bawah, bila tidak ditopang dengan suatu usaha. Namun yang sedang berada dibawah akan sangat mustahil untuk naik dengan sendirinya tanpa adanya gaya tarik dari atas yang mampu mengubah kedudukanya.
Oke gaes, itulah tadi artikel singkat kami tentang filosofi angka 8. Semoga menginspirasi ya.
Persiapan Pasien sebelum dilakukan Sunat
Persiapan pasien sebelum dilakukan sunat/sirkumsisi adalah sebagai berikut:
Persiapan peralatan sirkum yang perlukan meliputi :
- Bed tindakan atau circumstraint board untuk bayi
- Lampu operasi/tindakan, jika pencahayaan kurang memadai.
- Sarung tangan steril, masker, topi, apron/celemek
- Duk steril
- Instrumen tray atau Minor set sirkum yang berisi sebagai berikut:
- dissecting forceps ,
- artery forceps (2 lurus, 2 bengkok)
- gunting kasa
- gunting jaringan
- needle holder
- pinset (anatomis, sirurgis)
- blade (pisau bedah)
- blade holder (gagang pisau)
- Larutan antiseptik
- Kasa dan tulle (dressin modern)
- Obat anesthesia: EMLA (eutectic mixture of local anesthetics), lidocaine 2%, Obat emergency
- Syringe (spoit)
- Benang jahit:
- plain catgut ,
- chromic atau vicryl dengan ukuran benang 3/0, 4/0 Dewasa dan remaja. Untuk bayi dan anak, ukuran benang adalah 5/0 atau 4/0
- Jarum jahit: 3/8 circle reverse-cutting needle, taper cut, atau round-bodied. Pada bayi dan anak, jarum jahit adalah jenis mounted atau round bodied
Jenis jarum dan benang bedah di kamar operasi, simak video berikut:
Metode Sunat Tanpa Jahit - Fine Sealer
Fine sealer adalah jenis prosedur sunat yang berasal dari penggabungan beberapa metode khitan—klamp, bipolar, dan lem. Metode fine sealer juga menawarkan beberapa keunggulan sebagai berikut.
Tepi luka sunat fine sealer lebih rapi dan rata, yang membuat risiko terjadinya benjolan atau bekas luka sangatlah kecil.
Keunggulan lain dari fine sealer adalah tidak adanya alat yang terpasang pada luka. Dengan kata lain, Ayah Bunda tidak perlu membuka perban atau klamp pada luka sunat.
Karena tidak ada alat yang terpasang pada luka, pasien tidak diwajibkan untuk kontrol ke klinik.
- Boleh langsung menggunakan celana dalam
Usai menjalani metode khitan fine sealer, anak boleh langsung dipakaikan celana dalam biasa. Begitu juga untuk bayi, Ayah Bunda dapat langsung memakaikan popok sekali pakai pada si kecil.
Komplikasi Sunat
Secara umum, sunat merupakan prosedur yang aman. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, seseorang yang menjalani prosedur ini dapat mengalami komplikasi berikut:
- Nyeri, cedera, atau iritasi di penis
- Perdarahan dan infeksi pada area penis yang disunat
- Peradangan pada lubang kencing (meatitis)
- Sensitivitas kepala penis berkurang saat berhubungan seksual
- Kulit pada bekas luka sunat mengeras
- Kulup yang dibuang terlalu pendek atau terlalu panjang
- Penyembuhan berlangsung lama
- Prosedur sunat perlu diulang kembali
- Timbul saluran tidak normal pada lubang uretra (fistula uretra)
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika selama masa penyembuhan muncul keluhan berikut:
- Demam
- Perdarahan yang tidak kunjung berhenti
- Kemerahan dan pembengkakan di penis makin memburuk
- Keluar cairan atau nanah dari sayatan di penis
- Tidak dapat buang air kecil atau aliran urine tersendat
Tags: jahit sirkumsisi