Kemeja Benang Smock - Eksplorasi Seni Jahit dan DIY yang Indah
Kesimpulan
Mengetahui klasifikasi jahitan mungkin tidak begitu pentingnamun akan sangat berguna ketika ada persyaratan identifikasi jahitan yang harus dilakukan pada garmen. Jenis jahitan dapat bertindak sebagai kode untuk memberi tahu penjahit apa yang harus dilakukan pada bagian garmen tersebut.
- Tips Memilih Jaket Angkatan Yang Nyaman Dan Stylish
- Apa Itu Bahan Rib Dan Penggunaannya Dalam Industri Garmen
- Macam Macam Jenis Saku Pada Pakaian Yang Harus Kamu Tahu
- Panduan Lengkap Merawat Jaket Parka agar Tahan Lama
- Jenis Jenis Jaket Parka Dan Rekomendasi Bahan Terbaik Untuk Pembuatan Parka
- Sejarah Jaket Parka: Dari Kutub Utara Ke Tren Fashion Modern
- Apa Itu Jaket Parka? Definisi, Jenis Dan Fungsinya!
- Cara Memilih Jaket Parka Yang Bagus: Panduan Lengkap
- Desain Jaket Polos Custom: Model Terbaru Download Gratis
- Seperti Apa Itu Warna Khaki?

Mengenal Bahan Kemeja PDL dan PDH
- Taipan Tropical – merupakan bahan seragam kantor yang elegan dan adem saat dipakai. Memiliki serat dan tekstur yang hampir sama dengan nagata drill namun harga dari taipan tropical lebih mahal. Sering dipakai untuk pembuatan seragam kantor.
- Nagata Drill – jenis bahan kemeja ini tergolong dingin saat dipakai dan cocok dipakai di tempat yang beriklim tropis. Tekstur lebih lembut dan tidak begitu kaku saat digunakan. Bahan kain ini merupakan yang paling populer sekarang bahkan sangat direkomendasikan sebagai bahan kemeja PDH dan PDL.
- American Drill – kain kemeja yang sering dicari dan digunakan karena harganya yang terjangkau dan memiliki daya tahan yang kuat. Meskipun tidak sedingin kain nagata drill dan taipan tropical, namun banyak yang memilih bahan ini karena serat kain yang kuat dan cocok untuk diluar lapangan.
- Maryland Drill – kain maryland merupakan bahan yang terbuat dari teteron rayon yang mempunyai tekstur garis diagonal. Memiliki kelebihan yaitu tidak panas saat dipakai, lembut dan nyaman serta tampil elegan dengan menggunakan kain ini. Biasa dipakai untuk pembuatan jas almamater.
- Oxford – kain oxford biasa digunakan untuk jas lab dan kemeja kantor karena bahannya adem dan halus serta cukup nyaman waktu dipakai. Kain ini adalah campuran katun dan teteron yang dibuat dengan cara penyilangan dua benang yang membentuk tekstur titik-titik.
- Ribstop – merupakan kain yang mempunyai ciri khas motif kotak-kotak pada permukaan kainnya. Cocok dipakai diluar ruangan atau outdoor, contohnya kemeja tactical. Salah satu kelebihan lainnya adalah kain ini tahan terhadap robek.

Perbedaan PDL dan PDH
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa PDH adalah Pakaian Dinas Harian. Berbeda dengan PDL yang merupakan singkatan dari Pakaian Dinas Lapangan. PDL memiliki bahan yang lebih tebal sehingga umumnya digunakan untuk pegawai yang lebih banyak beraktivitas di lapangan. Sedangkan seragam PDH banyak dipakai untuk kegiatan yang ada di kantor atau di dalam ruangan. Tentunya bila fungsinya berbeda, maka akan memiliki bahan kain yang berbeda pula. Semuanya didesain sesuai dengan kebutuhan terhadap situasi pekerjaan.
Seragam PDL memang didesain agar kuat menghadapi berbagai medan lapangan, misalnya saja pakaian untuk anggota kepolisian, atau karyawan yang bekerja pada sektor pertambangan. Mereka rata-rata akan memakai PDL yang berbahan tebal namun masih nyaman digunakan karena anti gerah. Sementara itu, seragam PDH lebih banyak digunakan untuk kegiatan dinas didalam ruangan. Karena itulah seragam PDH biasanya menggunakan kain yang tidak terlalu tebal dan halus.
Lalu, bahan kain apa saja yang bisa digunakan untuk membuat PDH dan PDL?
1. American drill
American Drill merupakan bahan kain yang Vido Garment rekomendasikan sebagai bahan dasar pembuatan kemeja harian (PDH), seragam perusahaan, seragam sekolah, jas almamater, dan celana formal. Dengan karakter bahan yang nyaman, permukaan yang bertekstur, mudah menyerap keringat, dan tersedia dengan berbagai macam warna.
Jika Anda mencari bahan kain yang tipis untuk kemeja, bahan kain ini tentu sangat cocok. Tapi, salah satu kekurangannya dari kain ini adalah walaupun American Drill berbahan tipis, tekstur yang dihasilkan memberikan efek yang kasar dibandingkan dengan menggunakan Nagata Drill.
2. Nagata Drill
Nagata Drill merupakan salah satu merk bahan kain yang terkenal dari jenis kain Japan Drill. Kain jenis ini memiliki karakteristik kuat, lembut, dan nyaman bila digunakan. Karena itulah kain ini sangat direkomendasikan sebagai bahan dasar pembuatan seragam kemeja PDH organisasi, seragam perusahaan, jas almamater, dan celana formal.
Rumus Menghitung Kebutuhan Konsumsi Benang
Untuk menentukan konsumsi benang ada rumus standar. Dalam rumus tersebut kamu akan mendapatkan faktor pengali sesuai dengan jenis mesin dan kelas jahitan. Untuk menentukan konsumsi benang, Kamu hanya perlu mengalikan panjang jahitan dengan faktor tersebut. Dengan demikian, seseorang dapat memperkirakan total kebutuhan benang untuk membuat pakaian.
Berikut adalah 2 metode perhitungan konsumsi benang yang dipakai oleh suplier benang, Coats!
Metode Pertama
Metode pertama adalah dengan mengukur jumlah aktual benang yang dikonsumsi dalam panjang tertentu pada sebuah jahitan. Menghitung kebutuhan benang yang dipakai dengan metoda penirasan benang pada panjang tertentu, seam dan stitch yang ditentukan (s) kemudian dikalikan dengan panjang jahitan (p) kemudian tambahkan dengan allowance sebesar 15%
Total Konsumsi Benang = s (cm) x p (cm) + 15% Allowance
Metode Kedua
Metode yang kedua adalah dengan menggunakan rasio konsumsi kebutuhan benang yang dikalikan dengan panjang jahitan yang dipakai.
Total Konsumsi Benang (cm)= (Panjang Jahitan (cm) x Rasio) x % benang
Kamu bisa lihat rasio kebutuhan benang dengan metode Coats melalui tabel berikut:
Kelas Stitch | Jenis Mesin | Total Pemakaian Benang (cm) | % Benang Jarum | % Benang Looper atau Benang bawah |
---|---|---|---|---|
301 | Lockstich | 2,5 | 50% | 50% |
101 | Chainstitch | 4,0 | 100% | – |
401 | 2 Thread Chainstitch | 5,5 | 25% | 75% |
304 | Zig-Zag Lockstitch | 7,0 | 50% | 50% |
503 | 2 Thread Overlock | 12,0 | 55% | 45% |
504 | 3 Thread Overlock | 14,0 | 20% | 80% |
512 | 4 Thread Safety stitch | 18,0 | 25% | 75% |
516 | 5 Thread Safety stitch | 20,0 | 20% | 80% |
406 | 3 Thread Covering stitch | 18,0 | 30% | 70% |
602 | 4 Thread Covering stitch | 25,0 | 20% | 80% |
605 | 5 Thread Covering stitch | 28,0 | 30% | 70% |
Tags: benang kemeja smock