... Jahitan Matras Horizontal: Cara Mudah Membuat Jahitan Indah untuk DIY Kerajinan

Panduan Lengkap tentang Jahitan Matras Horizontal untuk Kerajinan dan DIY

Vertical Mattress Suture

The main indication for use of vertical mattress sutures is to evert the skin edges. 1 – 8 By incorporating a large amount of tissue within the passage of the suture loops, the technique permits greater closure strength and better distribution of wound tension. 1 , 3 The vertical mattress suture is commonly used in body sites where the wound edges tend to invert, such as the posterior neck or wounds that occur on a concave surface. Some authors believe that a properly placed vertical mattress suture everts wound edges better than any other suture technique. 5

The vertical mattress suture uses the far-far, near-near system (Figure 1). The far-far suture placement passes 4 to 8 mm from the wound edge, fairly deep in the wound below the dermis. 1 Prior undermining of the wound edges facilitates the placement of the sutures. Following the far-far passage of the needle across both sides of the wound, and before the suture is tied, the needle is placed backwards in the needle driver. The near-near placement occurs at a shallow depth (about 1 mm) and should be in the upper dermis. The near-near placement should be within 1 to 2 mm of the wound edge. Following the near-near passage of the needle, both ends of the suture thread should be tied on one side of the wound. These ends are tied so that the knot is on the side where the suture passage began.

The choice of suture material also influences scar formation, because materials with a large diameter (2-0 or 3-0 absorbable) produce greater skin injury than small-caliber (5-0 or 6-0) suture material. 1 Early removal of sutures can minimize the effect of cross-hatching, but care must be taken to prevent the wound from opening (wound dehiscence). Mattress sutures can be alternated with simple interrupted sutures, in this case, the mattress sutures can be removed first.

Minggu, 30 Juni 2013

Tahapan Penanganan Bibir Sumbing (Cleft Lip and Palate)

Di masyarakat, khususnya daerah pedesaan, masih banyak orang yang mengabaikan bibir sumbing. Bahkan ada yang memiliki anak atau kelarga dengan bibir sumbing yang dibiarkan begitu saja sampai dewasa tanpa pernah memeriksakannya ke dokter. Hal ini disebabkan karena masih banyak yang menganggap bibir sumbing suatu aib atau kutukan, dan juga kurangnya informasi tentang bibir sumbing yang mereka dapatkan. Cleft Lip and Palate (CLP) merupakan suatu kelainan atau cacat bawaan dari lahir yang berupa celah pada bibir, gusi dan langit-langit. Pada orang awam biasa disebut bibir sumbing, walaupun terkadang celahnya bukan hanya pada bibir saja tetapi juga didapatkan pada gusi dan langit-langit.

Kelainan ini dapat terjadi karena adanya gangguan pada kehamilan trimester pertama yang mengakibatkan terganggunya proses tumbuh kembang janin. Ada beberapa faktor yang diduga dapat mengakibatkan kelainan ini, antara lain adalah obat-obatan, infeksi virus, truma, radiasi, kekurangan nutrisi serta stres pada masa kehamilan. Selain itu faktor genetik atau keturunan juga dianggap memegang peranan penting.

blackword

Ilmu Kedokteran Hewan sangat lah luas sehingga tidak lah cukup apabila hanya menimba ilmu dibangku perkuliahan saja. Oleh karena itu untuk menambah ilmu dan skill di lapangan kami memilih Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu sebagai tempat pelatihan secara nyata. Kami memilih BBPP sebagai tempat kami menimba ilmu karena BBPP merupakan saah satu instansi yang yang bergerak aktif di bidang peternakan. Selain itu BBPP juga memelihara beberapa jenis hewan ternak yang dikembangkan untuk proses produksi dan pengolahan susu.

BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN, SONGGORITI, BATU Pembimbing Drh. Udik Sulijanto, Heru Nurwanto, Drh. Reni Indarwati Kegiatan dan Penanganan Kasus adalah sebagai Berikut :

1. Sapi FH (pedet) lahir pada 18 – 10 – 2011 dengan gejala, hipersalivasi, Perut membesar (sedikit kembung), Nafas tersenggal-senggal,Lemas, Temp 37.5 ° C, Urine berdarah, Hidung mengering dan pecah2 (merupakan indikasi spesifik terhadap sapi yang menahan nyeri, panas dll). Terapi yang diberikan berupa pemberian vitamin B kompleks perinjeksi 5cc, antibiotik vetoxi LA/Vetodril perinjeksi 7cc, serta vitamin K perinjeksi 3 ampul.

2. Sapi FH teridentifikasi mengalami mastitis, terapi yang diberikan berupa Lactactox (ampisilin + Cloxacillin) : sejenis speed khusus untuk terapi mastitis digunakan sekali pakai serta antibiotik vetoksi LA

3. Peningkatan imunitas serta untuk meminimalisir tertularnya penyakit pada pedet sebanyak 5 ekor dengan pemberian vitamin B kompleks


Tags: jahit horizontal

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia