Jahitan Sunat Kurang Rapi
Apa itu sunat model jengger ayam?
Dilansir dari Healthline, sunat atau sirkumsisi merupakan operasi pengangkatan kulup, yakni kulit yang menutupi ujung penis. Prosedur ini biasanya dilakukan pada bayi baru lahir atau anak-anak yang lebih dewasa dan orang dewasa dengan alasan pribadi maupun agama.
Normalnya, bentuk luka jahitan sunat adalah melingkar dengan teknik yang sengaja dibuat tidak rapi. Sementara itu, untuk sunat dengan model jengger ayam jahitannya dibuat normal melingkar namun lebih tebal di ujung bawah sehingga seperti ada yang menonjol.
Tonjolan di bawah ini mirip dengan jengger pada ayam, karena itu disebut sebagai sunat jengger ayam. Meski sudah menjadi tren, ternyata sunat model jengger ayam ini sudah tidak dianjurkan oleh para dokter.
BERKHATAN SECARA TRADISIONAL YANG MENYAKITKAN!
Manakan tidak, pada suatu masa dahulu pengalaman berkhatan adalah pengalaman yang pastinya tidak dapat dilupakan seumur hidup buat kanak-kanak lelaki. Apatah lagi bila tok mudim menggunakan kaedah tradisional dan kelengkapan seperti pisau, gunting dan penyepit tanpa bius untuk mengkhatankan kanak-kanak lelaki. Teknik juga agak rumit kerana prosedur memerlukan jahitan bagi menjahit luka.
Disebabkan itu, prosedur berkhatan secara tradisional sering digeruni kerana risiko sakit dan jangkitan, mengambil masa yang panjang serta mengeluarkan darah.
Proses penyembuhan yang lama (mengambil masa sehingga 2 minggu), hasil kosmetik yang kurang memuaskan juga menyebabkan prosedur berkhatan secara tradisional tidak digemari.
Menyedari pentingnya mengurangkan kadar kesakitan ketika berkhatan, pelbagai alat berkhatan dan khitan moden diperkenalkan, antaranya laser dan clamp .
Jika anda betul-betul ingin mengetahui rahsia khatan tak sakit di klinik sunat ? Jom ikuti perkongsian kami.
Adakah dampaknya bagi kesehatan?
Sunat dengan model jengger ayam memang sudah tidak direkomendasikan lagi. Hal ini dikarenakan, benjolan mirip jengger ayam ini tidak memiliki manfaat yang jelas dan justru dapat membuat luka pada vagina ketika melakukan kegiatan seksual.
Jika luka sudah terjadi pada wanita dan dibiarkan tanpa penanganan, maka dapat menimbulkan risiko terinfeksi virus atau masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Tak hanya wanita, pria sebagai pasangan seksual juga berisiko terkena infeksi dari penyakit tertentu. Ahli bedah saraf, Prof Dr. Andi Asadul Islam SpBS(K), mengatakan bahwa tren sunat ini berbahaya baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Karena itu, sunat tanpa model atau normal lebih dianjurkan karena memiliki manfaat yang jelas termasuk sebagai pilihan pengobatan beberapa kondisi medis.
Tags: jahit tidak sunat