Memory updatedPentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Menjahit
Kenapa IFS Jakarta ?
Salah satu keunggulan utama dari belajar di IFS Jakarta adalah kualitas pengajaran yang didukung oleh tenaga pengajar yang berpengalaman dan berdedikasi. Mereka tidak hanya berbagi pengetahuan mereka yang luas, tetapi juga memberikan wawasan yang berharga tentang tren terbaru dalam industri fashion dan praktik terbaik yang diperlukan untuk berhasil di pasar yang kompetitif.
Di IFS Jakarta, siswa juga memiliki akses ke fasilitas dan peralatan yang modern, menciptakan lingkungan belajar yang memadai dan mendukung perkembangan kreativitas mereka. Dari ruang kelas yang nyaman hingga studio desain yang dilengkapi dengan peralatan terkini, IFS Jakarta memberikan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menginspirasi inovasi dan pengembangan bakat.
Selain itu, IFS Jakarta juga menawarkan peluang magang dan kerja sama dengan merek-merek terkemuka dalam industri fashion. Ini memberikan siswa pengalaman praktis yang berharga dan membuka pintu bagi peluang karier yang menarik di masa depan.
Oleh karena itu, bagi siapa pun yang serius tentang karier di dunia fashion, IFS Jakarta adalah pilihan yang tepat. Bergabunglah dengan IFS Jakarta dan raihlah impian Kamu dalam industri fashion. Jadilah bagian dari komunitas yang dinamis dan terinspirasi, dan siapkan diri Kamu untuk mengeksplorasi potensi terbesar Kamu dalam dunia fashion yang penuh warna dan bersemangat.
Artikel Terkait :

Keywords
Buntarto. (2015). Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Daryanto. (2010). Keselamatan Kerja Peralatan bengkel dan Perawatan Mesin. Bandung: Alfabeta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Dwijanti. (2013). Dasar Teknologi Menjahit
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ernawati. (2008). Tata Busana Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Ernawati. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Ernawati. (2008). Tata Busana Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Hartono, Arief. (2018). Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap Persepsi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Volume 3 No. 3.
Hidayat, N. & Wahyuni, I. (2016). Kajian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel di jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik UNY. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Volume 23 No. 1.
Indra Tri Juniarto. (2018). Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di SMK Piri Sleman. Skripsi. FT Universitas Negeri Yogyakarta.
Iridiastadi, H. Dkk. (2014). Ergonomi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ismara, I. & Prianto, E. (2017). Bagaimanakah agar Laboratorium dan Bengkel Pendidikan Vokasi menjadi NYAMAN, SELAMAT dan SEHAT?.Yogyakarta: UNY Press.
Ismara, I. & Prianto, E. (2016). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan (Electrical Safety). Solo: CV Adicandra Media Grafika.
Jerussalem, M.A. & Khayati, E.Z. (2010). Modul Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta:UNY.
Kusuma, Lina. (2014). Perilaku Peserta Didik dalam Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Mata Pelajaran Praktik Di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi. FT Universitas Negeri Yogyakarta.

Tags: jahit