Mengapa Ibu Hamil Harus Menghindari Menjahit - Risiko dan Pertimbangan Keselamatan
Mengapa Cerita Mitos Larangan Menjahit saat Hamil bisa Ada?
Mitos sering kali bermaksud memberikan saran tapi dikemas dan disampaikan dengan cara yang dilebih-lebihkan. Menjahit sejatinya memang aktivitas yang cukup berisiko bila dilakukan ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi risiko menjahit bagi ibu hamil.
1. Posisi duduk yang lama
Selama menjahit, ibu hamil akan duduk dalam waktu yang cukup lama. Bahkan untuk meningkatkan fokus pada hasil jahitan, posisi duduk seringkali condong ke depan sehingga menekan bagian perut.
Posisi duduk seperti ini tidak baik untuk ibu hamil dan janinnya. Ibu hamil akan lebih mudah sakit pinggang. Selain itu, karena posisi duduk yang terlalu lama akan menyebabkan kaki menjadi bengkak.
Sirkulasi darah menjadi tidak lancar karena posisi tubuh yang menekuk apalagi menekan bagian perut. Padahal, aliran darah berfungsi untuk meneruskan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin.
2. Ibu hamil kelelahan
Menjahit seringkali membuat lupa waktu. Ibu hamil akan duduk selama berjam-jam karena fokus menjahit. Hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan ibu hamil kelelahan.
3. Berdekatan dengan benda tajam
Peralatan seperti gunting dan jarum akan berada di dekat orang yang menjahit. Benda-benda ini dikhawatirkan dapat melukai ibu hamil.
4. Risiko kontraksi dini
Menjahit menggunakan mesin jahit manual mengharuskan ibu hamil untuk mengayuh pedal. Kayuhan pedal terus menerus ini dikhawatirkan dapat merangsang rahim sehingga muncul kontraksi dini.
Artikel terkait: Bagaimana Membedakan Kontraksi Palsu Dengan Kontraksi Persalinan?
Amalan sepanjang mengandung
Terdapat beberapa amalan sepanjang mengandung yang boleh ibu lakukan bagi memastikan bayi dalam kandungan menjadi seorang yang soleh dan solehah.
- Elakkan memuatnaik gambar ultrasound bayi, memperlihatkan baby bump, dan menulis status-status yang bertujuan menghebahkan kehamilan anda dengan keterlaluan untuk mengelakkan fitnah atau penyakit ‘ain.
- Hindari tekanan dan banyakkan bersyukur
- Banyakkan berzikir dan membaca al quran
- Sentiasa bertaubat dan beristighfar
- Rajin puasa sunat
- Menjaga pemakanan yang sihat
- Amalan sepanjang mengandung: Menjaga adab dan emosi terhadap suami
- Jauhi perasaan dengki dan dendam
- Amalan sepanjang mengandung: Sering bermuka manis
- Makan dari sumber yang halal
Ada isu keibubapaan yang buat anda risau? Jom baca artikel atau tanya dan dapat terus jawapan dalam app theAsianparent kami! Download theAsianparent Community di iOS dan Android sekarang!
Bersedia untuk ketibaan bayi anda dengan menambah tarikh bersalin anda.Siti Nur Zuraikha Yaacob
Mitos seputar ibu hamil yang menjahit
Beberapa orang percaya bahwa ibu hamil tidak boleh menjahit karena alasan berikut ini.
1. Bayi cacat lahir
Menjahit saat hamil dianggap bisa membuat bayi lahir dengan bibir sumbing. Bentuk cacat lahir pada wajah ini ditandai dengan munculnya celah pada mulut bayi.
Kelainan ini terjadi saat jaringan pembentuk bibir dan langit-langit mulut gagal menyatu dengan sempurna selama janin berkembang dalam kandungan.
Dikutip dari Mayo Clinic , beberapa faktor yang meningkatkan risiko cacat lahir ini antara lain:
- memiliki riwayat keluarga dengan bibir sumbing,
- mengidap diabetes gestasional atau gula darah tinggi saat hamil,
- mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil, hingga
- paparan zat saat hamil, termasuk dari rokok, alkohol, atau obat-obatan tertentu.
2. Proses persalinan yang sulit
Dalam dunia medis, persalinan yang terasa sulit atau macet disebut distosia ( dystocia ) , failure to progress , atau prolonged labor.
Kondisi ini membuat ibu hamil membutuhkan waktu lebih lama untuk bersalin, yakni sekitar 20 jam atau bahkan lebih.
Distosia tidak terjadi karena ibu hamil menjahit, melainkan karena faktor-faktor berikut ini.
- Postur tubuh ibu pendek atau kurang dari 140 sentimeter (cm).
- Usia ibu lebih dari 35 tahun saat hamil dan melahirkan.
- Usia kehamilan lebih dari 41 minggu.
- Ibu mengandung bayi kembar dua, tiga, atau bahkan lebih.
- Kelainan pada jalan lahir, seperti panggul sempit atau leher rahim sulit terbuka.
- Pengaruh psikologis dan obat-obatan tertentu yang melemahkan kontraksi.
Tahukah Anda?
Benang jahit biasa tentu berbeda dengan benang jahit operasi . Apabila benang jahit pakaian pada umumnya berbahan dasar katun, benang jahit operasi bisa terbuat dari bahan alami (sutera atau serat usus) maupun bahan sintetis (nilon).
Manfaat kerokan untuk ibu hamil saat masuk angin
Gejala masuk angin yang sering menjadi keluhan ibu hamil umumnya berupa pegal, sakit kepala, nyeri leher, dan perut kembung.
Dalam beberapa penelitian, kerokan alias gua sha bisa membantu mengatasi keluhan tersebut.
Sebuah penelitian dalam jurnal Pain Medicine (2011) melibatkan 48 pasien dengan nyeri leher kronis yang diobati dengan teknik gua sha dan bantalan pemanas.
Sementara itu, penelitian lain yang dimuat dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine (2017) menemukan gua sha terbukti lebih efektif untuk mengatasi nyeri punggung bawah.
Gua sha diketahui menunjukkan efek antiperadangan yang lebih tahan lama daripada kompres panas pada sebagian besar pasien.
Namun, keluhan masuk angin pada ibu hamil mungkin disalahartikan sebagai efek perubahan hormon dan ukuran janin yang makin membesar selama masa kehamilan .
Maka dari itu, konsultasikan dengan dokter kandungan Anda untuk mengetahui manfaat dan risiko dari kerokan saat hamil.
Dokter Anda tentu akan menyarankan penanganan yang tepat supaya tidak membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungannya.
Tags: jahit tidak boleh