Mengapa Ibu Hamil Harus Menghindari Menjahit - Risiko dan Pertimbangan Keselamatan
Tips aman menjahit untuk ibu hamil
Ibu hamil tetap boleh menjahit pakai tangan maupun mesin, terlebih bila ini merupakan profesi utamanya. Berikut merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menjahit dengan aman.
Anggapan bahwa ibu hamil tidak boleh menjahit hanyalah sekadar mitos. Namun, bila Anda masih merasa khawatir, cobalah minta pendapat dari dokter atau bidan untuk memperoleh saran terbaik.
Kesimpulan
- Mitos ibu hamil tidak boleh menjahit karena bisa menimbulkan cacat lahir dan persalinan sulit tidak didukung oleh penelitian ilmiah.
- Komplikasi kehamilan tersebut pada umumnya berkaitan dengan faktor risiko berupa riwayat keluarga, diabetes gestasional, paparan zat berbahaya, dan usia ibu hamil.
- Untuk menjahit dengan aman saat hamil, selalu perhatikan postur tubuh Anda, beristirahat ketika merasa lelah, dan gunakanlah peralatan jahit dengan hati-hati.
Apakah ibu hamil boleh menjahit pakai tangan?
Saat melihat baju suami atau anak robek, mungkin Anda ingin segera memperbaikinya. Namun, pantangan menjahit saat hamil membuat Anda maju-mundur untuk melakukannya.
Pantangan menjahit saat hamil ini berakar dari mitos bahwa aktivitas ini bisa menyebabkan bayi mengalami cacat lahir, khususnya bibir sumbing .
Aktivitas menggunting kain dan menusuk dengan jarum ini dipercaya bisa membuat janin dalam kandungan merasa kesakitan. Hal ini juga diyakini bisa membuat proses persalinan jadi lebih sulit.
Lantas, apakah Anda benar-benar tidak boleh menjahit pakai tangan selama kehamilan ? Tentu saja, tidak. Ini adalah satu dari banyak mitos kehamilan yang dipercaya turun-temurun.
Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang membahas dampak buruk menjahit ketika hamil untuk kesehatan ibu maupun janin dalam kandungan.
Kerokan atau pijat saat hamil, mana lebih baik?
Kebanyakan pakar biasanya merekomendasikan pijat yang lebih aman selama kehamilan.
Terapi pijat kehamilan atau prenatal massage ini membantu mengurangi stres, nyeri otot, serta pembengkakan pada kaki dan tangan ibu hamil.
Dikutip dari laman American Pregnancy Association, pijat kehamilan cenderung aman dan boleh Anda lakukan kapan saja pada tiap trimester kehamilan .
Akan tetapi, kebanyakan terapis lebih memilih untuk melakukan terapi pijat pada ibu hamil yang sudah memasuki trimester kedua atau ketiga.
Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko keguguran . Beberapa terapis khawatir bahwa pijatan bisa mengaktifkan titik-titik akupresur yang memicu kontraksi pada ibu hamil.
Sayangnya, tidak semua ibu hamil boleh melakukan terapi pijat. Ibu dengan kehamilan berisiko dan belum memperoleh izin dari dokter sebaiknya menghindari prosedur ini.
Sementara itu, belum terdapat cukup penelitian yang mendukung manfaat pijat kehamilan. Itu sebabnya terapi pijat tidak sepenuhnya aman untuk semua ibu hamil.
Kesimpulan
- Kerokan saat hamil tergolong cukup aman, asalkan tidak terlalu sering Anda lakukan.
- Meski begitu, pengobatan selama kehamilan perlu dilakukan secara hati-hati supaya tidak membahayakan ibu hamil dan janin.
- Jika Anda mengalami gejala masuk angin yang tidak kunjung sembuh, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Mitos pantangan suami
Sebagai orang yang biasa hidup dengan berbagai ‘katanya’ dan ‘pamali’, memang mitos seputar kehamilan dan pantangan terhadap suami menjadi dilema tersendiri bunda. Berikut kami rangkum berbagai mitos pantangan suami ketika istri sedang hamil dari berbagai sumber.
1. Suami tidak boleh membunuh hewan
Salah satu pantangan yang populer di kalangan masyarakat kita adalah, suami tidak boleh membunuh hewan saat istrinya sedang mengandung. Mitos ini mengatakan, apabila suami membunuh hewan pada saat istri mengandung, dipercaya anaknya akan lahir cacat.
Pantangan ini hanyalah mitos semata. Si Kecil yang nantinya lahir tidak ada hubungannya dengan pantangan tersebut. Bayi yang lahir tidak sempurna dipengaruhi oleh berbagai alasan.
Seperti gaya hidup yang dijalani, pengaruh obat yang dikonsumsi selama kehamilan, hingga faktor genetik dan infeksi. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir tentang pantangan ini ya.
2. Suami tidak boleh merendam cucian terlalu lama
Satu lagi pantangan yang mungkin akan menyulitkan Bunda. Ketika sedang mengandung, sangat masuk akal apabila suami membantu Bunda untuk mencuci pakaian. Namun, mitos mengatakan suami tidak boleh merendam cucian terlalu lama.
Konon, jika pantangan ini dilanggar, kaki Bunda akan bengkak. Tentunya, mitos ini tidak berdasarkan dengan fakta yang ada.
Faktanya, kaki yang bengkak bisa saja disebabkan oleh berbagai alasan yang tidak ada kaitannya dengan pantangan tersebut. Kaki bengkak pada saat hamil adalah hal yang sangat wajar. Perubahan hormon serta berubahnya bentuk tubuh karena menyesuaikan dengan janin yang ada di dalam rahim adalah penyebabnya.
3. Tidak boleh melakukan hubungan seksual saat hamil
Salah satu pantangan yang paling populer adalah tidak boleh melakukan hubungan seksual selama istri mengandung. Tentunya, pantangan ini adalah pantangan yang sulit. Tapi, apakah hal ini benar adanya?
Tenang, Bunda. Pantangan ini hanyalah mitos belaka. Faktanya, Bunda dan Suami masih diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual selama hamil. Hanya saja, Bunda perlu memperhatikan berbagai aspek agar bisa tetap berhubungan dengan aman.
Tags: jahit tidak boleh