"Rahasia-rahasia di Balik Kata-kata Penjahit - Kisah Inspiratif dari Dunia Jahitan"
3. Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami dengan tepat pula. Kalimat efektif memiliki ciri-ciri-ciri sebagai berikut.
Perusahaan konveksi itu membutuhkan empat orang penjahit pakaian wanita. Kelompok kata penjahit pakaian wanita bermakna ganda.
Makna pertama penjahit yang berjenis kelamin wanita dan makna kedua penjahit yang hanya menjahit pakaian wanita. Agar tidak menimbulkan makna ganda, penulis perlu membubuhkan tanda hubung (-).
Jika yang dikehendaki adalah penjahit pakaian yang berjenis kelamin wanita, tanda hubung diletakkan di antara kata penjahit dan wanita (penjahit-pakaian wanita).
Sementara itu, jika yang dikehendaki adalah penjahit yang bisa menjahit pakaian wanita, tanda hubung diletakkan di antara kata pakaian dan wanita (penjahit pakaian-wanita) .
b. Subjek dan objek tidak didahului dengan kata depanKalimat efektif harus memiliki subjek yang jelas. Jika subjek didahului kata depan, subjek kalimat menjadi hilang sehingga tidak terbentuk kalimat efektif.
- SMA Nusa Bangsa mengadakan kegiatan pentas seni. (SMA Nusa Bangsa = subjek)
- Di SMA Nusa Bangsa mengadakan kegiatan pentas seni. (Subjek menjadi tidak jelas karena SMA Nusa Bangsa diawali dengan kata depan di)
- Mereka membicarakan kekayaan laut Indonesia. (efektif)
- Mereka membicarakan tentang kekayaan laut Indonesia. (tidak efektif)
Kalimat efektif harus logis, masuk akal, dan cermat dalam penalaran. Ketidakcermatan dalam menyusun kalimat bisa menyebabkan kalimat menjadi tidak nalar. Contoh :
- Ponsel harap dimatikan. (efektif)
- Yang membawa ponsel harap dimatikan. (tidak efektif)
Kalimat efektif tidak menggunakan kata atau kelompok kata yang dirasa tidak perlu. Penggunaan kata yang berlebihan menyebabkan makna kalimat sudah dipahami. Contoh :
Kata Penutup
Bidang pertambangan menjadi salah satu sektor penopang ekonomi negara Indonesia. jadi sangat penting untuk memperhatikan keselamatan dan juga keamanan dari pekerjaannya.
Walaupun memang gajinya cukup besar, tetapi resiko kerjanya juga lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Jadi kamu harus bersiap untuk menerima kondisi pekerjaan yang seperti ini
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel kata bijak mengenai pekerja tambang diatas. Sebagai bentuk partisipasi kalian jangan lupa share dan bagikan artikel ini ke sosial media masing-masing supaya teman-teman sibakua.com yang lain juga membacanya
Reza Harahap
Reza Harahap adalah owner SIBAKUA. Seorang Blogger, Youtuber dan Investor. Senang belajar bisnis keuangan. Website ini memberikan peluang usaha, ide bisnis, finansial, tutorial, pekerjaan dan contoh informasi yang berguna lainnya.
Definisi Kata Baku, Kata Konotatif dan Kalimat Efektif
Sebuah karya ilmiah harus dibuat dengan bahasa yang lugas, tidak bersayap, atau bermakna denotatif. Penulis karya ilmiah tidak diperbolehkan menggunakan kata-kata atau kalimat yang bermakna ambigu.
Selain itu, dalam karya ilmiah juga tidak diperbolehkan menggunakan kata ganti seperti saya atau kami. Karya ilmiah bersifat umum atau universal. Kata yang digunakan untuk mengganti kata saya atau kami adalah penulis.
Sesuai dengan jenisnya, bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah jauh berbeda dengan bahasa pada karya sastra. Bahasa yang digunakan pada karya sastra cenderung bersayap, bermakna konotatif, dan kalimat- kalimat yang tidak efektif.
Untuk menimbulkan kesan yang mendalam, dalam karya sastra juga banyak digunakan berbagai macam gaya bahasa. Hal-hal semacam ini tidak diperbolehkan dalam karya ilmiah.
Selain tidak boleh menggunakan kata-kata bersayap, kalimat ambigu, dan kalimat yang tidak efektif, kata-kata yang digunakan dalam karya ilmiah harus kata baku.
Penulis harus cermat dalam memilih kata-kata yang digunakan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian di bawah ini!
Tags: jahit