"Jenis Benang Rajut yang Harus Anda Ketahui"
Jarum Rajut / Crochet Hook / Hakpen
Jarum rajut berkait ini juga populer dengan nama hakpen, ada juga yang menyebut hakken yang bahasa Inggrisnya adalah crochet hook. Anyway busway, jarum rajut atau crochet hook memiliki ujung berkait yang panjang jarum keseluruhannya berkisar antara 13-15 cm. Jarum rajut ini memiliki ukuran yang bermacam-macam, sesuai dengan besar penampang benang yang digunakan untuk menghasilkan kreasi rajutan. Ukuran paling kecil yang pernah saya temui adalah 0,6 mm, sedangkan paling besar adalah 10mm. Ukuran tersebut dihitung berdasarkan lebar pengaitnya (lihat gambar). Untuk menghasilkan rajutan yang rapat, biasanya saya menggunakan ukuran jarum yang lebih kecil dari standar benangnya. Sebaliknya untuk menghasilkan rajutan yang renggang, saya gunakan jarum yang lebih besar daripada standar benang.
Jarum rajut yang beredar di pasaran biasanya terbuat dari bahan besi, stainless steel, aluminium dan bambu. Jenisnya ada dua, yaitu single pointed dan double pointed. Single pointed memiliki satu kait per jarum, sedangkan double pointed memiliki dua kait dengan ukuran yang berbeda pada tiap ujungnya.
Jarum rajut crochet yang kecil (lace) dengan ukuran di bawah 2 mm umumnya menggunakan bahan stainless steel atau besi yang kuat. Sedangkan yang lebih besar dari 2 mm menggunakan bahan aluminium karena lebih ringan jika untuk jarum besar.
Crochet hook tidak dibuat secara khusus untuk digunakan dengan tangan kanan atau tangan kiri. Cara memegangnya pun terserah kepada pemakainya, sesuai selera masing-masing. Namun demikian secara umum orang memegang hakpen dengan salah satu cara berikut:
- Gaya pensil. Memegang jarum seperti memegang pensil.
- Gaya pisau. Memegang jarum seperti menggenggam pisau untuk mengiris.
Jenis Jenis Kain Rajut
Kain Jersey
Kain Jersey Knit memiliki garis vertikal datar yang terlihat pada bagian depan dan rusuk horizontal yang dominan pada bagian belakang kain. Jahitan rajut jersey sering digunakan karena prose pembuatannya cepat, murah, dan dapat divariasikan untuk menghasilkan kain bermotif mewah.
Kerugian utama dari rajutan jersey adalah kecenderungannya untuk “lari” jika benang putus. Jahitan datar atau jersey dapat divariasikan dengan menggunakan benang yang berbeda atau jahitan berganda dengan panjang yang berbeda untuk membuat kain terry, velour, dan kain mewah. Stitch ini juga digunakan dalam membuat kaus kaki nilon, pakaian dalam pria, dan kaos.
Kain Rajut Purl
Kain Purl Knit memiliki ciri terlihat sama pada kedua sisi kain. Banyak pola dan desain yang menarik dapat dibuat dengan stitch purl. Ini sering digunakan dalam pembuatan sweater besar dan pakaian anak-anak. Kecepatan produksi umumnya lambat dengan Purl Knit.
Purl Knit dibuat dengan merajut benang sebagai stitch rajut dan stitch purl bergantian dalam satu wale kain. Kain ini dapat dibalik dan identik pada kedua sisi kain. Selain itu, kain ini tidak melengkung dan rata dan lebih elastis dalam arah panjang.
Kain Rajut Rib
Kain Rib memiliki jahitan yang ditarik pada kedua sisi kain, yang menghasilkan kolom-kolom wales pada bagian depan dan belakang kain. Stitch rib menghasilkan kain dengan elastisitas yang sangat baik. Rib rajutan digunakan untuk “ribbing” yang biasanya ditemukan pada tepi bawah sweater, pada manset lengan baju, dan pada bagian kerah leher.
Jarum Knit / Knitting Needle / Breien
Jenis yang kedua adalah jarum rajut untuk knitting, bahasa Inggrisnya adalah knitting needle. Jarum knit ini populer juga dengan sebutan “breien”. Breien ini memiliki ujung yang runcing, tapi tidak seruncing jarum untuk menjahit. Bisa dikatakan runcing tapi tumpul. Jarum breien ini umumnya lebih panjang daripada hakpen, pun ukurannya sangat bervariatif, mulai 1,25 mm hingga 20 mm. Bahan jarum knit ini yang umum adalah besi, aluminium, bambu dan plastik. Berbeda dengan hakpen, satu ukuran breien ini terdiri dari dua buah jarum (atau lebih) yang digunakan secara bersamaan, dipegang oleh tangan kanan dan kiri (Anda bisa juga merajut pakai kaki, kalau bisa :D). Sedangkan pada crochet, satu tangan memegang jarum, tangan satunya memegang benang.
Tipe jarum knit ini terbagi menjadi tiga, yaitu, single pointed (satu ujung runcing), double pointed (dua ujung runcing) dan circular (melingkar). Pada jarum knit single pointed, satu ujungnya runcing, sedangkan ujung lainnya berbentuk bulat besar (atau bentuk lainnya) yang lebih besar daripada diameter jarum untuk mencegah benang selip/tergelincir.
Jarum knit double pointed adalah yang tertua, di mana tiap ujungnya runcing. Tipe yang terakhir adalah yang paling baru, circular needle. Tipe circular ini hampir sama dengan double pointed, hanya saja kedua jarum dihubungkan dengan sebuah bahan lentur seperti benang atau yang paling umum adalah seperti selang air.
Masing-masing tipe jarum knit yang tersebut di atas memiliki kegunaan dan kelebihan masing-masing tergantung pada kreasi rajutan yang sedang dihasilkan.
Fun fact: Jarum knit terbesar di dunia memiliki diameter 6,5 cm dengan panjang 3,5 m! Dibuat oleh Julia Hopson berkebangsaan Inggris.
Tags: benang jenis