... Panduan Praktis Mengatasi Jarum Sulam Timbul di Proyek Sulaman Anda

Seni Sulam Jelujur - Mengungkap Keindahan Jarum Sulam Timbul

Mengenal Bordir dan Jenis-Jenisnya

Bordir adalah kegiatan menyulam benang dengan jarum untuk membentuk pola dengan berbagai desain sesuai dengan kreativitas atau kebutuhan Anda. Mulai dari merajut logo perusahaan, nama, huruf, hingga pola dekoratif yang unik dan kompleks pada tekstil atau garmen.

Dikenal juga dengan istilah bordir atau bahkan biasa disebut dengan jahit rantai/tusuk, tidak sepenuhnya akurat karena jahit rantai hanyalah salah satu teknik dan gaya bordir yang bisa digunakan. Bordir dapat dilakukan dengan berbagai teknik, baik manual maupun digital (menggunakan mesin dan komputer). Masing-masing dengan penggunaan sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Macam-macam Tusuk Hias

Menghias busana dapat dilakukan dengan bermacam-macam teknik hiasan. Teknik hiasan yang dimaksud adalah teknik menghias kain yang erat hubungannya dengan sulam menyulam.

Sebelum memahami macam-macam teknik menghias kain, sebaiknya terlebih dahulu mempelajari macam-macam tusuk hias.

Dalam bahasa sehari-hari, tusuk dalam konteks bordir/sulaman atau jahit tangan didefinisikan sebagai gerakan jarum sulam dari belakang kain ke sisi depan dan kembali ke sisi belakang. Langkah benang di sisi depan yang dihasilkan juga disebut tusuk. Dalam konteks sulaman, tusuk sulaman berarti satu atau lebih tusuk yang selalu dieksekusi dengan cara yang sama, membentuk gambar.

Tusuk sulaman adalah unit terkecil dalam sulaman. Pola bordir dibentuk dengan melakukan banyak tusuk sulaman, baik yang sama maupun yang berbeda, baik mengikuti tabel penghitungan di atas kertas, mengikuti desain yang dilukis pada kain atau bahkan bekerja secara bebas.

Sulaman menggunakan berbagai kombinasi tusuk sulam. Setiap tusuk (stitch) sulaman memiliki nama khusus untuk membantu mengidentifikasinya. Nama-nama ini bervariasi dari satu negara ke negara dan wilayah ke wilayah. Beberapa tusuk dasar dari sulaman adalah running stitch (tusuk jelujur), cross stitch (tusuk silang), stem stitch (tusuk batang), back stitch (tusuk balik), tusuk satin, chain stitch (tusuk rantai) dan blanket stitch (tusuk selimut).

Tiap-tiap tusuk hias mempunyai keindahan masing-masing. Penyusunan bermacam tusuk hias yang harmonis akan melahirkan suatu dekotarif yang menarik.

Berikut beberapa tusuk hias yang sering digunakan dalam menghias kain, adalah:

  1. Tusuk jelujur
  2. Tusuk hias rantai
  3. Tusuk pipih
  4. Tusuk feston
  5. Tusuk flanel
  6. Tusuk tangkai
  7. Tusuk tikam jejak
  8. Tusuk ranting
  9. Tusuk biku-biku berkepala
  10. Tusuk silang
  11. Melekatkan benang

Jenis tekat [ sunting | sunting sumber ]

Tekat Timbul Bunga Emas [ sunting | sunting sumber ]

Tekat ini menggunakan mempulur sebagai awan untuk membentuk corak motif.

Tekat Gubah [ sunting | sunting sumber ]

Tekat gubah tidak menggunakan mempulur sebagai corak gubahan. Pandai tukanghanya menyulam dan membentuk corak motif melalui benang merah yang dipanggil benang untina. Hiasan corak tekat gubah diiringi dengan labuci dan manik-manik. Kain dasar tekat gubah adalah dari kain biasa. Kegunaan gubahan tekat ialahmenghiasi tudung saji, tepak sirih, kasut pengantin, sejadah, penutup pahar, peralatan upacara perkahwinan, lemudi pintu, pakaian diraja dan sebagainya.

Bahan asas penting untuk mencipta tekat ialah benang emas, benang putih dan kain dasar dari jenis kain baldu. Di samping itu terdapat juga bahan dari rotan sega, kertas tebal dan kanji (gam) yang digunakan untuk mempulur.

Hasil [ sunting | sunting sumber ]

Selendang bersulam termasuk pakaian adat yang dipakai oleh seorang perempuan Koto Gadang. Pemakaian motif, warna, dan bahan selendang yang digunakan disesuaikan dengan status dan usia wanita yang memakai. Untuk wanita muda, biasanya wama yang dipakai adalah warna terang seperti merah dan motifnya agak rapat sehingga bahan dasar kain terlihat sedikit saja. Adapun bagi wanita yang sudah bekeluarga, kain yang digunakan yakni berwarna tua seperti nila atau hijau dan motif yang agak jarang. [36] [2]

Menurut penelitian Ernatip dari Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Padang, masyarakat Koto Gadang saat ini banyak menekuni sulaman dan menjadikannya sebagai suatu pekerjaan yang menghasilkan uang. Selendang bersulaman Koto Gadang termasuk sulaman yang sangat halus dan rapi bila dibandingkan dengan sulaman daerah lain sehingga harga selendang bersulaman Koto Gadang relatif lebih mahal. [37] [12] Pada saat ini, selendang sulaman suji caia dijual seharga Rp2.000.000 sampai Rp2.500.000 per helai, sedangkan selendang sulaman kapalo samek dijual dengan harga Rp1.750.000 hingga Rp2.250.000 per helai. [12] [7] Namun, karena dikerjakan oleh tenaga manusia, pengerjaan sulaman Koto Gadang membutuhkan waktu yang lama. Untuk satu helai kain sulaman Koto Gadang membutuhkan waktu penyelesaian setidaknya dua bulan. [a]

Selendang sulaman Koto Gadang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Pengenalan selendang sulaman Koto Gadang ke dunia luar terus dilakukan, terutama oleh pengrajin itu sendiri. Berbagai pameran baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional ikut menampilkan selendang sulaman Koto Gadang sebagai produk kerajinan unggulan. [38] [7] [37] Dikenalnya sulaman Koto Gadang oleh masyarakat luas secara tidak langsung memberi peluang bagi pengrajin sulam untuk mendapatkan penghasilan yang lebih layak. [39]

Dalam gelaran Festival Sulam Bordir di Jakarta pada 2012, ditampilkan karya selendang sulam sepanjang 20 meter yang menggunakan berbagai jenis teknik sulam dari Sumatera Barat, termasuk sulam suji caia dan kepalo samek dari Koto Gadang. Selendang tersebut mendapatkan penghargaan sebagai sulam terpanjang di dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI). [40] [41]


Tags: sulam jarum

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia