Seni Sulam Jelujur - Mengungkap Keindahan Jarum Sulam Timbul
Bordir manual
Bordir atau biasa dikenal dengan sulam tangan adalah teknik menyulam yang pengerjaannya dilakukan dengan tangan. Untuk bordir ini, pola jahitannya lebih bervariasi. Melakukan bordir manual adalah membuat pola garis.
Dari sudut pandang artistik, jenis bordir manual ini memiliki kelebihannya sendiri. Apalagi jika pengerjaannya dilakukan oleh tangan-tangan ahli. Oleh karena itu, dalam beberapa pesanan, konsumen lebih memilih bordir manual. Terutama untuk kepentingan yang berhubungan dengan seni. Berikut ini ada beberapa teknik bordir manual yang sudah banyak orang pakai.
1. Tusuk Balik/Tusuk Tikam Jejak
Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat pola dari bentuk garis, menjahit lipatan, dan menyatukan kain.
2. Tusuk Rumani
Ini digunakan tidak hanya untuk desain daun dan bunga, tetapi juga untuk bentuk bidang panjang.
3. Tusuk Veston
Biasanya digunakan untuk memperkuat dan menghias pola bunga, lubang kancing dan bahkan tepi kain.
4. Tusuk Batang/ Tangkai
Digunakan untuk membuat pola dari batang, ranting dan bahkan bidang.
5. Tusuk jelujur
Dapat digunakan untuk membuat garis kain, jahitan dan lipatan.
Baca Juga : Contoh Desain Konveksi Jaket Amdrill HMA AKutansi UNAIRPeralatan dan bahan [ sunting | sunting sumber ]
Teknologi pembuatan sulaman Koto Gadang masih menggunakan teknologi tradisional. [15] Peralatan utama untuk menyulam dikenal dengan nama pamedangan. Ukurannya yakni 200 x 60 cm. Pamedangan terbuat dari kayu pada bagian kerangkanya. Keempat kayu dirangkaikan menjadi empat persegi panjang dengan paku. Tinggi pamedangan yakni sekitar 30 cm mengikuti ukuran standar yang memudahkan bagi penyulam untuk duduk bersimpuh ataupun meluruskan kakinya di bawah pamedangan pada saat menyulam. [16] [17]
Untuk menyulam kain yang berukuran kecil, seperti saputangan, bunga baju, dan sarung bantal maka digunakan alat bernama ram. [18] Ram berbentuk bundar dengan diameter berkisar 20 cm sampai 50 cm. Ram terbuat dari dua buah besi ataupun kayu yang dibentuk melingkar dengan menggunakan alat pengunci. [19]
Peralatan utama dalam menyulam berikutnya yakni kelos. Kelos berfungsi untuk menggulung benang. Kelos terbuat dari batang kulit manis dengan panjang berkisar 15 cm sampai 20 cm. Jumlah kelos bergantung pada banyak warna benang yang akan digunakan. [20]
Adapun alat bantu dalam membuat sulaman yakni karton manila atau kertas minyak untuk membuat pola, kertas karbon untuk memindahkan pola, jarum jahit untuk membuat aneka tusukan pada kain, dan gunting untuk memutus benang. Kesederhaan peralatan membuat proses pembuatan sulaman Koto Gadang menjadi lama dan rumit serta membutuhkan kepiawaian atau keahlian dari penyulam karena semata-mata mengandalkan pekerjaan tangan dan bukan mesin. [16] [21]
Sementara itu, bahan-bahan yang digunakan untuk menyulam yakni kain dan benang. Kain yang digunakan yakni semua jenis kain seperti katun, linen, sutra, atau wol. [16] Ukuran kain yang standar adalah dua meter untuk panjang dan lebar yang bervariasi dari 50 cm hingga 75 cm, tetapi ukuran lebar yang standar adalah 50 cm. [22] Adapun benang sulam dapat berupa benang mauline dan benang katun. [23]
Bordir Komputer
Bordir komputer itu sendiri, tentu saja, dilakukan oleh mesin bordir yang terhubung dengan komputer dengan program bordir preset dalam bentuk atau teks yang disulam oleh mesin bordir.
Dalam pekerjaan bordir komputer, sebuah program gambar, biasanya disebut film memancing, dibuat terlebih dahulu, dan kemudian film memancing disimpan dalam file kecil dengan nama dan format tertentu tergantung pada mesin. Ketika film memancing sudah siap, masukkan film ke kepala mesin bordir komputer dan operator mesin akan menyesuaikan margin, warna benang dan posisi bahan yang akan disulam dan disulam.
1. Bordir Handuk/ Moss stitch/ Towel
Dulu banyak digunakan untuk bordiran pada jaket kuliah, kini lebih banyak digunakan untuk kebaya, busana muslim, kerudung dan topi.
2. Bordir Timbul/3D
Sesuai dengan namanya, Anda akan melihat hasil dari jenis bordir ini. Banyak digunakan dalam topi snapback.
3. Bordir Stik/Chain Stitch
Jenis bordir ini banyak digunakan pada busana islami, kebaya , selendang, topi, kaos oblong dan lainnya.
Demikian adalah macam-macam jenis bordir yang sering dipakai, sebenarnya masih banyak lagi jenisnya cuman kami akan berikan yang sering digunakan saja agar anda lebih tahu jenisnya. Semoga dengan melihat artikel ini dapat menambah pengetahuan anda tentang bordir.
Terima Kasih Sudah Membaca 😀
Hasil [ sunting | sunting sumber ]
Selendang bersulam termasuk pakaian adat yang dipakai oleh seorang perempuan Koto Gadang. Pemakaian motif, warna, dan bahan selendang yang digunakan disesuaikan dengan status dan usia wanita yang memakai. Untuk wanita muda, biasanya wama yang dipakai adalah warna terang seperti merah dan motifnya agak rapat sehingga bahan dasar kain terlihat sedikit saja. Adapun bagi wanita yang sudah bekeluarga, kain yang digunakan yakni berwarna tua seperti nila atau hijau dan motif yang agak jarang. [36] [2]
Menurut penelitian Ernatip dari Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Padang, masyarakat Koto Gadang saat ini banyak menekuni sulaman dan menjadikannya sebagai suatu pekerjaan yang menghasilkan uang. Selendang bersulaman Koto Gadang termasuk sulaman yang sangat halus dan rapi bila dibandingkan dengan sulaman daerah lain sehingga harga selendang bersulaman Koto Gadang relatif lebih mahal. [37] [12] Pada saat ini, selendang sulaman suji caia dijual seharga Rp2.000.000 sampai Rp2.500.000 per helai, sedangkan selendang sulaman kapalo samek dijual dengan harga Rp1.750.000 hingga Rp2.250.000 per helai. [12] [7] Namun, karena dikerjakan oleh tenaga manusia, pengerjaan sulaman Koto Gadang membutuhkan waktu yang lama. Untuk satu helai kain sulaman Koto Gadang membutuhkan waktu penyelesaian setidaknya dua bulan. [a]
Selendang sulaman Koto Gadang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Pengenalan selendang sulaman Koto Gadang ke dunia luar terus dilakukan, terutama oleh pengrajin itu sendiri. Berbagai pameran baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional ikut menampilkan selendang sulaman Koto Gadang sebagai produk kerajinan unggulan. [38] [7] [37] Dikenalnya sulaman Koto Gadang oleh masyarakat luas secara tidak langsung memberi peluang bagi pengrajin sulam untuk mendapatkan penghasilan yang lebih layak. [39]
Dalam gelaran Festival Sulam Bordir di Jakarta pada 2012, ditampilkan karya selendang sulam sepanjang 20 meter yang menggunakan berbagai jenis teknik sulam dari Sumatera Barat, termasuk sulam suji caia dan kepalo samek dari Koto Gadang. Selendang tersebut mendapatkan penghargaan sebagai sulam terpanjang di dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI). [40] [41]
Tags: sulam jarum