Seni Tali Macrame - Panduan Lengkap dan Sumber Terbaik di Jogja
Pasang Surut Popularitas Makrame
Popularitas makrame memuncak di era Ratu Victoria di tanah Inggris (Victorian era). Kala itu makrame merupakan hobi favorit sebagian besar perempuan di semua kelas masyarakat. Makrame menemukan celah kejayaan di Amerika pada tahun 1970-an sebagai bentuk protes masyarakat terhadap produksi barang yang tidak etis.
Lalu, makrame sering ditemukan sebagai dekorasi rumah, sweater, hingga sandal. Sayangnya, mendekati akhir 70-an dan selama era 80-an, popularitas makrame menurun karena dianggap sebagai suatu hal yang ketinggalan zaman.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan perputaran tren, makrame kembali booming di masa kini, yakni abad 21. Hal ini khususnya disebabkan oleh banyaknya orang yang kembali menyukai gaya bohemian.
Macrame ternyata udah jadi tren di Indonesia sejak 3 tahun lalu lho
Doc Widiartati Adinegoro
Di Indonesia, Macramé berkembang sekitar 2-3 tahun lalu (2015-2016). Keviralannya pun baru terjadi sekitar tahun 2018 saat tren Bohemian Style naik daun di mana salah satu dari elemen Bohemian adalah hiasan-hiasan dinding yang menggunakan Macrame.
Adapun hasil dari kerajinan macrame di Indonesia antara lain adalah tirai, wall hanging, gantungan pot, kap lampu, sarung bantal, pembatas ruangan, dan yang baru trend saat ini adalah Backdrop Wedding (pengganti gebyog).
10 Rekomendasi Toko Kain Terlengkap & Terbaik di Jogja
Mencari toko kain di Jogja sangatlah mudah, baik di dalam pasar maupun pertokoan. Bahkan, ada satu tempat khusus yang memiliki deretan toko kain di sepanjang jalan. Banyaknya pilihan tentu memudahkan Anda untuk menemukan kain berdasarkan jenis yang sedang dibutuhkan.
Pemilihan jenis kain dipengaruhi oleh model pakaian seperti apa yang akan Anda buat. Sebab, kain terdiri dari bermacam jenis yang memiliki karakteristik masing-masing.
Berikut beberapa jenis kain berdasarkan karakteristiknya:
Katun terbuat dari serat alami kapas. Karakteristik utamanya adalah tidak mudah melar, relatif lentur bertekstur lembut, menyerap keringat, tidak berbulu, dan mudah dirawat. Ketebalan kain katun bervariasi mulai dari yang tipis seperti katun paris hingga yang tebal seperti katun jepang.
Kain katun sangat fleksibel digunakan untuk segala jenis pakaian formal maupun non-formal. Menggunakan kain katun untuk membuat lap, tirai, sarung bantal, dan celemek pun tetap cocok.
Poliester disebut mirip kain katun dengan kualitas yang lebih rendah. Sebab, kain poliester terasa lebih kaku dan panas saat dikenakan. Wajar saja kalau harganya tergolong murah.
Namun, polyester tergolong cukup tebal sehingga tidak perlu tambahan kain sebagai lapisan dalam. Selain itu, kain polyester tidak mudah kusut sehingga pakaian yang Anda kenakan selalu terlihat rapi.
Seperti halnya polyester, kain spandeks juga terbuat dari bahan sintetis. Ciri khas dari spandeks adalah fisik kainnya yang sangat elastis dan ringan saat dikenakan. Selain itu, kain spandeks juga terasa adem dan mampu menyerap keringat.
Umumnya, spandeks digunakan untuk membuat innersuit, pakaian olahraga dan jersey. Anda juga bisa memanfaatkannya sebagai gamis yang dikombinasikan dengan jenis kain lain yang lebih kaku.
Ringan, transparan dan halus adalah karakteristik yang dimiliki kain sifon. Kain ini terbuat dari beberapa campuran bahan, seperti sutra, nilon, katun, dan polyester.
Bikinnya mudah, Widiartati pun belajar mengkreasikan macrame secara otodidak nih
Doc Widiartati Adinegoro
Pertama kali membuat macrame, Widiartati belajar dari YouTube secara mandiri. Sambil melihat Youtube, dia memegang tali. Tali yang dia gunakan adalah tali pramuka bekas camping yang dipotong-potong. Memang, tali yang paling murah untuk membuat macrame adalah tali kur.
Editor’s picks
“Kebanyakan orang liat video tutorial terus tapi gak langsung dipraktekkin,” tutur Widiartati. “Lihat boleh, tapi sebaiknya sambil dicoba,” katanya, menambahkan.
Saat awal-awal membuat macrame, Widiartati pun tak luput dari banyak kesalahan. Seringkali kesalahan tersebut terjadi karena faktor lupa. Hingga akhirnya dia memotivasi diri-sendiri bahwa macramenya harus jadi apapun hasilnya.
Dia berkata, ”Mau jadinya kecil atau gimana, intinya harus jadi. Jangan sampai menggantung. Sebab, orang pasti akan lupa atau malah malas untuk memulai kembali apa yang sudah dia kerjakan sebelumnya.”
Dengan pengalamannya sekitar 1,5 tahun membuat sekaligus mengajar macrame, Widiartati menemukan bahwa untuk menguasai simpul-menyimpul diperlukan kemauan untuk terus menyimpul sehingga tangan akan hapal dengan sendirinya.
“Kalau kita bikin Macrame terus berhenti di tengah jalan, terus sambung lagi berhenti lagi, dst, kita gak akan inget-inget,” tegas Widiartati.
Kerajinan tangan bermodal murah, macrame cuma butuh tali benang aja
Doc Widiartati Adinegoro
“Untuk membuat macrame, kita butuh tali panjang. Pakai jenis tali apa aja bisa sebenernya. Tali yang halus bisa, yang kasar pun bisa, tapi kalau pakai yang kasar otomatis tangannya akan lebih sakit ketika membuat,” tutur Widiartati.
Untuk hasil yang berbeda, tali yang dipakai pun jenisnya berbeda. Misalnya untuk macrame gantungan pot, tali yang dipakai adalah tali kur karena kuat menahan beban. Selain itu, ukuran tali pun berbeda-beda, ada yang 3 mm, 4 mm, dan 5 mm. Ketiganya dapat dipakai sesuai kebutuhan.
Tags: jual jogja