Kerajinan Sulaman Kasongan - Keindahan DIY di Bantul, Yogyakarta
BANTUL
Negeri Para Seniman di Jogja Selatan
Terletak di ujung selatan Kota Gudeg, Bantul menjadi pusat kesenian di seluruh Yogyakarta. Kreatifitas warganya menghasilkan berbagai karya unik baik dalam bentuk suvenir, tempat wisata, serta berbagai macam kuliner yang sulit dijumpai di tempat lain.
Diperbarui tgl 30 Desember 2021
Terletak di sepanjang pesisir selatan Yogyakarta, Bantul menjadi pusat kreatifitas dan kerajinan di Kota Gudeg. Darah-darah kreatif seakan mengalir di setiap warganya. Dengan penuh semangat mereka menciptakan inovasi baru yang selalu membuat kita penasaran. Kreatifitas ini pun dicurahkan dalam berbagai karya seni aneka rupa, bukan hanya di atas kanvas dan patung batu, tapi juga menjelma ke berbagai aspek kehidupan seperti gaya hidup, kuliner, hingga berbagai kerajinan tangan yang ditawarkan di kabupaten ini. Inilah Bantul, rumah para pemikir kreatif yang berada di kawasan Jogja selatan.
Keunikan Desa Kasongan
Saat ini, desa wisata ini memang menjadi salah satu ikon wisata. Namun sebenarnya desa ini hanya desa biasa. Hanya saja, warganya memang didominasi oleh para perajin gerabah. Desa ini menjadi tempat tinggal.vagi para kundi atau gundi, atau buyung. Yang merupakan sebutan bagi orang-orang yang membuat kendi atau buyung atau kuali. Kesemuanya adalah peralatan dapur yang dibuat dari tembikar, gerabah, atau tanah liat.
Galeri-galeri itu menampilkan berbagai jenis kerajinan tangan dari gerabah yang menarik dan bisa dibeli jika Anda berkenan sebagai salah satu Oleh-oleh Khas Jogja. Beberapa yang disukai pengunjung adalah pot bunga, lampu hias, guci, kendi, patung, dan beberapa souvenir unik yang menarik. Ada juga berbagai elemen dekorasi yang cocok untuk diletakkan di rumah.
Ada salah satu rlemen dekorasi yang legendaris dan terkenal di desa wisata ini, yaitu patung Loro Blonyo. Loro Blonyo itu sendiri adalah patung pengantin. Patung ini dibuat dalam berbagai bentuk atau pose. Nama dari Loro Blonyo diambil dari nama galeri yang pertama kali mempopulerkan bentuk itu, yaitu Galeri Loro Blonyo. Kabarnya, patung ini diambil atau diadopsi bentukannya dari patung pengantin dari Kraton Yogyakarta. Mungkin Anda yang menyukai kerajinan tangan akan suka dengan patung tersebut.
Pengunjung juga bisa melakukan beberapa kegiatan menarik lainnya daripada hanya sekadar melihat-lihat dan belanja karena ini juga salah satu Wisata Belanja di Jogja yang direkomendasikan . Selain itu pengunjung juga bisa mengikuti kursus singkat. Tujuannya untuk melihat secara langsung proses pembuatan dari kerajinan gerabah itu sendiri, juga bisa sekalian mencoba membuatnya dengan arahan dari perajin yang ada di sana. Tentu kegiatan ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Lokasi Desa Kasongan
Desa Wisata Kasongan itu sendiri berada di pedukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Wisatawan yang berasal dari pusat Jogja bisa menuju ke arah selatan Jogja. Tujulah perempatan Rong Road selatan – jalan Bantul, atau yang biasa disebut dengan perempatan Dongkelan. Dari perempatan tersebut, ambil.ke.arah selatan. Tidak sampai 30 menit, Anda akan sampai di Desa Kasongan sebagai desa wisata yang terkenal. Anda bisa melihat sebuah gerbang masuk atau gapura desa wisata itu. Masuk saja dan nikmati seluruh aktivitas menarik di sana.
Tips Liburan Sehari di Jogja adalah berkunjung ke wisata edukasi untuk mengetahui proses pembuatan gerabah. Proses pembuatan gerabah pada dasarnya dibedakan menjadi dua cara utama. Yaitu dengan cara cetak atau dengan cara manual. Pembuatan dengan teknik cetak biasanya digunakan untuk perlengkapan yang diproduksi secara massal. Sedangkan yang dibuat dengan tangan biasanya adalah model guci, pot, atau jambangan, atau yang bentuknya silinder.
Untuk proses pembuatan tangan sendiri, dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit tanah liat sambil diputar. Proses ini juga dilengkapi dengan proses perhitungan yang menghitung besaran diameter dari bentuk tersebut. Seluruh proses itu bisa memakan waktu 2 sampai 4 hari, hingga proses penjemurannya. Lalu proses selanjutnya adalah dipoles dengan cat atau lainnya sehingga terlihat menjadi lebih menarik. Proses pembuatan ini dilakukan oleh perajin galeri. Galeri itu sendiri kebanyakannya adalah milik keluarga yang diwariskan secara turun temurun. Walau pada akhirnya mereka merekrut karyawan atau pekerja di kemudian hari, mereka tetap bertanggung jawab dengan galeri mereka.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai objek wisata Desa Wisata Kasongan yang menarik untuk dikunjungi. Semoga bermanfaat untuk Anda dan selamat berlibur. Jika tertarik, segera agendakan untuk berkunjung ke sana, terutama bagi Anda yang menggemari kerajinan tangan dari gerabah.
Tempat Menginap di Bantul
Selain kuliner, Bantul juga memiliki beberapa penginapan yang cukup nyaman dan penuh kreatifitas. Karena sebagian besar wilayah Bantul masih berupa pedesaan nan asri, beberapa penginapan di sini memiliki view dan suasana yang indah dan sulit untuk dilupakan. Tidak percaya? Lihat saja Pak Dhe Homestay, homestay ini berada dekat Desa Wisata Tembi. Atmosfir yang Jogja banget dan dikelilingi sawah membuatnya sempurna bagi rombongan keluarga, reuni, hingga company retreat. Menginap di Pak Dhe Homestay akan membangkitkan kenangan Jogja yang bersahaja dan tentramnya hidup di desa. Pagi hari kita bisa berjalan-jalan atau bersepeda di sekitar rumah, menikmati udara pagi sambil melihat hamparan sawah di kanan dan kiri. Pilihan lainnya lihat Homestay di Bantul
Sifat kreatif ala masyarakat Bantul tidak hanya disalurkan ke cenderamata dan tempat wisatanya saja, tapi juga ke berbagai menu kuliner yang ada di kawasannya. Sebut saja RM Legokan Ngancar, sebuah rumah makan di tepi tempuran Ngancar yang menyajikan berbagai jenis masakan ikan air tawar nan langka. Cobalah nikmati rasa mangut gabus yang anti-mainstream, disajikan bersama sayur lompong nan cocok untuk dinikmati di siang hari yang panas.
Ingin masakan yang lebih pedas? Cobalah Sambel Welut Pak Sabar, masakan pedas dari utara kawasan Bantul. Nikmati rasa unik dari belut fillet yang diulek bersama sambal nan pedas, cukup untuk memeras keringat dan membuat lidah mati rasa. Selain itu, jangan lewatkan tantangan dasyat dari Sate Petir Pak Nano Pak Nano dengan tingkatan pedasnya yang bisa kita pilih sesuka hati. Di sini, kita bisa merasakan sensasi tak terlupakan dari sate dan tongseng yang dimasak bersama puluhan potong cabe rawit nan super pedas!
Selain ketiga masakan di atas, ada juga beberapa menu kuliner lain yang bisa kita nikmati di kawasan Bantul. Salah satunya adalah Ayam Goreng Mbah Cemplung, rumah makan blusuk yang terkenal dengan kelezatan ayam kampung gorengnya yang empuk. Selain itu ada juga Bakmi Shibitsu yang konon bisa membuat kita kehilangan kata ketika mencicipi rasanya nan tebal dan penuh dengan bumbu. Mantap, kan?
Wisata Desa Kasongan
Menurut cerita yang beredar, pada zaman dahulu di Desa Wisata Kasongan ada seekor kuda yang mati di area persawahan milik warga setempat. Kuda yang mati ini ternyata milik seorang perwira Belanda. Singkat cerita, pemilik persawahan ini takut jika nanti akan diberi hukuman oleh tentara Belanda karena kudanya mati di tanah miliknya.
Karena rasa ketakutan yang besar itulah pemilik lahan melepaskan hak kepemilikan tanah bersama warga lainnya. Dari sini bisa dibayangkan kengerian penjajahan yang dialami oleh warga Indonesia. Mereka bahkan sangat takut hanya karena ada kuda mati milik Belanda di atas tanah mereka. Dapat dibayangkan hukuman yang didapatkan akan sangat menyakiti mereka sampai-sampai hak kepemilikan tanah mereka lepaskan.
Area persawahan yang sudah dilepaskan hak kepemilikannya, akhirnya diambil oleh warga yang datang dari desa lain. Para penduduk yang baru datang ini melakukan aktivitas baru di desa itu. Aktivitas yang baru ini merupakan kegiatan mengolah tanah liat untuk dijadikan perlengkapan dapur dan dijadikan beberapa mainan untuk anak-anak mereka.
Sejak saat itu, perkembangan kerajinan gerabah di desa ini mulai naik secara signifikan hingga saat ini. Banyak produk yang dihasilkan sesuai dengan pesanan dan minat pasar. Bahkan saat ini bukan hanya kerajinan dari tanah liat yang dihasilkan dari desa ini. Masyarakat juga menggunakan bahan lain di sekitar yang bisa diolah menjadi barang bernilai tinggi, misalnya bambu, rotan, batok kelapa, kayu dan sebagainya.
Pada saat ini desa ini menjadi ikon pusat gerabah daerah Bantul Yogyakarta. Desa Wisata Kasongan mulai dipenuhi pengunjung saat hari libur tiba. Banyak wisatawan yang datang ke tempat ini untuk belajar bagaimana cara mengolah tanah liat.
Tags: kerajinan bantul yogya